UCAPAN PARA SALAF DAN PERINGATAN MEREKA TENTANG BAHAYA BID'AH

Setelah kita membaca kalam Allah dan sabda Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, maka para salafpun banyak memberikan peringatan tentang bahaya bid'ah ini.

Berkata Asy-Syaikh Abdul Qayyum bin Naashir Asy-Syaibani :

فإن من أعظم ما ابتليت به الأمة الإسلامية اليوم، تلك البدع التي انتشرت في طول العالم الإسلامي وعرضه، فقل أن يخلو منها مكان، أو يسلم منها إنسان.

وأمر البدع عظيم، وخطرها جسيم، فهي بريد الكفر، وصاحبها منازع لله في الحكم، وحري به أن لا يوفق للتوبة.

[اللمع في الرد على محسني البدع : ٤-٥]

"Sesungguhnya diantara ujian terbesar yang menimpa umat Islam hari ini adalah  permasalahan Bid'ah yang telah menyebar keseluruh negara Islam, dan sangat sedikit kita jumpai suatu tempat yang terlepas dari permasalahan bid'ah atau sangat jarang manusia selamat darinya.

Perkara bid'ah merupakan perkara yang besar dan bahayanya-pun sangat besar, dan dia merupakan "pos"nya kekafiran." [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.4-5]

Lalu Asy-Syaikh membawakan ucapan para salaf :

1. Perkataan Umar radhiyallahu 'anhu

عن عبدالله بن عكيم أن عمر -رضي الله عنه- كان يقول : ((إن أصدق القول قول الله، وإن أحسن الهدى هدى محمد صلى الله عليه
((وسلم، وإن شر الأمور محدثاتها، ألا وإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار

[اللمع في الرد على محسني البدع :١٣]

Dari Abdullah bin Ukaim sesungguhnya Umar radhiyallahu 'anhu berkata :

((Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah perkataan Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, ketahuilah setiap yang diada-adakan adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan ada di neraka)). [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.13-14]

2. Perkataan Abdullah bin Mas'ud

 :قال عبد الله بن مسعود -رضي الله عنه
((اتبعوا ولا تبتدعوا، فقد كفيتم، وكل بدعة ضلالة))

[اللمع في الرد على محسني البدع :١٣-١٤]

Berkata Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- :

((Ikutilah jangan kalian mengada-ada, karena kalian telah dicukupi, dan seluruh bid'ah itu sesat)) [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.13-14]

3. Perkataan Abdullah bin Umar

:قال عبد الله بن عمر -رضي الله عنهما

((كل بدعة ضلالة، وإن رآها الناس حسنة))

[اللمع في الرد على محسني البدع :١٣-١٤]

Berkata Abdullah bin Umar -radhiyallahu 'anhuma :

((Setiap bid'ah itu sesat, walaupun manusia memandangnya baik)). [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.13-14]

4. Perkataan Ibnu Abbas

((قال عبد الله بن عباس رضي الله عنهما : ((إن أبغض الأمور إلى الله البدع
[اللمع في الرد على محسني البدع : ٥]

Berkata Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma :

((Sesungguhnya diantara perkara-perkara yang paling di benci disisi Allah adalah Bid'ah)) [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.5]

5. Perkataan Ibnu Mas'ud

قال ابن مسعود رضي الله عنه: الاقتصاد في السنة خيرٌ من الاجتهاد في البدعة

Berkata Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu :

Sederhana dalam melaksanakan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melakukan kebid'ahan.

وفي بعض الآثار: ما أحدث قومٌ بدعة إلا أضاعوا مثلها من السُّنة

Dalam sebagian atsar (dikatakan) :  Tidaklah suatu kaum mengada-adakan kebid'ahan kecuali mereka telah menghilangkan sunnah yang semisal dengan bid'ah tersebut. 
[https://www.alukah.net/sharia/0/113657/]

6. Perkataan Imam Malik bin Anas

من ابتدع في الإسلام بدعة يراها حسنة، فقد زعم أن محمدا صلى الله عليه وسلم خان الرسالة، لأن الله تعالى يقول : «ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَـٰمَ دِينًۭا», فما لم يكن يومئذ دينا، فلا يكون اليوم دينا.

[اللمع في الرد على محسني البدع : ٨-٩]

"Barangsiapa yang membuat suatu kebid'ahan didalam Islam yang dia melihatnya sebagai suatu kebaikan, maka sungguh dia telah menuduh Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah berkhianat terhadap risalah, karena Allah Ta'ala telah berfirman :

«Artinya : "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang», maka apa saja yang bukan agama pada hari itu, tidak akan menjadi agama pada hari ini". [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.8-9]

7. Perkataan Imam Sufyan Ats-Tsauri

وقال سفيان الثوري : ((البدعة أحب إلى إبليس من المعصية، المعصية يتاب منها، والبدعة لا يتاب منها))
[اللمع في الرد على محسني البدع : ٤-٥]

Berkata Sufyan Ats-Stauri :

((Bid'ah itu lebih dicintai oleh Iblis daripada kemaksiatan, karena pelaku maksiat masih ingin bertaubat dari kemaksiatannya, sedangkan pelaku Bid'ah tidak ada keinginan bertaubat dari kebid'ahannya".)) [Al-Luma'u Fii Raddi 'Ala Muhassinil Bid'iy, hal.5]

8. Perkataan Muhammad bin Abdirrahman Al-Adamiy

قال محمد بن عبد الرحمان الأدمي لرجل تكلم بدعة ودعا الناس إليها : هل علمها رسول الله صلى الله عليه وسلم وأبو بكر وعمر وعثمان وعلي، أو لم يعلموا؟ قال : لم يعلموها. قال فشيء لم يعلمه هؤلاء أعلمته انت؟!! قال الرجل : فإني أقول : قد علموها. قال : أفواههم ألا يتكلموا به، ولا يدعوا الناس إليه أم لم يسعهم؟ قال : بلى وسعهم. قال : فشيء وسع رسول الله صلى الله عليه وسلم وخلفاءه لا يسعك أنت؟!! فانقطع الرجل. فقال الخليفة -وكان حاضرا- لا وسع الله على من لم يسعه ما وسعهم.

 [شرح لمعة الإعتقاد الهادي الى سبيل الرشاد، ٢٣]

Berkata Muhammad bin Abdirrahman Al-Adamiy kepada seorang laki-laki yang berkata dengan perkataan bid'ah dan mengajak manusia kepadanya : Apakah hal tersebut telah diketahui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali atau mereka tidak mengetahuinya? Dia (Laki-laki) itu berkata : mereka tidak mengetahuinya. Berkata Al-Adamiy : Apakah sesuatu yang mereka (Nabi dan para khalifah) tidak mengetahuinya lalu kamu lebih mengetahui tentang permasalahan tersebut?!! Berkata laki laki tersebut (meralat ucapannya) : Maka sesungguhnya aku katakan : Sungguh mereka telah mengetahuinya. Berkata Al-Adamiy : Apakah tidak berbicara dengan perkara tersebut dan tidak mendakwahkan manusia kepadanya telah mencukupi mereka (Nabi dan para khalifah) atau apakah tidak mencukupi mereka? Berkata dia (laki-laki tersebut) : Bahkan telah mencukupi mereka. Berkata dia (Al-Adamiy) : Maka apakah sesuatu yang telah mencukupi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para khalifahnya justru tidak mencukupimu?!! Maka terdiamlah laki-laki tersebut. Maka khalifah -yang hadir- pun berkata :

"Semoga Allah tidak mencukupi orang yang tidak merasa cukup dengan apa-apa yang telah mencukupi mereka (Nabi dan para khalifahnya). [Syarh Lum'atil I'tiqaad Al-Haadi ila Sabiilir Rosyad, hal.23]

Kisah Al-Adamiy diatas terkait fitnah dan bid'ah yang cukup besar dalam perkara aqidah yaitu  fitnah dan bid'ah yang mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah makhluk bukan kalaamullah. Hingga perdebatan tersebut dimenangkan oleh Al-Adamiy.

Masih banyak ucapan-ucapan pengingkaran dan peringatan para salaf tentang bahaya bid'ah, dan kita cukupkan dengan ucapan-ucapan diatas.

Karena itu, semestinya kita betul-betul menjauhi setiap perkara bid'ah apapun bentuknya, karena perkara bid'ah ini merupakan perkara yang sangat merusak agama, dan pelaku bid'ah baik sadar atau tidak sadar hakikatnya mereka telah menuduh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyembunyikan dan berkhianat terhadap risalah yang Allah amanatkan untuk di sampaikan.

Sederhana dalam melaksanakan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melakukan kebid'ahan.

Semoga bermanfaat.



Related Posts:

0 Response to "UCAPAN PARA SALAF DAN PERINGATAN MEREKA TENTANG BAHAYA BID'AH"

Post a Comment