RENUNGAN DALAM MENGHADAPI MUSIBAH

Musibah adalah sebuah kepastian yang akan terjadi dan akan menimpa manusia. Tapi tidak akan terjadi suatu musibah melainkan akibat dosa manusia.

KISAH NABI ADAM

Kita telah mengetahui kenapa Allah menghukum Nabi Adam 'alaihissalam hingga di buang ke bumi. Itu tidak lain karena Nabi Adam 'alaihissalam durhaka kepada Allah dengan memakan buah larangan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«وَقُلْنَا يَـٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ»

Artinya : "Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (QS.Al-Baqaroh : 35)

Allah juga berfirman :

«وَيَـٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ فَكُلَا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ»

Artinya : "(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim". (QS.Al-A'raf : 19)

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَـٰنُ قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍۢ لَّا يَبْلَىٰ»

Artinya : "Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS.Thaha : 120)

Kemudian Nabi Adam dan Hawa memakannya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ»

Artinya : "Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia." (QS.Thoha : 121)

Kemudian Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman :

«فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيْطَـٰنُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۭ ۖ وَلَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّۭ وَمَتَـٰعٌ إِلَىٰ حِينٍۢ»

Artinya : "Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (QS.Al-Baqaroh : 36)

Nabi Adam 'alaihissalam dan Hawwa di rurunkan ke bumi karena dosanya. Kemudian Nabi Adam dan Hawwa memohon ampunan kepada Allah. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ»

Artinya : "Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS.Al-A'rof : 23)

Dan istighfar nabi Adam dan Hawwa di terima oleh Allah dan Allah mengampuninya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«ثُمَّ ٱجْتَبَـٰهُ رَبُّهُۥ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَىٰ»

Artinya : "Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk." (QS.Thoha : 122)


KISAH NABI YUNUS

Kitapun telah mengetahui kenapa Allah menghukum nabi Yunus 'alaihissalam. Tidak lain karena Nabi Yunus 'alaihissalam lari dari dakwah, dan melarikan diri dari dakwah termasuk perbuatan dosa. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبًۭا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَـٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ

Artinya : "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (QS.Al-Anbiya : 87)

Allah keluarkan Nabi Yunus dari perut ikan akibat istighfarnya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَـٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَ»

Artinya : "Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya : 88)

Taubat Nabi Yunus di terima oleh Allah. Dua kisah ini, dan kisah-kisah lainnya dalam Al-Qur'an menunjukkan bahwa musibah itu datang akibat dosa manusia. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«وَمَآ أَصَـٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍۢ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍۢ»

Artinya : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS.Asy-Syuro : 30)


GEMPA HANYA SIMULASI SEPER SEKIAN TRILIUN KALI DARI KEDAHSYATAN GUNCANGAN HARI KIYAMAT

Guncangan gempa di dunia ini tidak ada apa-apanya. Pada hari kiamat gempa lebih dahsyat dan lebih mengerikan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَـٰنُ مَا لَهَا»

Artinya : "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: Mengapa bumi (menjadi begini)?". (QS.Al-Zalzalah : 1-3)

Guncangan hari kiyamat hingga mampu membuat gunung-gunung berterbangan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ. يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ. وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ»

Artinya : "Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS.Al-Qari'ah :3-5)

Hari kiamat yaitu hari ketika manusia lari dan tidak memperdulikan saudaranya, ibu dan bapaknya, hingga manusia saat itu hanya sibuk mengurus dirinya masing-masing. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ. وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ. وَصَـٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ. لِكُلِّ ٱمْرِئٍۢ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍۢ شَأْنٌۭ يُغْنِيهِ»

Artinya : "Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. Abasa : 34-37)

Dan terakhir, apa sebenarnya tujuan di datangkangkannya musibah. Tujuannya banyak, diantaranya agar manusia tidak sombong dan lupa diri dan agar manusia menyadari bahwa mereka adalah makhluk yang kerdil dan tak berdaya. Diantara Tujuannya adalah Allah hendak menakut-nakuti manusia agar manusia kembali kepada Allah. Dan di antara tujuannya adalah Allah ingin mengingatkan manusia bahwa di sana ada hari yang dahsyat, yaitu hari kiyamat, yang mana bumi berguncang dengan guncangan yang sangat dahsyat, hingga gunung-gunungpun berterbangan seperti ribuan kapas yang di terbangkan.

Karena demikian, saat sekaranglah yang paling tepat untuk mentadaburi al-Qur'an, khususnya ayat ayat tentang hari kiamat pada juz 30 dan juz 29.

Marilah kita sadari bahwa musibah datang akibat dosa kita. Dan marilah ketika telah terjadi musibah, kita memohon ampun kepada Allah dan mendekatkan diri kepada Allah setelah kita jauh dan bertaubat kepada Allah.


Wallahu a'lam 

*
Dompu, 1 Rabiul Awwal 1440H 9 November 2018

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "RENUNGAN DALAM MENGHADAPI MUSIBAH"

Post a Comment