Perkara tauhid merupakan perkara yang paling agung dan
teramat mulia, maka tidak heran Allah memberikan pahala yang besar dan ampunan
yang luas bagi orang-orang yang bertauhid. Dalam hadits kudsi disebutkan.
ولترمذي و حسنه عن أنس : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول
: ((قال الله تعالى : يا إبن آدم، لو أتيتنى بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لا تشرك بى
شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة)
[فتح المجيد شرح كتاب التوحيد : ص ٥٣-٥٤]
"Dari Imam Tirmidzi dan dia menghasankannya dan dari
Anas radhiyallahu 'anhu (berkata) : Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda : ((Allah Ta'ala berfirman : Wahai anak Adam,
seandainya engkau datang kepadaku dengan sepenuh bumi dosa kemudian engkau
bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun,
maka sungguh Aku akan mendatangimu dengan sepenuh bumi ampunan))." [Fathul Majid, Syarh Kitaabit Tauhiid, hal.53-54. Pustaka
Daarul Kutub Al-Ilmiyyah]
Karena itu, jangan sekali-kali kita berbuat syirik, sebab
meskipun kita menghadap Allah dengan membawa sepenuh bumi dosa, masih ada
harapan dosa-dosa tersebut di ampuni. Tapi jika kita mati dalam keadaan membawa
satu dosa syirik, maka hilanglah harapan, dan putuslah kebahagiaan karena Allah
tidak akan mengampuni orang-orang yang mati dalam keadaan membawa dosa syirik.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا
عَظِيمًا»
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS.An-Nisa' : 48)
Pada ayat yang lain Allah menyebut orang-orang yang berbaut
syirik dengan gelar sesat, bahkan sesat yang jauh. Allah 'Azza wa Jalla
berfirman :
«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَـٰلًۢا
بَعِيدًا»
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain
syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."
(QS.An-Nisa' : 116)
Inilah rusaknya dosa syirik. Semoga Allah menjauhkan kita
semua dari dosa-dosa syirik, baik perdukunan, sihir, khurofat, meramal nasib,
percaya pada ramalan bintang, pelet, menyembelih binatang untuk selain Allah,
maka semua ini adalah dosa-dosa syirik. Namun bila kita mati membawa sepenuh
bumi dosa, tapi kita tidak pernah berbuat syirik, maka masih ada harapan Allah
akan ampunkan seluruh dosa-dosa kita. Mari kita tanamkan tauhid dalam diri kita
masing-masing agar kita menjadi orang yang paling bahagia dunia dan akhirat.
***
Dompu, 5 Rabbiul Awwal 1440H/13 November 2018
Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com
0 Response to "KEUTAMAAN TAUHID SEBAGAI PENEBUS DOSA-DOSA"
Post a Comment