BERSUNGGUH-SUNGGUH PADA SEPULUH HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN


Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin, wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa badu.

Malam sepuluh hari terakhir bulan ramadhan adalah hari yang dinanti-nantikan oleh setiap muslim. Pada sepuluh hari terakhir tersebut ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Allah Ta'ala berfirman :

 إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ. لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌۭ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍۢ. تَنَزَّلُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍۢ. سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ. 

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr : 1-5)

Diantara amalan di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan yang sangat dicintai adalah bersungguh-sungguh dalam sholat malam sebagaimana disebutkan :

الإجتهاد في صلاة الليل : وبالأخص في العشر الأواخر من رمضان ؛ فعن عائشة رضي الله عنها : ((كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله))، ولعموم قوله صلى الله عليه وسلم : ((من قام رمضان إمانا وحتسابا
.((غفرله ما تقدم من ذنبه

[الفقه الميسر في ضوء الكتاب والسنة، ص : ١٦٠]

(Bab) Bersengguh-sungguh dalam sholat malam : Lebih khusus lagi pada sepuluh terakhir bulan ramadhan ; dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha : ((Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk sepuluh terakhir (bulan ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi istri-istrinya dari berjima') menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya)). Dan dari keumuman sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : ((Barangsiapa yang berdiri (untuk melaksanakan sholat) pada bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu)). [Al-Fiqhu Al Muyassar fii Dhou'il Kitaab was Sunnah, hal. 160. Cet. Daarul 'Aalamiyyah]


Related Posts:

0 Response to "BERSUNGGUH-SUNGGUH PADA SEPULUH HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN"

Post a Comment