PELAJARILAH PERKARA USHUL

Ushul adalah perkara yang asasi yang harus dipelajari oleh setiap muslim.

Dan metode pembelajaran para salaf, mereka  mempelajari usul terlebih dahulu baru mempelajari furu' (perkara-perkara cabang).

((وقال أبو عبيد القاسم بن سلام : ((عجبت لمن ترك الأصول وطلب الفضول
 [النبذ في آداب طلب العلم، ص : ٧٣]

"Berkata Abu 'Ubaidil Qaasim bin Salam:

((Aku merasa heran dengan orang yang meninggalkan (tidak mempelajari) perkara ushul (pondasi) namun justru mempelajari perkara-perkara yang tidak memiliki faedah didalamnya".. [An-Nubadz fii Aadaab Tholabil 'ilmi, hal: 73]

Karena itu pelajarilah perkara ushul. Sebuah Qoidah mengatakan :

من حرم الأصول حرم الوصول

"Barangsiapa yang mengharamkan ushul maka diharamkan baginya untuk sampai (kepada ushul)

PENGERTIAN USHUL

Makna kata Ushul adalah pondasi, dasar atau asas, Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًۭا كَلِمَةًۭ طَيِّبَةًۭ كَشَجَرَةٍۢ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌۭ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ»

Artinya : "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit". 
(QS.Ibrahim : 24)

Kata أَصْلُهَا yaitu pokok, asas, akar atau pondasi. Berkata Ibnu Katsir tentang ayat diatas :

"Berkata Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu Abbas tentang firman Allah ((Perumpamaan kalimat yang baik)) yaitu kalimat La ilaha illallah ((Seperti pohon yang baik)) yaitu orang mu'min ((Akarnya teguh)) ia mengatakan :

"Tidak ada sesembahan yang benar selain Allah", didalam hati orang mu'min, ((Dan cabangnya (menjulang) ke langit)) ia mengatakan :

"Dengan kalimat thoyyibah tersebut diangkat amal perbuatan orang mu'min ke langit, demikian juga ucapan Ad-Dhahhak, Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Mujahid dan mufassir lain : bahwa hal itu merupakan perumpamaan dari amal orang mu'min, perkataannya yang baik dan amalannya yang sholeh, karena sesungguhnya orang mu'min seperti pohon kurma ; senantiasa amal sholehnya diangkat pada setiap saat, setiap waktu, pada waktu pagi maupun sore". 
[Tafsir Ibni Katsir, 2/477. Cet. Darul Kutub Al-'Ilmiyyah]

Karena itu, diantara ilmu ushul yang paling asasi adalah ilmu Tauhid, itu lah sebabnya kita harus fokus pada pembahasan kitab-kitab aqidah, sebab itu adalah pondasi dalam beragama. Selain kitab aqidah, masih banyak kitab-kitab ushul lainnya. Kita mungkin pernah mendengar atau membaca kitab-kitab ushul berikut ini :

A. Akidah dan Tauhid 
1. Al-Ushuulu Ats-Tsalatsah
2. Al-Ushuulu As-Sittah
3. Al-Qowaidu Al-Arba'
4. Nawaaqidul Islam
5. Kasyfus Syubhat
6. Kitaabut Tauhid
7. Al-Aqidah Al-Waasithiyyah,
8. Lum'atul I'tiqood

B. Ushul Fikih : 
1. Al-'Ushul min 'Ilmil 'Ushul
2. Syarhul Waraqoot

C. Fikih
1. Minhajus Saalikiin
2. Al-Fiqhu Al-Muyassar fii Dhauil Kitab was Sunnah
3. Al-Wajiz

D. Kaidah Fikih
1. Al-Qowaidul Fiqhiyyah
2. Al-Qowaidul Fiqhiyyah min Kitaab Jam'il Mahshul

E. Tafsir :
1. Ushul fit Tafsiir

F. Bahasa Arab : 
1. Duruusul Lughoh
2. Al-Jurumiyyah
3. Al-Muyassar fii 'Ilmin Nahwi
3. Mulakhos
4. Kitab Shorof

G. Mushthalah Hadits :
1. Mandzumah Baiquniyyah

H. Hadits : 
1.  Al-Arbain An-Nawawiyyah
2. Umdatul Ahkam

I. Tajwid :
1. Al-Khulaashatu min Ahkaamit Tajwiid

J. Kaidah Menulis 
1. Qowaaidul Imla'

Dan masih banyak kitab ushul lainnya. Mari kita mulai dari mempelajar kitab kitab-kitab ushul, insya Allah akan semakin menguatkan kita dalam beragama.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.




Related Posts:

0 Response to "PELAJARILAH PERKARA USHUL"

Post a Comment