ALLAH MEMILIKI SIFAT MARAH (MURKA)

Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wassholaatu was salaamu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du.

Setiap manusia memiliki sifat marah, dan sifat marah adalah sifat yang telah Allah ciptakan ada pada diri kita semua. Namun demikian, Allah 'Azza wa Jalla dengan keagungan dan kebesaran-Nya-pun memiliki sifat marah (murka), dan sifat ini merupakan sifat yang tetap bagi Allah berdasarkan dalil-dalil yang ada baik dari Al-Qur'an dan As-Sunnah serta kesepakatan salaf. 

Sifat marahnya Allah tentunya tidak sama seperti marahnya makhluk, marahnya makhluk yang tampak secara dhohir, naiknya darah menuju otak, muka memerah, keluar kata-kata kotor, bahkan tidak jarang sampai melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Ini kesan pertama yang dapat kita simpulkan dari diri orang yang marah, namun ketika sifat marah itu dinisbatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, maka kita harus yakini bahwa marahnya Allah tidak sama dengan marahnya makhluk. Allah Ta'ala berfirman :

 «لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ»

Artinya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS.Asy-Syura : 11)

Berkata Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah :

وقوله في الكفار : ((وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ)) [الفتح : ٦

Firman Allah kepada orang kafir : ((Artinya : Dan Allah murka kepada mereka)) [QS. Al-Fath : 6]

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin rahimahullah :

.الغضب من صفات الله الثابتة له بالكتاب والسنة
.وإجماع السلف

قال الله تعالى فيمن قتل مؤمنا متعمدا : «وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْه وَلَعَنَهُ» [النساء : ٩٣

.وقال النبي صلى الله عليه وسلم : ((إن الله كتب كتابا عنده فوق العرش : إن رحمتى تغلب غضبي)). متفق عليه

وأجمع السلف على ثبوت الغضب لله ؛ فيجب إثباته من غير تحريف ولا تعطيل. ولا تكييف ولا تمثيل، وهو غضب حقيقي يليق بالله

وفسر أهل التعطيل بالانتقام، ونرد عليهم بما سبق في القاعدة الرابعة، وبوجه رابع : أن الله تعلى غاير بين الغضب والانتقام ؛ فقال تعالى : «فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا» [الزخروف : ٥٥]. أي أغضبونا «ٱنتَقَمْنَا مِنْهُم» [الزخروف : ٥٥]. فجعل الانتقام نتيجة للغضب فدل على أنه غيره

[لمعة الإعتقاد الهادي إلى سبيل الرشاد، ص : ٢٩. دار الاثار]

"Marah (murka) termasuk sifat Allah yang tetap bagi-Nya berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah serta Ijma' salaf.

Allah Ta'ala berfirman kepada orang yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja : «Dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya» [An-Nisaa' : 93].

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab disisi-Nya diatas 'Arsy : Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku)). Disepakati oleh Bukhari dan Muslim.

Dan para salaf-pun telah bersepakat atas tetapnya sifat marah (murka) bagi Allah ; maka wajib menetapkan sifat tersebut tanpa memalingkan (maknanya), tanpa menolak, serta tanpa membagaimanakan dan tanpa mempermisalkan (sifat tersebut dengan sifat makhluk), hal itu merupakan kemarahan yang hakiki yang pantas bagi Allah.

Dan ahlut ta'thil (orang-orang yang menolak sifat Allah) mentafsirkan (sifat marah) dengan hukuman, dan kami bantah mereka dengan apa-apa yang telah berlalu dari qoidah yang ke empat, dan pada sisi yang ke empat : Bahwasanya Allah Ta'ala membedakan antara marah  (murka) dengan menghukum ; Allah Ta'ala berfirman «Maka tatkala mereka membuat Kami murka» Yaitu ; menimbulkan kemarahan (kemurkaan) Kami, «Kami menghukum mereka» [Az-Zukhruf : 55] maka menghukum itu merupakan hasil dari kemarahan maka hal itu telah menunjukkan bahwa menghukum tidak termasuk kemarahan." [Lum'atul I'tiqaad Al-Haadiy ila Sabiilir Rasyaad, hal : 29. Cetakan. Daaru Atsaar]

Beberapa faedah yang bisa di ambil :

1. Allah memiliki sifat marah

2. Sifat marahnya Allah adalah sifat marah yang hakiki sebagaimana ditetapkan hal itu berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma salaf

3. Marahnya Allah tidak sama seperti marahnya makhluk, sebagaimana qoidah :

 «لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ»

Artinya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat". (QS.Asy-Syura : 11)

4. Wajib menetapkan sifat marah bagi Allah tanpa ta'thil (menolak), tanpa tahrif (memalingkan maknanya), tanpa takyif (membagaimanakan) dan tanpa tamtsil (mempermisalkan)

5. Allah marah kepada seseorang yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja bahkan Allah melaknatnya dan menyediakan baginya adzab. Allah Ta'ala berfirman :

«وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًۭا مُّتَعَمِّدًۭا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَـٰلِدًۭا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمًۭا»

Artinya : "Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya". (QS.An-Nisaa' : 93)

6. Haramnya membunuh jiwa tanpa hak

7. Marah tidak sama dengan menghukum. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

«فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا ٱنتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَـٰهُمْ أَجْمَعِينَ»

Artinya : "Maka tatkala mereka membuat Kami murka (marah), Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut). (QS.Az-Zukhruf : 55)

8. Mentakwil kata marah dengan menghukum telah merubah makna ayat dari dzhohirnya

9. Allah marah dan murka kepada orang-orang kafir

10. Rahmat Allah mendahului kemarahan-Nya

11. Kitab yang bertulis (Lauhul Mahfudz) ada di sisi Allah di atas 'Arsy

12. Orang yang mentakwil sifat Allah dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu

13. Sesatnya pemahaman Ahlut Ta'thiil

***
Dompu, 27 Sya'ban 1440 H/3 Mei 2019

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "ALLAH MEMILIKI SIFAT MARAH (MURKA)"

Post a Comment