DUA PAKAR NAHWU AL-KISA'I DAN IMAM ASY-SYAFI'I

Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du.

Berbicara tentang Imam Al-Kisa'i dan Imam Asy-Syafi'i, kedua imam tersebut sama-sama memiliki kelebihan dimasing-masing bidang ilmu dan mereka hidup di zaman yang sama. Adapun Imam Al-Kisa'i adalah salah satu dari ahli qira'at sab'ah dan imamnya ahli nahwu kufah. Beliau lahir tahun 119 H dan wafat tahun 189 H. Adapun Imam Asy-Syafi'i adalah imam yang menguasai banyak cabang ilmu baik fiqih, hadits, jarh wa ta'dil, ushul, lughoh dan masih banyak lagi cabang-cabang keilmuan lainnya. Imam Asy-Syafi'i lahir di palestina tahun 150 H dan wafat tahun 204 H. Artinya antara Imam Al-Kisa'i dan Imam Asy-Syafi'i mereka berdua pernah hidup sezaman walaupun tidak seusia, dan keduanya sama-sama mendapat banyak pujian dalam hal ilmu tata bahasa arab.


BIOGRAFI SINGKAT DAN PUJIAN TERHADAP IMAM AL-KISA'I

Imam Al-Kisa'i adalah ulama dalam bidang qira'at sab'ah dan termasuk diantara tujuh dari ahli qira'at yang diambil ilmunya hingga sekarang. Selain itu beliau juga merupakah tokoh terkemuka dalam bidang nahwu dari kota kuffah, dengan kata lain Al-Kisa'i adalah raja dalam bidang nahwu beraliran kuffah, sedangkan di kota bashrah hidup juga seorang pakar dan ahli nahwu terkemuka beraliran bashrah bernama Sibawaih. Dua tokoh ini adalah pendiri madzhab kufah dan bashrah dalam bidang nahwu. Terkait dengan Al-Kisa'i, Ibnu Ammad dalam kitabnya Syadzarat Adz-Dzahab mengatakan : 

وفيها توفي في صحبة الرشيد شيخ القراءات والنحو الإمام أبو الحسن علي بن حمزة الأسدي الكفي الكسائي، أحد السبعة ، قرأ
.على حمزة، وأدب الرشيد وولده الأمين، وهو من تلاميذ الخليل

وله مع اليزيدي وسيبويه مناظرات كثيرة. وتوفي بالري صحبة هارون. وفي ذلك اليوم ماتى محمد بن الحسن الحنفي، فقال
.الرشيد:  دفنت العربية والفقه بالري اليوم

.مع تبحر الكسائي في النحو والعربية لم يكن معرفة بالشعر
وقيل : الكسائي لأنه أحرمفي كساء، وقيل : لأنه جاء إلى حمزة ضائفا بكساء، فقال حمزة : من يقرأ؟ فقيل : صاحب الكساء، فبقي
 [إليه اللقلب.[شذرات الذهب، ٤٠٧-٢/٤٠٨. دار ٰابن كثير

"Dan ditahun 189 H telah wafat Syaikh ahli qira'at (al-Qur'an) dan ahli nahwu Imam Abul Hasan 'Ali bin Hamzah al-Asadi al-Kuffi Al-Kisa'i, salah seorang dari tujuh (ahli qira'at al-Qur'an) ketika menemani Khalifah Harun Ar-Rasyid (dalam sebuah perjalanan), dia belajar (qira'at al-Qur'an) kepada Hamzah (al-Kuffi), dan dia mengajarkan adab kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid dan anaknya al-Amin, dan dia termasuk muridnya Al-Khalil.

Dan Al-Kisa'i melakukan perdebatan yang banyak dengan Al-Yaziidiy dan Sibawaih (dalam ilmu nahwu). Dia diwafatkan di kota Ray ketika menemani Harun Ar-Rasyid. (Bertepatan) pada hari itu juga telah wafat pula Muhammad bin Hasan al-Hanafi, dan berkata Harun Ar-Rasyid : Pada hari ini di kota Ray telah dikuburkan (pakar) ilmu bahasa arab dan ilmu fiqih.  

Bersamaan dengan mendalamnya Al-Kisa'i dalam ilmu nahwu dan tata bahasa arab, namun tidak menjadikan dia mengetahui tentang ilmu syair (maksudnya beliau tidak mendalami ilmu syair bukan tidak memahami ilmu syair).

Dan diijuluki dengan : Al-Kisa'i karena dia berihram dari Kisa'i, dan dikatakan juga : karena dia datang kepada Imam Hamzah dalam keadaan lemah dari kota Kisa'i, lalu berkata Imam Hamzah : Siapa yang sedang membaca (al-Qur'an)? Maka dikatakan : (yaitu) penduduk kota Kisa'i, maka ditetapkan untuknya gelar tersebut. [Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407-408. Cet. Daar Ibni Katsir]

Berkata Imam Asy-Syafi'i tentang Imam Al-Kisa'i : 

[من أراد أن يتبحر في النحو فهو عيال على الكسائي. [شذرات الذهب، ٢/٤٠٧. دار ٰابن كثير

"Barangsiapa yang menguasai ilmu nahwu, maka dia berhutang budi kepada Al-Kisa'i". [Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407. Cet. Daar Ibni Katsir]

Itulah Imam Al-Kisa'i rahimahullah, seorang pakar qiraat sab'ah dan pakar nahwu yang tidak ada tandingan pada masanya. Jika Imam Asy-Syafi'i saja telah memuji Imam Al-Kisa'i, menunjukkan bahwa keilmuan Al-Kisa'i telah diakui. Bagi para penuntut ilmu yang pernah belajar tata bahasa arab dan ilmu nahwu, tentunya pasti mengenal Imam Al-Kisa'i rahimahullah. Jika belum mengenal beliau rahimahullah, maka sangat dianjurkan untuk mengenalnya.


KISAH IMAM AL-KISA'I DENGAN SEEKOR SEMUT

Dimasa-masa belajarnya, Imam Al-Kisai pernah merasakan putus asa ketika mempelajari ilmu nahwu, namun karena melihat seekor semut yang sabar membawa makanannya menaiki sebuah dinding, maka Imam Al-Kisa'i-pun terinspirasi dari kesabaran seekor semut tersebut. Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah mengenai kisah Imam al-Kisa'i :

وقد حدثني شيخنا المثابر عبد الرحمان السعدي - رحمه الله - أنه ذكر عن الكسائي إمام أهل الكوفة في النحو أنه طلب علم النحو فلم يتمكن، وفي يوم من الأيام وجد نملة تحمل طعاما لها وتصعد به إلى الجدار وكلما صعدت سقطت، ولكنها ثابرت حتى تخلصت
.من هذه العقبة وصعدت الجدار، فقال الكسائي : هذه النملة ثابرت حتى وصلت الغاية، فثابر حتى صار إماما في النحو

[كتاب العلم لفضيلة الشيخ محمد بن صالح عثيمين، ص : ٤٧]

"Dan sungguh Syaikh kami yang tekun Abdurrahman as-Sa'diy - rahimahullah - telah menceritakan kepadaku bahwa dia pernah menyebutkan tentang Al-Kisa'i yaitu Imamnya penduduk kota kufah dalam bidang ilmu nahwu.

Bahwasanya beliau (Imam Al-Kisa'i) pernah mempelajari ilmu nahwu namun beliau tidak pernah berhasil. Pada suatu ketika beliau mendapati seekor semut yang membawa makanannya menaiki sebuah dinding, dan setiap kali dia naik dia terjatuh, akan tetapi dia bersabar hingga akhirnya dia-pun lolos dari rintangan tersebut dan berhasil naik keatas dinding.

Maka berkata Al-Kisa'i : Semut ini (saja) ia bersabar hingga sampai pada tujuannya, maka beliau-pun bersabar sampai beliau menjadi Imam dalam bidang ilmu nahwu."
[Kitaabul 'Ilmi li Fadhilati Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimiin, hal : 47]

Setelah membawakan kisah tersebut, lalu Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin memberikan kepada kita motivasi :

ولهذا ينبغي لنا أيها الطلبة أن نثابر ولا نيأس فإن اليأس معناه سد باب الخير، وينبغي لنا ألا نتشاءم بل نتفاءل وأن نعد أنفسنا
 .خيرا

[كتاب العلم لفضيلة الشيخ محمد بن صالح عثيمين، ص : ٤٧]

"Dan untuk inilah  semestinya kita semua wahai para penuntut ilmu agar bersabar dan tidak berputus asa, karena sesungguhnya putus asa artinya menutup rapat-rapat pintu kebaikan. Dan semestinya pula bagi kita agar kita tidak mudah pesimis bahkan harus optimis dan mempertimbangkan kebaikan untuk jiwa-jiwa kita." [Kitaabul 'Ilmi li Fadhilati Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimiin, hal : 47]


BIOGRAFI SINGKAT DAN PUJIAN TERHADAP IMAM ASY-SYAFI'I 

Imam Asy-Syafi', beliau adalah salah satu dari ulama empat madhab, beliau juga adalah gurunya para ulama. Diantara murid Imam Asy-Syafi'i yang paling menonjol adalah Imam Ahmad bin Hambal, cukup Imam Ahmad bin Hambal sebagai bukti betapa tingginya keilmuan dan kedudukan Imam Asy-Syafi'i. Selain menguasai banyak cabang ilmu, beliau juga menguasai cabang ilmu nahwu dan syair, hingga banyak para ulama yang memuji kefasihan Imam Asy-Syafi'i dalam hal ilmu tata bahasa arab dan ilmu nahwu.

Berkata Abdul Mun'im Khufaji :

الإمام الشافعي هو من هو، إمامة في الدين والفقه والأصول والحديث واللغة والأدب والشعر والنقد

"Imam Asy-Syafi'i siapa dia, yaitu pemimpin dalam agama, fiqih, ushul, hadits, lughoh (tata bahasa arab), adab, syair dan dalam kritik-mengkiritik (ahli jarh wa ta'dil)".

Berkata sebagian salaf : 

(١. حدث الربيع بن سليمان قال : سمعت عبد الملك بن هسام صاحب المغازي يقول : (الشافعي ممن تأخذ منه اللغة

(٢. وقال أحمد بن حنبل : كان الشافعي (من أفصح الناس، وكان مالك تعجبه قراءته لأنه كان فصيحا

(٣. وحدث أبو عبيد القاسم بن سلام قال : كان الشافعي ممن يؤخذ عنه اللغة (أو من أهل اللغة

((٤. وقال الربيع بن سليمان : ((كان الشافعي عربي النفس عربي اللسان

((٥. وقال أحمد بن أبي سريج ((ما رأيت أحدا افوه، ولا أنطق من الشافعي
[ديوان الشافعي، ص : ٣. مكتبة الكليات]

1. Rabii' bin Sulaiman menceritakan dan berkata : Saya mendengar Abdul Malik bin Hisyam pemilik kitab Al-Maghoziy berkata :

((Asy-Syafi'i termasuk orang yang diambil darinya al-lughoh (ilmu bahasa arab)

2. Berkata Ahmad bin Hambal :((Asy-Syafi'i termasuk diantara orang yang paling fasih, dan Imam Malik merasa takjub dengan bacaannya, karena sesungguhnya dia (Asy-Syafi'i) sangat fasih))

3. Berkata Abu 'Ubaidil Qaasim bin salam menceritakan :Asy-Syafi'i termasuk orang yang diambil darinya ilmu  bahasa arab ((atau termasuk pakar bahasa arab))

4. Berkata Rabii' bin Sulaiman :((Asy-Syafii orang arab asli dan arab pula lisannya (fasih)))

5.  Berkata Ahmad bin Abi Sariij :((Aku tidak pernah melihat seorangpun yang paling (fasih) bicaranya dan paling (fasih) perkataannya daripada Asy-Syafi'i)) [Diiwaan Asy-Syafi'i, hal : 3. Cet. Maktabah Al-Kuliyyat]

Karena mendalamnya ilmu nahwu Imam Asy-Syafi'i, sampai-sampai beliau  pernah mengatakan :

[لا أسأل عن مسألة في الفقه الا أجبت عنها من قواعد النحو.... [شذرات الذهب، ٢/٤٠٧. دار ٰابن كثير

"Tidaklah aku ditanya tentang suatu permasalahan fiqih kecali aku menjawab permasalahan tersebut dengan kaidah-kaidah nahwu....". [Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407. Cet. Daar Ibni Katsir]

Dan Imam Asy-Syafi'i juga mengatakan :

من تبحر في النحو اهتدى إلى جميع العلوم. [شذرات 
الذهب، ٢/٤٠٧. دار ٰابن كثير

"Barangsiapa yang menguasai ilmu nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu". [Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407. Cet. Daar Ibni Katsir]

Kunci pembuka ilmu menurut Imam Asy-Syafi'i adalah dengan menguasai ilmu nahwu.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

***
Dompu, 26 Syawwal 1440 H/29 Juni 2019

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "DUA PAKAR NAHWU AL-KISA'I DAN IMAM ASY-SYAFI'I"

Post a Comment