KEWAJIBAN MEMULAI DAKWAH DIJALAN ALLAH DENGAN TAUHID








Kewajiban memulai dakwah dengan tauhid merupakan pokok dakwah para Nabi dan Rasul 'alaihimussalam seluruhnya. Telah datang ayat-ayat dan hadits-hadits yang berbicara tentang permasalahan penting ini.

Baca juga : Prioritas Dakwah itu Khilafah atau Tauhid?

Adapun hadits yang berbicara tentang permasalahan ini, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dibawah ini :

عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما قال، قال رسو الله صلى الله عليه وسلم لمعاذ بن جبل حين بعثه إلى اليمن : إنك ستأتي قوما أهل كتاب فإذا جئتم فادعهم إلى أن يشهدوا أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله فإن هم أطاعوا لك بذلك فأخبرهم أن الله قد فرض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة فإنهم أطاعوا لك بذلك فأخبرهم أن الله قد فرض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد على فقرائهم فإن هم أطاعوا لك بذلك فإياك وكؤائم أموالهم واتق دعوة المظلوم فإنه ليس بينه وبين الله حجاب. (رواه البخاري و مسلم).

[كتاب الأربعين في مذهب السلف، تأليف الشيخ على بن يحيى الحدادي، ص : ٦-٧]

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu Ta'ala 'anhuma, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Mu'adz bin Jabal ketika ia mengutusnya ke Yaman : "Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), jika engkau mendatangi mereka dakwahkan kepada mereka agar mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka mentaatimu dalam hal itu, maka kabarkan kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu sehari semalam, jika mereka mentaatimu dalam hal itu maka kabarkan kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang kaya diantara mereka dan dikembalikan kepada orang miskin mereka, jika mereka mentaatimu dalam hal itu, maka waspadalah engkau (dari mengambil) harta terbaik mereka dan berhati-hatilah engkau terhadap doanya orang yang terdzolimi karena tidak ada satu penghalang-pun antara doanya dan Allah." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim). [Kitaabul Arba'iin fii Madzhabis Salaf, Ta'liif Asy-Syaikh Ali bin Yahya Al-Hadadiy, hal. 6-7]

Dalam hadits yang lain :

عن ابن عباس رضي الله عنهما ((أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لما بعث معاذا إلى اليمن قال له : إنك ستأتي قوما من أهل الكتاب. فليكن أول ما ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله. -وفي رواية : إلى أن يوحدوا الله- فإن هم أطاعوك لذلك فاعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة، فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد على فقرائهم. فإن هم أطاعوك لذلك فإياك وكؤائم أموالهم، واتق دعوة المظلوم، فإنه ليس بينها وبين الله حجاب)). 

[فتح المجيد شرح كتاب التوحيد، ص : ٨١-٨٧. دار الكتب العلمية]

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma : ((Bahwasannya tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya : "Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), maka jadikan apa yang pertama engkau dakwahkan kepada mereka yaitu syahadat laa ilaaha illallah -dalam satu riwayat : agar mereka mentauhidkan Allah- Jika mereka mentaatimu dalam hal itu, maka ajarkan kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu sehari semalam, jika mereka mentaatimu dalam hal itu maka ajarkan kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang kaya diantara mereka dan dikembalikan kepada orang miskin mereka, jika mereka mentaatimu dalam hal itu, maka waspadalah engkau (dari mengambil) harta terbaik mereka dan berhati-hatilah engkau terhadap doanya orang yang terdzolimi karena tidak ada satu penghalang-pun antara doanya dan Allah." [Fathul Majiid Syarh Kitaabit Tauhiid, hal. 81-87. Cet. Daarul Kutub Al'Ilmiyyah]

Dua hadits diatas, menjelaskan kepada kita akan pentingnya dakwah tauhid, pentingnya memulai dakwah dengan tauhid, karena tauhid merupakan ushul dakwahnya para Nabi dan para Rasul, ushul dakwah para sahabat dan para tabii'in, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiyamat. Barangsiapa yang membenci dakwah tauhid, maka sungguh dia telah membenci jalan dakwah para Nabi dan Rasul, dan inilah yang disebut dengan manhaj dakwah (metode/cara dakwah) generasi-generasi terdahulu, yaitu memulai dakwah mereka dengan perkara yang paling penting kemudian diikuti oleh perkara-perkara penting lain dibawahnya. Dan perkara yang paling penting diantara seluruh perkara yang paling penting adalah mendakwahkan dakwah tauhid kepada umat, mentasfiyyah dan mentarbiyyah mereka dengan tauhid, sehingga aqidah masyarakat akan terbebas dari  kotoran syirik, noda-noda khurofat, dan bercak-bercak takhayul dan bid'ah yang menyesatkan umat dari jalan yang lurus.

Faedah yang bisa diambil :

1. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hendak mengirim juru dakwah keluar kota madinah beliau mengirim da'i-da'i yang mumpuni ilmunya dari kalangan para sahabat

2. Misi utama dakwah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah mengajak seluruh manusia kepada kemurnian tauhid dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan seperti menyembah patung-patung, berhala, kuburan orang-orang sholeh, beristighotsah kepadanya, bertawasul kepadanya, menyembelih binatang untuknya, dan lain sebagainya dan inilah dosa-dosa besar yang paling besar yaitu kesyirikan kepada Allah 'Azza wa Jalla

3. Makna syahadat لا إله إلا الله yaitu mentauhidkan Allah didalam rububiyyah, uluhiyyah dan asma' wa sifat serta menafikan ibadah kepada selain Allah

4. Dalam beberapa riwayat seperti dalam kitab tauhid dari shahih Al-Bukhari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada Mu'adz agar yang pertama kali yang harus ia dakwahkan kepada ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah «إلى أن يوحدوا الله» "agar mereka mentauhidkan Allah"

5. Dalam riwayat yang lain dari Al-Bukhari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada Mu'adz agar menyeru mereka kepada «شهادة أن لا إله إلا الله أني رسول الله», artinya Nabi memerintahkan Mu'adz untuk mengajak mereka kepada tauhid. Dan barangsiapa yang mengucapkan kalimat syahadat «لا إله إلا الله», maka wajib bagi dia memenuhi dua rukun, (1) menafikan segala sesembahan selain Allah, (2) menetapkan hanya Allah saja satu-satunya sesembahan yang benar yang berhak disembah. 

6. Barangsiapa yang ingin mengucapkan kalimat syahadat «لا إله إلا الله» atau yang telah bersaksi dengan kalimat tersebut, maka wajib bagi dia memenuhi semua syarat-syaratnya, (1) Ilmu yang menafikan kejahilan, (2) Keyakinan yang menafikan keraguan, (3) Penerimaan yang menafikan penolakan, (4) Ketundukan yang menafikan penentangan, (5) Keikhlasan yang menafikan kesyirikan, (6) Kejujuran yang menafikan kedustaan, (7) Kecintaan yang menafikan lawannya (yaitu ketidak cintaan)

7. Mu'adz bin Jabal dikirim ke Yaman untuk berdakwah kepada ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Mereka adalah orang-orang yang telah diberi al-kitab (Taurat dan Injil). Yahudi telah berbuat syirik dengan mengatakan Uzair anak Allah dan Nasrani telah berbuat syirik dengan mengatakan Isa bin Maryam adalah anak Allah. Maka Mu'adz diperintahkan agar pertama kali yang harus dia dakwahkan adalah tauhid dan memerintahkan mereka untuk meninggalkan segala bentuk kesyirikan

8. Mu'adz diperintahkan agar menyeru mereka untuk mendirikan sholat lima waktu sehari semalam, menunjukkan betapa pentingnya sholat lima waktu setelah tauhid

9. Mu'adz diperintahkan  agar menyeru mereka agar mengeluarkan zakat yang diambil dari orang kaya diantara mereka untuk dibagikan kepada orang-orang miskin diantara mereka, menunjukkan pentingnya zakat bagi orang-orang miskin

10. Mu'adz diperintahkan agar dia tidak mengambil harta terbaik dari mereka sebagai harta zakat dikhawatirkan akan ada rasa berat dihati orang-orang yang baru masuk Islam yang menyebabkan mereka akan enggan mengeluarkan zakat

11. Mu'adz diperingatkan dari bahayanya doa' orang-orang yang terdzolimi, karena do'a orang yang terdzolimi tidak ada penghalang antara do'anya dengan Allah

12. Mustajabnya do'a orang yang terdzolimi

13. Peringatan dari bahayanya berbuat dzolim

14. Peringatan dari besarnya dosa dzolim terhadap sesama manusia

15. Anjuran untuk mengikuti metode Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam berdakwah 

16. Adanya skala prioritas didalam dakwah illallah

17. Tauhid merupakan prioritas dakwah yang paling utama

18. Tauhid merupakan sumber kebahagiaan yang paling hakiki bagi umat manusia

19. Tauhid merupakan misi dakwah para nabi dan para rasul 'alaihimussalam

20. Wajib mengikuti manhaj salaf (metode salaf) dalam berdakwah, yaitu memulai dengan yang terpenting (tauhid) dan mengakhirinya dengan tauhid dan perkara-perkara penting lain dibawahnya

21. Yang dimaksud dengan salaf yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat dan para tabi'in serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiyamat

***

Dompu-NTB : 8 Sya'ban 1442 H/22 Maret 2021

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com


Related Posts:

0 Response to "KEWAJIBAN MEMULAI DAKWAH DIJALAN ALLAH DENGAN TAUHID"

Post a Comment