SYIRIK MERUPAKAN KEDZOLIMAN YANG PALING BESAR













Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Perkara kesyirikan, camkan bahwa itu merupakan dosa besar yang paling besar yang dilakukan oleh seorang hamba, karena itu pantaslah dosa syirik ini disebut sebagai sebuah kedzoliman yang paling besar terhadap Allah 'Azza wa Jalla. Jika syirik merupakan kedzoliman, maka tauhid tentu keadilan yang paling adil. Terkait kesyirikan adalah sebuah kedzoliman, maka hal ini banyak disebutkan oleh Allah 'Azza wa Jalla dalam Al-Quran diantaranya, Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
 
 ((ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَـٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ))
 
Artinya : "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik) mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-An'am : 82).
 
Berkata asy-Syaikh Hasan Alu asy-Syaikh : 
 
قوله : قول الله تعالى ((ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَـٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ)) قال ابن جرير : حدثنى المثنى-و ساق بسنده- عن ربيع بن أنس قال : ((الإخلاص لله وحده))

و قال ابن كثير في الآية : أى هؤلاء الذين أخلصوا العبادة لله وحده، ولم يشركوا به شيئا هم الآمنون يوم القيامة، المهتدون في الدنيا و الآخرة. و قال زيد بن أسلم وبن إسحاق : هذا من الله على فصل القضاء بين إبراهيم و قومه.

وعن ابن مسعود ((لما نزلت هذه الآية قالوا : فأين لم يظلم نفسه؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس بذلكم، ألم تسمعوا الى قول لقمان : (إن الشرك لظلم عظيم)؟ وساقه البخارى بسنده. فقال : حدثنا عمر بن حفص بن غياث حدثنا أبى حدثنا الاعمش حدثنا إبراهيم عن علقمة عن عبد الله رضى الله عنه قال : لما نزلت (الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم) قلنا : يا رسول الله، أينا لا يظلم نفسه؟ قال : ليس كما تقولون، لم يلبسوا إيمانهم بظلم، بشرك. أولم تسمعوا الى قول لقمان لابنه : يَابُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ؟)).

ولأحمد بنحوه عن عبد الله قال : ((لما نزلت (الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم) شاق ذلك على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقالوا : يا رسول الله ؛ فأينا لا يظلم نفسه؟ قال : إنه ليس الذين تعنون. ألم تسمعوا ماقال العبد الصالح : (يَابُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ؟) إنما هو الشرك)) و عن عمر أنه فسره بالذنب. فيكون المكنى : الأمن من كل عذاب و قال الحسن والكلبى : ((أولئك لهم الأمن، في الآخرة : وهم مهتدون في الدنيا))

[فتح مجيد شرح كتاب التوحيد، تأليف الشيخ عبد الرحمان بن حسن آل الشيخ، (ص : ٣١-٣٢). مكتبة دار الكتب العلمية]

Firman Allah Ta'ala : ((Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk)).
 
Berkata Ibnu Jarir : Menceritakan kepadaku Al-Mutsanna -dan dia menyampaikan dengan sanadnya- dari Rabii' bin Anas berkata : ((Yaitu orang-orang yang mengikhlaskan (agama) hanya untuk Allah semata)).

Berkata Ibnu Katsir mengenai ayat tersebut : Maksudnya ; mereka adalah orang-orang yang mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata, dan mereka tidak menyekutukan dengan-Nya sesuatu apapun dan mereka adalah orang-orang yang aman pada hari kiyamat, (dan mereka) adalah orang-orang yang mendapat petunjuk di dunia dan di akhirat. Berkata Zaid bin Aslam dan Ibnu Ishak : Ini merupakan putusan dari Allah (yang berlaku) antara Nabi Ibrahim dan kaumnya.

Dan dari Ibnu Mas'ud ((Tatkala turun ayat ini para sahabat berkata : Siapa diantara kami yang tidak mendzolimi dirinya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, (maknanya) bukan seperti yang kalian maksudkan, apakah kalian tidak mendengar ucapan Lukman : (Sesungguhnya syirik adalah kedzoliman yang paling besar)?)) Dan Imam Al-Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dia berkata : Menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyas, menceritakan kepada kami bapak-ku, menceritakan kepada kami Al-A'masy, menceritakan kepada kami Ibrahim dari Alqomah dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata : ((Ketika turun ayat (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman) kami berkata : Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak mendzolimi dirinya? Rasulullah bersabda : "(Maknanya) bukan seperti apa yang kalian ucapkan, tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman maksudnya dengan kesyirikan. Apakah kalian tidak mendengar ucapan Lukman kepada anaknya : Wahai anak-ku janganlah kamu menyekutukan Allah sesungguhnya kesyirikan adalah kedzoliman yang paling besar?))

Dan dari Ahmad dan selainnya dari Abdullah bin Mas'ud berkata : ((Tatkala turun ayat (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman) berat hal itu bagi para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mereka berkata : Wahai Rasulullah ; siapakah diantara kami yang tidak mendzolimi dirinya? Rasulullah bersabda : Sesungguhnya itu tidak seperti apa yang kalian maksudkan. Apakah kalian tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh hamba yang sholeh : (Wahai anak-ku janganlah kamu menyekutukan Allah sesungguhnya kesyirikan adalah kedzoliman yang paling besar?) Hanya saja yang di maksud adalah syirik)) Dari Umar bahwasannya dia menafsirkan hal itu dengan dosa-dosa. Dan ada makna lain (yaitu) : Orang yang aman dari setiap adzab. Berkata Al-Hasan dan Al-Kalbi : ((Mereka itulah yang mendapat keamanan di akhirat : dan mereka itulah yang mendapat petunjuk di dunia)). [Lihat Fathul Majid, Syarh Kitaabit Tauhiid. Penulis Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh, (hal.31-32) Pustaka Darul Kutub Al-Ilmiyyah]
 
Faedah yang bisa diambil :

1. Kesyirikan merupakan kedzoliman

2. Kebalikannya tauhid adalah keadilan

3. Orang yang beriman ; mereka tidak akan mencampur adukkan keimanan mereka dengan kedzoliman. 

4. Orang-orang yang beriman, mereka orang-orang yang mengikhlaskan (agama) hanya untuk Allah semata tidak untuk selain-Nya. 

5. Orang-orang yang beriman, mereka adalah orang-orang yang akan aman diakhirat.

6. Orang-orang yang beriman, mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk di dunia.

7. Kedzoliman pada ayat ke 82 dari surat al-An'am diatas adalah kesyirikan

8. Dzolim ada 3 : (1). Dzolim terhadap Allah yaitu syirik, (2) kedzoliman terhadap sesama makhluk, (3) kedzolim terhadap Allah berupa dosa dan maksiat yang tingkatannya dibawah tingkatan dosa syirik. 

Dan masih banyak faedah lainnya. Wallahu a'lam.

***
Dompu, 5 Rabbiul Awwal 1440H/13 November 2018

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

0 Response to "SYIRIK MERUPAKAN KEDZOLIMAN YANG PALING BESAR"

Post a Comment