BERSIKAP LEMBUTLAH KEPADA PARA WANITA









Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu alaihi wa sallam. Wa ba'du.

Kelembutan bila ditempatkan pada sesuatu maka akan menghiasinya, demikian pula dalam memperlakukan para wanita.

Wanita adalah makhluk yang lemah, yang Allah ciptakan dengan penuh perasaan, baik sikap maupun perilakunya. Fisiknya begitu lemah, aqalnya tidak sempurna, dan perasaannya begitu halus, maka pantas saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan kepada kita untuk berlaku lemah lembut kepada para wanita.

Dahulu ada seorang budak yang bernama Anjasyah. Anjasyah adalah seorang budak milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Anjasyah merupakan seorang laki-laki yang pandai menjinakkan unta. Dalam sebuah perjalanan, Anjasyah pernah mengawal istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para wanita lain yang menaiki unta Ketika para wanita sudah berada diatas unta, Anjasyah bersyair dengan merdu sehingga membuat unta-unta menggoyangkan kepalanya. Kotak sejenis rumah kecil yang ditempati oleh para wanita diatas punggung unta bergerak kekiri dan ke kanan sehingga membuat istri-istri Nabi ketakutan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Anjasyah, ((Pelan-pelan wahai Anjasyah, karena engkau sedang mengawal gelas-gelas kaca)). Subhanallah, Nabi  shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan perumpamaan tentang wanita bahwa mereka bagaikan gelas-gelas kaca, mudah pecah, mudah retak, mudah tergores, dan sangat sensitif. Karena sifat-sifat ini, maka sangat layak wanita diperlakukan dengan penuh lemah lembut. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dengan redaksi lengkapnya sebagai berikut :

عن أنس رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه و سلم كان في سفر، و كان غلاما يحدوبهن يقال له أنجشة، فقال النبي صلى الله عليه و سلم : ((رويدك يا أنجشة سوقك بالقوارير)). قال أبو قلابة : يعني النساء

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dalam suatu perjalanan, sementara hamba sahayanya bernama Anjasyah mengawal para wanita, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Pelan-pelan wahai Anjasyah, karena engkau sedang mengawal gelas-gelas kaca)). Berkata Abu Qilabah : (Gelas-gelas kaca) maksudnya yaitu para wanita." [HR. Al-Bukhari, no.6210. Pustaka Baitul Afkar Ad-Dauliyah]

Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda sebagaimana yang diriwayatkan juga oleh Imam Al-Bukhari :

حدثنا إسحاق : أخبرنا حبان : حدثنا همام : حدثنا قتادة : حدثنا أنس بن مالك قال : كان للنبي صلى الله عليه وسلم حاد يقال له
 أنجشة، وكان حسن الصوت، فقال له النبى صلى الله عليه وسلم : ((رويدك يا أنجشة لا تكسر القوارير

.قال قتادة : يعنى ضعفة النساء

"Telah menceritakan kepada kami Ishaq : telah mengabarkan kepada kami Habban : telah menceritakan kepada kami Hammam : telah menceritakan kepada kami Qotadah : telah menceritakan kepada kami Anas bin Milik  berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki seorang pengawal bernama Anjasyah, dan Anjasyah memiliki suara yang merdu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya : "Pelan-pelan wahai Anjasyah, jangan engkau pecahkan gelas-gelas kaca." 

Berkata Qatadah : "Yakni menunjukkan lemahnya para wanita." [HR. Al-Bukhari, no.2611. Muslim, no.2323. Pustaka Baitul Afkar Ad Dauliyyah]

Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :

((ارفق بالقوارير))

"Lembutlah engkau kepada gelas-gelas kaca (maksudnya yaitu para wanita)." [HR. Al-Bukhari, no.6209. Pustaka Baitul Afkar Ad-Dauliyyah]

Pada tiga hadits diatas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada Anjasyah untuk bersikap lemah lembut kepada para wanita karena para wanita sangat butuh kelembutan. Kedua Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mensifati para wanita dengan gelas-gelas kaca, sebagai perumpamaan yang menunjukkan sifat wanita sejatinya mirip dengan gelas-gelas kaca, mudah pecah, mudah retak, mudah tergores, dan lain sebagainya, sehingga dia membutuhkan kelembutan dari suaminya.

Dalam hadits yang lain, Imam Muslim juga menyebutkan sebuah hadits yang terkait dengan hal ini, beliau mengatakan :

عن أنس بن مالك قال : كانت أم سليم مع نساء النبي صلى الله عليه و سلم، وهن يسوق بهن سواقا، فقال النبي صلى الله عليه و
 .((سلم ((أي أنسجة! رويدا سوقك بالقواري

"Dari Anas bin Malik, ia berkata : Ummu Sulaim berada bersama para istri Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, dan para wanita tersebut dikawal oleh seorang pengawal bernama Anjasyah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda : ((Wahai Anjasyah! Pelan-pelan, karena engkau (sedang) mengawal gelas-gelas kaca))". [HR. Muslim, no.2323. Pustaka Baitul Afkar Ad-Dauliyah]

Dari pemaparan diatas, baik pada hadits riwayat Imam Al-Bukhari yang telah berlalu maupun pada hadits riwayat Imam Muslim diatas menunjukkan tentang kepribadian wanita bahwa sejatinya mereka itu makhluk yang sangat lemah, mudah tersinggung, sensitif, mudah menangis, sehingga dia butuh kelembutan dan perlakuan lemah lembut dari suaminya. 

Adapun tentang kisah Anjasyah, sejatinya, Anjasyah sama sekali tidak bermaksud bersikap tidak lembut apalagi sampai menakut-nakuti Istri-Istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia dan para sahabiyyah lainya radhiyalahu anhunna. Namun saat itu Anjasyah semata-mata hanya ingin menjinakkan unta-unta yang dinaiki oleh Istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabiyyah lainnya agar unta-unta itu tidak liar dan mudah untuk dinaiki. Meskipun demikian, Nabi  shallallahu 'alaihi wa sallam tetap menganggap itu sikap yang tidak lembut dan memerintahkan kepada Anjasyah agar bersikap lembut kepada gelas-gelas kaca. 

Lalu bagaimana dengan sifat laki-laki di zaman ini? Laki-laki yang menampar istrinya, memukuli wajahnya, melukai tubuhnya dan lain sebagainya?, tentu hal ini sangat tidak dibenarkan dan diingkari dalam ajaran agama Islam. Bahkan jika seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat hal tersebut, pasti beliau shallallahu 'alaihi wa sallam marah dan mengingkarinya.

Perhatikanlah saudaraku, betapa mengertinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap apa yang diinginkan oleh para wanita, sehingga pantas beliau terhadap istri-istrinya termasuk orang yang paling lembut kepada mereka. Tatkala seperti itu keadaannya, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara agar kita bisa mencontohi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam bermuamalah dengan istri-Istrinya.

Fahamilah wahai saudaraku, sejatinya wanita itu makhluk yang sangat lemah, baik fisik maupun perasaannya, dan lemah pula emosinya. Ibarat gelas-gelas kaca, dia  rapuh dan  tak berdaya, mudah retak dan mudah pecah. Sebagaimana yang kita ketahui dari sifat dasar sebuah kaca, pertama, kaca itu mudah pecah, kedua, kaca itu mudah retak, ketiga, kaca itu mudah tergores, apabila kaca itu tipis, bisa jadi ia akan hancur berkeping-keping tatkala ia berbenturan dengan benda-benda keras yang ada disekitarnya. Itulah makna sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar kita memperlakukan wanita dengan lemah lembut, karena wanita sangat lemah. Artinya, jika wanita berbuat salah, melakukan nusudz atau durhaka kepada suami dalam perkara ketaatan pada suami yang Allah wajibkanm baik dia membantah suami karena faktor capek dan lelahnya mengurus anak-anak dan lain sebagainya, diperlukan kesabaran ekstra bagi seorang suami untuk menasihatinya dengan cara yang baik, bahkan bila perlu maafkan saja kesalahannya. Bila harus memukulnya, maka pukullah dengan siwak (sikat gigi) atau bantal, yang tentunya dua hal tersebut tidak akan menyakitinya apalagi memudhorotkannya, tapi semata-mata hanya ingin memberikan kepadanya pelajaran dan menampakkan sinyal-sinyal ketegasan bahwa saat itu kita sedang marah dan mengingkari perbuatannya.

Berkata orang-orang yang bijak :

"Janganlah engkau giring gelas-gelas kaca diatas sebuah gerobak tanpa alas, sebab engkau akan membuatnya retak.
Jangan pula engkau tuntun botol-botol kaca diatas dataran yang penuh dengan bebatuan lagi berlubang, karena engkau akan membuatnya pecah berkeping keping.
Tuntunlah ia dengan lembut dan bijaksana, sebab jika tidak, maka engkau akan membuatnya retak dan hancur berserakan."

BEBERAPA FAEDAH BAGI PARA SUAMI

Bagi para suami yang telah dikaruniai banyak anak dan mendapati istrinya sedang marah atau menggerutu, maka cobalah untuk bersabar, dan cobalah untuk merenungkan keadaannya.

Mengurus anak memang bukan perkara mudah saudaraku, apalagi bila anak-anak anda banyak dan usianya hampir sama besarnya apalagi hanya selisih setahun saja, belum lagi bila anak-anak anda sangat aktif dan banyak membuat aktifitas-aktifitas yang sangat berbahaya, tentunya semua itu akan sangat meletihkan ibunya. Belum lagi cucian istri anda menumpuk, anak-anak harus dimandikan, rumah yang berantakan harus dirapikan, kasur akibat tumpahan susu si kecil harus dibersihkan, masakan untuk makan siang nanti harus segera disiapkan, dan semua urusan rumah tangga tersebut dia kerjakan seorang diri tanpa anda bantu dia, dari mencuci sampai memasak, memandikan anak-anak sampai aktifitas-aktifitas lain, mulai dari bangun tidur bahkan hingga tidur lagi. Karena itu memahami keadan para wanita wajib, karena hal tersebut akan bisa membuat anda bersikap lemah lembut dan menghargai keletihan-keletihannya. 

Berkata seorang penyair :

"Fahami dan mengertilah keadaannya walau sedikit, niscaya itu akan membuatnya bahagia.
Luangkan waktu untuk menghiburnya dan mengobati rasa letihnya, karena hal itu akan membuatnya tertawa.
Jika sesekali ia salah dan marah kepada anda maka biarkan saja hal tersebut, karena itu merupakan sifat manusiawi.
Tersenyumlah kepadanya dan ucapkan kata-kata manis, niscaya itu akan menghilangkan kekurangan akalnya.
Peganglah tangannya dan usaplah air matanya, pasti hal itu akan membuat hatinya luluh.
Dan itulah para wanita yang membedakannya dengan laki-laki, karena wanita adalah gelas-gelas kaca sedangkan laki-laki adalah singa di gurun sahara.
Maafkan saja kesalahannya, dan nasihatilah ia dengan cara yang baik, karena inilah ciri laki-laki yang sholeh."

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca juga : 1. Bidadari-pun Jatuh Cinta
                   2. Selfie dan Rasa Malu
                   3. Bahaya Fitnah Wanita
                   4. Jika Engkau Tidak Punya Malu Berbuatlah Sesukamu 
                   5. Antara Kholwat, Zina dan Teknologi serta Peran Orang Tua

***
Dompu-Nusa Tenggara Barat : 20 Muharram 1441 H/20 Agustus 2019

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

0 Response to "BERSIKAP LEMBUTLAH KEPADA PARA WANITA"

Post a Comment