NAMA-NAMA SURAT AL-FATIHAH





Surat al-Fatihah adalah surat yang sangat agung. Dalam surat al-Fatihah terkandung 3 jenis tauhid, Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Sifat.

Surat al-Fatihah juga memiliki banyak nama. Nama-nama surat al-Fatihah  yang disebutkan dalam kitab tafsir dan dan perkataan para salaf antara lain :

1. Al-Fatihah

Nama surat Al-Fatihah yang pertama adalah Al-Fatihah itu sendiri.

Berkata Syaikh Shaleh Fauzan dalam penjelasan kitab Ba'dhu Fawaaid Suratil Faatihah, kitab yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimy. Beliau mengatakan : "Ini adalah risalah yang secara khusus menjelaskan tentang faedah-faedah dari surat al-Fatihah, ini adalah surat yang sangat agung, dinamakan dengan al-Fatihah, karena al-Fatihah dibuka dengannya Mushaf yang mulia, dan al-Fatihah adalah awal surat didalam al-Qur'an." [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 5]

Berkata Ibnu Katsir dalam tafsir surat al-Fatihah : "Dinamakan al-Fatihah karena yang membuka, yaitu yang membuka penulisan al Kitab dan dengannya engkau memulai bacaan didalam shalat..." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

2. Ats-Tsaba'ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang)

Nama lain dari surat al Fatihah yaitu Ats-Tsaba'ul Matsani. Berkata Syaikh Shalih Fauzan dalam syarahnya, "Al-fatihah dinamakan dengan Ats-Tsab'ul Matsaani (tujuh yang diulang-ulang), karena pada al-Fatihah ada tujuh ayat. Allah Ta'ala berfirman :

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًۭا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ

Artinya : "Sesungguhnya kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-qur'an yang agung." (QS.Al-Hijr : 87).

Dan al-Fatihah adalah tujuh ayat yang diulang-ulang. Dan dikatakan : Dinamakan al-Fatihah dengan al-Matsaani (yang diulang ulang), dikarenakan dia diulang-ulang bacaannya pada setiap rakaat." [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 6]

3. Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an)

Surat al-Fatihah disebut juga sebagai Ummul Qur'an. Berkata Asy-Syaikh Sholeh Fauzan : "Al-Fatihah dinamakan Ummul Qur'an, karena induk dari sesuatu : (yaitu) pokok yang kembali kepadanya sesuatu, (maksudnya) al-Qur'an maknanya kembali pada apa yang dikandung oleh surat ini (yaitu al-Fatihah)." [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 6]

Berkata Ibnu Katsir, "Berkata al Hasan : 'Ayat yang muhkamat dia adalah Ummul Kitaab. Dan ada yang menyebutkannya juga, bahwa al-Fatihah dinamakan sebagai ummul Qur'an. Dan sungguh telah tetap didalam shahih Tirmidzi dan dia menshahihkannya dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : (('Alhamdulillaahirabbil 'alaamiin adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitaab dan tujuh yang diulang-ulang dan al-Qur'an yang mulia'))." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

4. Ummul Kitaab (Induk Kitab)

Al-Fatihah juga memiliki nama Ummul Kitaab berdasarkan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diatas yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : (('Alhamdulillaahirabbil 'alaamiin adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitaab dan tujuh yang diulang-ulang dan al-Qur'an yang mulia'))." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

5. Ash Shalah (Shalat)

Surat al-Fatihah dinamakan juga sebagai As-Sholah (sholat). Berkata Ibnu Katsir, "Dinamakan pula al-Fatihah sebagai ash-Shalah berdasarkan ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Rabb-nya : ((Aku membagi shalat antara aku dan antara hamba-Ku menjadi dua bagian. Apabila hamba berkata Alhamduillahirabbil 'aalamiin, Allah berfirman : 'Hamba-Ku memuji-Ku')) (Al Hadits)." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan hadits ini dan berkata : "Al-Fatihah dinamakan ash-Shalah, berdasarkan ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkannya dari Rabb-nya, bahwasannya Allah Jalla wa 'Alaa berfirman :  (('Aku membagi shalat antara Aku dan antara hamba-Ku menjadi dua bagian')) Yaitu : Al-Fatihah ((Apabila hamba berkata : Alhamduillahirabbil 'aalamiin, Allah berfirman : 'Hamba-Ku memuji-Ku', apabila hamba berkata : Arrahmaanirrahiim, Allah berfirman : 'Hamba-Ku menyanjung-Ku', apabila hamba berkata : Maalikiyaumiddiin, Allah berfirman : 'Hamba-Ku mengagungkan-Ku', apabila hamba berkata : Iyyaa kana'budu wa iyyaaka nasta'iin, Allah berfirman : 'Ini merupakan dua pembagian, antara Aku dan antara hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa saja yang dia minta))." [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 6]

Makna Qasamtush Shalaata (Aku membagi shalat), maksudnya aku membagi surat al-Fatihah menjadi dua bagian, karena itu Syaikh Shalih Fauzan mengatakan : "Surat al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, tiga setengah  ayat dari al-Fatihah untuk Allah dan sanjungan atas Allah 'Azza wa Jalla, dan tiga setengah lainnya untuk hamba, (yaitu) mulai dari firman Allah : 'Wa Iyyaa kanastaiin' hingga akhir surat." [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 6]

Kemudian beliau mengatakan : "Inilah makna firman Allah Jalla wa 'Allaa : ((Qasamtush Shalata)) yaitu surat al-Fatihah...". [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 7]

6. Al-Kaafiyah (jampi-jampi) atau dinamakan juga Ar-Ruqyah (rukiyah)

Al-Fatihah juga dinamakan dengan Ruqyah. Dalam sebuah hadits yang panjang disebutkan : "Al-Fatihah dinamakan dengan ruqyah karena ada sekelompok dari para sahabat yang singgah pada sebuah kabilah dari kabilah-kabilah arab. Para sahabat meminta dijamu justru mereka tidak dilayani, maka pembesar mereka disengat, maka mereka-pun datang dan meminta kepada para sahabat agar meruqyah. Berkata salah seorang dari sahabat : Sesungguhnya kami akan meruqyah akan tetapi kalian enggan menjamu kami. Maka kami tidak mau meruqyah kecuali dengan memberikan upah, maka para sahabat mempersyaratkan kepada mereka sekawanan kambing, lalu dibacakan kepadanya surat al-Fatihah. Maka dia (yaitu pembesar mereka) seakan-akan dilepaskan dari ikatan. Tatkala para sahabat sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka lantas mengabarkan apa yang terjadi, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Dan dari mana kamu tahu bahwasannya al-Fatihah itu ruqyah?", maka dinamakanlah surat al-Fatihah dengan ruqyah. [Ba'du Fawaaid Suuratil Faatihah, hal : 7]

7. Al-Qur'an Al-Adziim (Al-Qur'an yang mulia)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang telah berlalu yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Alhamdulillaahirabbil 'alaamiin adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitaab dan tujuh yang terulang-ulang dan al Qur'an yang mulia'))." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

Dari hadits diatas maka dinamakanlah al-Fatihah dengan Al-Qur'an Al-'Adzim (Al-Qur'an yang mulia).

8. Al-Hamdu (pujian)

Nama al-Hamdu ini disebutkan oleh Ibnu katsir, beliau mengatakan : "Dan al-Fatihah itu dinamakan sebagai al-Hamdu dan dinamakan juga sebagai ash-Shalah. [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

Setelah itu beliau menyebutkan hadits kudsi yang telah disebutkan diatas.

9. Asy Syifaa' (penyembuh)

Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya : "Al-Fatihah dinamakan sebagai Asy-Syifaa' sehingga Ad-Daarimi  meriwayatkan dari Abu Sa'id radhiyallaahu 'anhu secara marfu' ((Faatihatul Kitaab adalah Syifaa' (yang menyembuhkan) dari setiap racun))". [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

10. Asaasul Qur'aan

Surat al-Fatihah dinamakan jga dengan Asaasul Qur'an, Ibnu Katsir menyebutkan : "Asy-Sya'bi meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma bahwasannya dia (Ibnu Abbas) menamakan al-Fatihah dengan Asaasul Qur'an dia berkata : "Dan asasnya adalah bismillahirrahmaanirrahiim." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

11. Al Waaqiah (yang menjaga)

Ibnu Katsir mengatakan, "Sufyan bin Uyainah menamakan al-Fatihah dengan Al-Waaqiah." [Tafsir Ibnu Kasir surat al-Fatihah, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tahun 1429 H, hal 13]

Wallahu a'lam.

***

Dompu, 10 Jumadil Akhir 1442 H/24 Januari 2021

Penyusun : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "NAMA-NAMA SURAT AL-FATIHAH"

Post a Comment