TERTIPU CINTA DI HARI VALENTINE


Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Kaum muslimin yang berbahagia, berbicara tentang hari valentine, para pakar menyebutkan bahwa hari valentine merupakan hari kasih sayang dan hari memadu kasih dimana cinta pada saat itu begitu "diagung-agungkan" oleh sebagian kaum.

Siapa yang sedang menyaksikan atau ikut merayakan kemeriahan malam tersebut, seolah-olah dia sedang berada dimalam dimana "cinta" dan "kasih sayang" begitu diumbar dimana-mana. Dua orang insan yang sedang memadu kasih, mereka sangat menanti datangnya hari "bahagia" ini. Tidak hanya sepasang kekasih, namun seorang sahabat kepada sahabatnya yang lain, juga akan ikut merayakan hari "kasih sayang" ini dengan saling memberikan kado berupa sebuah coklat, bunga, dan lain sebagainya. Sebagai umat Islam, sangat perlu bagi kita mengetahui sikap apa yang harus kita ambil terkait kedatangan hari valentine ini, agar kita tidak salah kaprah dan turut serta dalam merayakan dan mengucapkannya.

DEFINISI KASIH SAYANG MENURUT KAMUS BAHASA INDONESIA

Kata Kasih memiliki makna : perasaan sayang (cinta, suka kepada). Kata Sayang memiliki makna : cinta kasih, belas kasihan, kasih sayang, cinta. [Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahas Departemen Pendidikan Nasional]

Jadi kata Kasih Sayang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna yang mengarah pada makna cinta.

MAKNA HARI VALENTINE MENURUT BARAT

Disebutkan dalam situs terkenal wikipedia : “Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Sebuah kencan pada hari valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu merupakan hari percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, valentine merupakan hari terbesar dalam soal percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta. Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka ataupun teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.[https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Kasih_Sayang]

"CINTA" DI HARI VALENTINE

Wanita makhluk yang lemah, mudah percaya, mudah terpedaya, dan mudah menerima, apalagi dimalam valentine ini, dimana rasa kasih sayang dan cinta begitu mudah di umbar di khalayak ramai. Para laki-laki hidung belang-pun, mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan "berharga" itu, lalu memanfaatkannya sebagai senjata ampuh untuk melumpuhkan hati dan perasaan para wanita.

Dalam perayaan hari valentine, rasa cinta begitu di ekspose dengan dalih kasih sayang. Wanita berbaur dengan laki-laki dengan membuka auratnya, ikhtilat dimana-mana, kholwat hampir merata, kondom-pun laris manis dipasaran, sedangkan para wanita tidak tahu bahwa serigala-serigala buas sedang mengincarnya bak buruan di hutan belantara, siapa yang mendapatkannya, seolah-olah dia mendapatkan jamuan makan malam di pesta malam valentine, dan itulah hari kehancuran kaum wanita.

Saudariku muslimah, hari valentine sebenarnya bukan hari kasih sayang sebagaimana yang di gembar-gemborkan oleh barat. Yang difamahi oleh Islam bahwa hari kasih sayang sejati adalah hari dimana anda dipindang oleh sang pangeran dalam bingkai pernikahan. Laki-laki yang benar-benar mencintai anda, dia akan memuliakan anda, mendatangi orang tua anda dan mengutarakan niatnya ingin mengajak anda ke jenjang pernikahan, dimana pada jenjang ini, cinta sepasang kekasih benar-benar akan menyatu dalam kehangatan kasih sayang yang sejati. Adapun kasih sayang pada malam valentine, merupakan kasih sayang yang semu versi barat dan orang-orang kafir, yakni mengumbar cinta yang haram, pesta seks, pelampiasan syahwat, kamuflase cinta dan penodaan terhadap para wanita. 

Sebenarnya, cukup simpan saja cintamu untuk calon suamimu nanti saudariku, jangan umbar cinta pada yang tidak halal, karena kalian akan menyesal dalam hitungan waktu. Ingat saudariku, wanita itu godaan, dan fitnah, wanita itu kelemahan bagi laki-laki sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita.” [HR. Bukhari no.5096 (hal.1010) dan Muslim no.2740 (hal.1095), pustaka Baitul Afkaar ad- Dauliyyah]

CAMPUR BAUR PADA MALAM VALENTINE

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengingatkan kita: “Ketahuilah, janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, sebab ketiganya adalah setan.” [HR. Ahmad dalam al-musnad 1/26, dan at Tirmidzi, no.2166]

Bercampur baur antara laki-laki dan wanita pada malam valentine bisa mengantarkan pada perzinaan yang hakiki, sebab tidak bisa dipungkiri bahwa manusia itu sejatinya sangat lemah.

Laki-laki maupun wanita, sejatinya mereka sama-sama lemah. Tapi yang perlu disadari selemah- lemahnya wanita, dia masih sanggup menundukkan akal laki- laki yang paling kuat sekalipun. Bahkan -sebut saja- panglima perang yang sangat tangguh dalam pertempuran, dia sanggup mengalahkan seribu orang dalam pertempuran, tapi belum tentu dia mampu mengalahkan seorang wanita, sekuat apapun dia. Allah Ta’ala telah berfirman :

Artinya : “Manusia diciptakan dalam keadaan lemah”. (QS.An-Nisaa’ : 28)

Berkata Ibnu Abi Hatim : “Menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail, menceritakan kepada kami Waqi' dan Sufyan dari Ibnu Thowus, dari ayahnya dia berkata :

«“Manusia diciptakan dalam keadaan lemah”», yaitu dalam urusan wanita. Dan berkata Waqi' : “Akal (laki-laki) hilang ketika disisi wanita.”

Jika demikian keadaanya, maka pantas bagi para wanita agar mereka menyelamatkan dirinya, karena tidak sedikit wanita juga mudah terfitnah (tergoda) kepada lawan jenisnya, apalagi dengan perhatian dan kelembutan yang diberikan kepadanya.

Karena itu, selamatkanlah dirimu wahai saudariku, jauhilah sumber fitnah, agar engkau tidak terjerumus dalam kemaksiatan dihari valentine.

AQIDAH AL-WALA’ DAN AL-BARO’

Dalam agama Islam ada yang namanya istilah Al-Wala’ wal Baro’. Al-Wala’ wal Baro’ sering juga di sebut sebagai rasa cinta dan benci karena  Allah.  Allah berfirman dalam mengisahkan tentang keadaan para shahabat ridwanullahi ‘alaihim ajma’iin dalam Al-Qur’an : Artinya : “Tidak akan kamu (Muhammad) dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang- orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu bapaknya, atau anaknya, atau saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah di tanamkan keimanan oleh Allah dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukan-Nya mereka dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai- sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan Allah itulah yang    beruntung.” ( QS. Al-Mujadilah : 2 2 )
 
Berkata Ibnu Katsir dalam menjelaskan ayat diatas : “Telah berkata Sa’id bin ‘Abdil ‘Aziz dan selainnya : ‘Diturunkan ayat (Artinya : Tidak akan kamu (Muhammad) dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat) sampai akhir ayat, kepada Abu ‘Ubaidah Amir bin ‘Abdillah bin al-Jarrah ketika dia membunuh bapaknya pada perang badar, dan karena ini Umar bin al-Kaththab radhiyallahu ‘anhu ketika dia menjadikan urusan setelah (di tikamnya) ia di musyawarahkan dengan enam orang shahabat radhiyallahu ‘anhum berkata: dan seandainya Abu ‘Ubaidah masih hidup, niscaya aku akan mengangkat dia sebagai khalifah.” [Tafsir Ibni Katsir (4/284), pustaka Daarul Kutub al-Ilmiyyah]

Dan dikatakan dalam firman Allah “Artinya : Sekalipun mereka itu bapaknya”, turun ayat ini kepada Abu ‘Ubaidah ketika dia membunuh bapaknya pada perang badar. “atau anaknya”, turun pada Abu Bakar as-Shiddiq pada perang badar yang hendak membunuh anaknya ‘Abdurrahman. “atau saudaranya”, turun pada Mus’ab bin ‘Umair yang membunuh saudaranya ‘Ubaid bin ‘Umair pada perang badar. “atau keluarganya” , turun kepada ‘Umar yang juga membunuh keluarganya pada perang badar, dan kepada Hamzah dan kepada ‘Ali dan kepada ‘Ubaidah bin al-Harits yang mereka membunuh ‘Utbah dan Syaibah dan al-Walid bin ‘Utbah pada perang badar, fallahu a’lam. [Tafsir Ibni Katsir (4/284), pustaka Daarul Kutub al- Ilmiyyah]
 
Penjelasan diatas menunjukkan cinta dan benci para shahabat radhiyallahu ‘anhum sangat jelas. Namun tugas kita sangat ringan dari mereka, cukup kita jangan loyal kepada orang-orang yang membenci Allah dan Rasul- Nya dengan tidak ikut serta dalam merayakan hari valentine tanggal 14 Februari ini.

AL-QUR’AN MELARANG KITA LOYAL TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR

Asy-Syaikh Al-Utsaimin mengatakan : “Permasalahan yang ketiga yang wajib bagi kita mengilmuinya yaitu rasa cinta dan benci, dan rasa cinta dan benci merupakan pondasi yang agung yang datang dengannya nash-nash yang banyak. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman artinya : ”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia (mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.” (QS.Al-Maaidah : 51)
 
Asy-Syaikh Al-Utsaimin melanjutkan syarahnya : “Untuk itu, loyal kepada orang- orang yang memusuhi Allah dan lembut / setia kepadanya menunjukkan apa yang ada di dalam hati manusia dari keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya sangat lemah. Karena itu tidak masuk akal seseorang mencintai sesuatu padahal dia adalah musuh bagi yang di cintainya. Loyal kepada orang-orang kafir itu bisa dengan menolong mereka, membantu mereka pada apa-apa yang mereka kafir dan sesat diatasnya. Dan cinta kepada mereka bisa dengan perbuatan yang dengannya menjadi sebab kamu mencintai mereka, maka (akhirnya) kamupun mempunyai bagian dalam mencintai mereka yaitu dia akan mencari kecintaan mereka dengan segala jalan, dan ini tidak ragu lagi akan menghilangkan seluruh keimanan atau menghilangkan kesempurnaan iman. Maka wajib bagi seorang mu’min memusuhi orang- orang yang membenci Allah dan Rasul-Nya walaupun i tu karib kerabatnya, dan membencinya, dan menjauh darinya akan tetapi hal ini tidak mencegah dia untuk menasehati dan mendakwahinya dalam kebaikan. [Syarh Tsalaatsati al-’Usuul, (hal. 21-22), pustaka Darul Kutub al-Ilmiyyah]

PERINGATAN DARI KOMISI FATWA DI SAUDI ARABIA

Di kutip dari tulisan ustadz Muhammad Abduh Tausikal beliau mengatakan : “Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Ifta' (Komisi Tetap Riset Ilmiyyah dan Fatwa, Saudi Arabia) telah menanggapi pertanyaan seputar 'Idul Hubb (perayaan Hari Valentine). Para ulama yang duduk di sana menjawab, “Perayaan hari Valentine termasuk perayaan yang dikategorikan tasyabbuh (meniru-niru) orang kafir dan termasuk salah satu hari besar dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan bagi siapapun dari kaum muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya, termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, wajib baginya untuk menjauhi perayaan tersebut sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allah dan hukuman-Nya. Begitu pula seorang muslim diharamkan untuk membantu dalam perayaan ini, atau perayaan lainya yang terlarang, baik membantu dengan makanan, minuman, jual, beli, produksi, ucapan terima kasih, surat- menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua ini termasuk bentuk tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran, serta termasuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), “Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,   dan   jangan   tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa- Nya.” (QS. Al Maidah: 2).” Wallahu A’lam
 
***

Sidayu - Gresik, 4 Sya'ban 1445 H/14 Februari 2024

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

0 Response to "TERTIPU CINTA DI HARI VALENTINE"

Post a Comment