HARAMNYA MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH














Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Menyembelih termasuk diantara bentuk-bentuk ibadah kepada Allah, karena demikian perhatikan baik baik permasalahan ini, jangan sampai kita terjatuh dalam kesyirikan gara-gara memalingkan ibadah untuk selain Allah. Diantara beberapa dalil yang menjelaskan permasalahan ini yaitu firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala :

«فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ»

Artinya : "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar : 2)

Pada ayat diatas, Allah memerintahkan kita untuk menyembelih, ini menunjukkan kepada kita bahwa menyembelih merupakan ibadah. Berkata penulis kitab Al-Qoulul Mufid :

وقال سبحانه وتعالى : «فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ»، اللام في قوله : «لِرَبِّكَ» تفيد الحصر والاستحقاق والإخلاص، والنحر يشمل كل ما نحر لله من الأضاحي والهدايا والعقائق والنذور وغيرها.

قال : قلت : يؤخذ من هذه الأدلة أن الذبح عبادة، والعبادة لا تكون إلا لله، وأن من ذبح لغير الله كجني وقبر وغير ذلك فهو يستحق اللعن والطرد من رحمة الله إلا أن يتوب إلى الله، فمن تاب تاب الله عليه، ((لعن الله من ذبح لغير الله..)) الحديث. 

[تحفة المريد شرح القول المفيد، ص : ١٠٠-١٠١. مكتبة الإرشاد]

"Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) : "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.", huruf lam pada firman Allah «لِرَبِّكَ» memberikan makna pembatasan, hak dan keikhlasan. Dan menyembelih binatang mencakup apa saja yang disembelih untuk Allah, berupa hewan yang dikurbankan, yang disembelih untuk hadiah, aqiqoh, nadzar dan selain itu.

Dia mengatakan : Saya berkata : Dapat diambil dari dalil-dalil ini bahwa menyembelih binatang merupakan ibadah, dan ibadah tidak terjadi kecuali hanya untuk Allah, dan siapa saja yang menyembelih untuk selain Allah seperti menyembelih untuk jin, kuburan dan selain itu, maka dia berhak mendapatkan laknat, dan dijauhkan dari rahmat Allah kecuali dia bertaubat kepada Allah, barangsiapa yang bertaubat kepada Allah, maka Allah pasti menerima taubatnya. Dan ((Allah melaknat orang yang menyembelih binatang untuk selain Allah..))." [Tuhfatul Muriid Syarh Al-Qouli Mufiid, hal. 100-101. Cet. Maktabatul Irsyaad]

Pada ayat yang lain Allah Ta'ala juga berfirman :

«قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ»

Artinya : "Katakanlah: sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An'am : 162-163)

Yang di maksud dengan وَنُسُكِى yaitu sembelihan. Dan barangsiapa yang menyembelih untuk berhala, mayat, jin dll, maka sungguh dia telah berbuat syirik sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama mengenai ayat diatas. Berkata Asy-Syaikh Nu'man bin Abdil Karim :

وفي الآيلة دليل على أن جميع الأعمال التعبدية يجب ألا تصرف ألا لله خالصة له، ومن صرفها لغير الله فقد اتخذ شريكا من دون الله.

[تحفة المريد شرح القول المفيد، ص ١٠٠. مكتبة الإرشاد]

"Pada ayat ini ada pendalilan bahwasanya seluruh amalan yang bersifat ubudiyyah (penghambaan/amalan yang bersifat ibadah) wajib agar tidak dipalingkan kecuali hanya untuk Allah ikhlas karena-Nya. Dan barangsiapa yang memalingkan ibadah tersebut untuk selain Allah maka sungguh dia telah mengambil sekutu selain Allah." [Tuhfatul Muriid Syarh Al-Qoulil Mufiid, hal. 100. Cet. Maktabatul Irsyaad]

MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH TERBAGI DUA

Menyembelih untuk selain Allah ada yang diperbolehkan dan ada yang diharamkan. Para ulama telah menyebutkan hal tersebut, diantaranya Asy-Syaikh Nu'man bin Abdil Karim al-Watr. Beliau mengatakan :

والذبح لغير الله على نوعين : منه ما هو جائز، كالذبح فرحا بقدوم ضيف ونحوه، وهذا النوع أجازه الشرع وحث عليه، وهو من مكارم الأخلاق بشرط ألا يتعدى أن يكون ضيافة وإكراما.

النوع الثاني : ذبح للأولياء وللقبور وللنجوم وللأصنام وللبشر تقريبا وتعظيما، وهذا شرك أكبر والعياذ بالله، ويحرم أكل الذبهية لغير الله، قال تعالى : «حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ..»

[تحفة المريد شرح القول المفيد، ص ٩٨-٩٩. مكتبة الإرشاد]

"Menyembelih untuk selain Allah terbagi menjadi dua : Diantaranya, yang di perbolehkan, seperti menyembelih binatang karena rasa gembira dengan sebab kedatangan tamu dan semisalnya. Dan menyembelih binatang jenis ini diperbolehkan oleh syariat dan dianjurkan untuk dilakukan, dan hal tersebut merupakan bentuk akhlak-akhlak yang mulia, dengan syarat tidak boleh melampaui batas dalam menjamunya dan memuliakannya."

Jenis yang kedua : Yaitu menyembelih binatang untuk para wali, kubur, bintang-bintang, berhala, dan manusia dalam rangka mendekatkan diri dan pengagungan, dan permasalahan ini merupakan kesyirikan yang paling besar waliyaadzubillah, dan diharamkan memakan hasil sembelihan untuk selain Allah. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) : «Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah» [Tuhfatul Muriid Syarh Al-Qoulil Mufiid, hal. 98-99. Cet. Maktabatul Irsyaad]

Dalam sebuah hadits disebutkan :

وعن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((لعن الله من ذبح لغير الله)). أخرجه مسلم.

Dari Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah)). Dikeluarkan oleh Muslim.

Berkata Asy-Syaikh Nu'man bin Abdil Karim al-Watr :

واللعن وهي الطرد والإبعاد، وكل فعل لعن صاحبه دل على أن ذلك العمل كبيرة، وجملة : ((لعن الله من ذبح لغير الله)) يحتمل أن تكون دعائية، ويحتمل أن تكون خبرية. 

وقوله : لغير الله يشمل ما ذكر في النوع الثاني كما تقدم.

[تحفة المريد شرح القول المفيد، ص ٩٩. مكتبة الإرشاد]

"Laknat yaitu menghalau dan menjauhkan. Dan seluruh perbuatan yang pelakunya mendapatkan laknat menunjukkan perbuatan itu dosa besar. Dan susunan kalimat ((Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah)) boleh jadi kalimat itu berbentuk seruan dan boleh jadi juga berbentuk khobariyyah (kabar).

Dan ucapan Nabi (yang artinya) : "Untuk selain Allah", mencakup apa yang telah disebutkan pada jenis yang kedua sebagaimana telah berlalu (pembahasannya diatas). [Tuhfatul Muriid Syarh Al-Qoulil Mufiid, hal.99. Cet. Maktabatul Irsyaad]

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rahimahullah

الذبح إزهاق الروح بإراقة الدم على وجه مخصوص ويقع على وجوه : 

الأول : أن يقع عبادة بأن يقصد به تعظيم المذبوح له وتذلل له والتقرب إليه فهذا لا يكون إلا لله تعالى على الوجه الذي شرعه الله تعالى، وصرفه لغير الله شرك أكبر ودليله ما ذكر الشيخ رحمه الله وهو قوله تعالى : «قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ¤ لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ »

الثاني : أن يقع إكراما لضيف أو وليمة لعرش أو نحو ذلك فهذا مؤمور إما وجوبا أو استحبابا لقوله صلى الله عليه وسلم : ((من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فاليكرم ضيفه)). وقوله صلى الله عليه وسلم لعبد الرحمان بن عوف ((أولم ولو بشاة)).

الثالث : أن يقع على وجه التمتع بالأكل أو التجار به ونحو ذلك فهذا من قسم المباح فالأصل فيه الإباحة لقوله تعالى : «أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَـٰمًۭا فَهُمْ لَهَا مَـٰلِكُونَ¤وَذَلَّلْنَـٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ» [سورة يس، الآيتين : ٧١-٧٢]. وقد يكون مطلوبا أو منهيا عنه حسبما يكون وسيلة له.

[شرح ثلاثة الأصول لفضيلة الشيخ محمد بن صالح العثيمين، ص ٦٦-٦٧. دار الثريا للنشر]

"Menyembelih adalah menghilangkan ruh dengan cara mengalirkan darah pada sisi yang khusus, hal itu terjadi pada beberapa sisi :

Yang pertama : Sebagai bentuk ibadah, dengan niat memuliakan yang dipersembahi sembelihan tersebut, merendahkan diri kepadanya dan mendekatkan diri kepadanya. Maka (perbuatan) ini tidak boleh terjadi kecuali hanya untuk Allah Ta'ala, pada sisi yang telah Allah Ta'ala syariatkan hal itu, dan memalingkannya untuk selain Allah merupakan kesyirikan yang paling besar. Dan dalilnya, apa yang telah disebutkan oleh Asy-Syaikh (Muhammad At-Tamimiy) rahimahullah yaitu firman Allah Ta'ala (yang artinya) :  «Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya».

Yang kedua : Sebagai bentuk memuliakan tamu, atau acara pernikahan atau yang semisal itu. Maka ini diperintahkan baik sifatnya wajib maupun sunnah berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : ((Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya)) dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Abdurrahman bin 'Auf : ((Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing))

Yang ketiga : Sebagai bentuk bersenang-senang seperti makan-makan atau perdagangan dan yang semisal itu, maka ini termasuk jenis yang diperbolehkan dan hukum asalnya-pun boleh berdasarkan firman Allah Ta'ala (yang artinya) : «Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan» [Surat Yasiin dua ayat 71-72]. Dan kadang-kadang menyembelih binatang itu ada yang di cintai atau dilarang tergantung apa yang menjadi washilahnya." [Syarh Tsalaatsatil Ushuul, li Fadhiilati Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimiin, hal.66-67. Cet. Daarus Tsurayya lin-Nasyr]

Faedah yang bisa diambil :

1. Menyembelih yaitu menghilangkan ruh dengan cara yang khusus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Allah

2. Menyembelih binatang termasuk ibadah kepada Allah, karena Allah Ta'ala telah memerintahkan hal itu dalam firman-Nya :

«فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ»

Artinya : "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah." (QS. Al-Katsar : 2)

3. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah menujukkan hal tersebut haram dilakukan sebagaimana sabda-Nya :

لعن الله من ذبح لغير الله

"Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah."

4. Termasuk menyembelih binatang untuk selain Allah adalah menyembelih binatang untuk orang mati, kuburan, jin dan yang semisalnya. Contoh nyata seperti kebiasaan masyarakat menyembelih binatang seperti ayam untuk ditumpahkan darahnya pada rumah baru, kendaraan baru, dan lain sebagainya, ini termasuk perbuatan syirik

5. Keharaman menyembelih binatang untuk selain Allah tidak dilihat dari besar kecilnya binatang sembelihan, tapi yang dilihat adalah dari niatnya. Jika seseorang menyembelih seekor lalat saja untuk dipersembahkan kepada berhala, tetap saja hal itu termasuk kesyirikan  dan pelakunya diancam dengan siksa neraka

6. Menyembelih binatang terbagi menjadi tiga, pertama menyembelih binatang dalam rangka ibadah. Kedua, menyembelih binatang dalam rangka memuliakan tamu serta acara walimah. Ketiga, menyembelih binatang dalam rangka bersenang-senang. Adapun menyembelih binatang dalam rangka ibadah, ini tidak diperbolehkan kecuali hanya untuk Allah. Adapun menyembelih binatang dalam rangka memuliakan tamu atau acara walimah, hal ini dianjurkan, baik yang sifatnya sunnah maupun wajib. Adapun menyembelih binatang dalam rangka bersenang-senang, hal ini mubah atau diperbolehkan.

7. Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah 

8. Makna laknat yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, sebagaimana iblis dijauhkan dari rahmat Allah

9. Apa saja yang Allah perintahkan untuk dilaksanakan atau ditinggalkan,  menunjukkan wajibnnya, seperti perintah untuk beribadah dan larangan dari berbuat syirik

10. Syirik merupakan dosa besar yang paling besar, apabila seseorang mati dan belum sempat bertaubat dari kesyirikannya, maka dia pasti masuk neraka dan kekal didalamnya.

Masih banyak faedah-faedah lainnya, semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua. Baarakallahu fiikum.

***

Dompu, Nusa Tenggara  Barat : 20 Rojab 1442 H/4 Maret 2021

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "HARAMNYA MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH"

Post a Comment