MOTIVASI BAGI PENUNTUT ILMU














Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'alamin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du

Mempelajari ilmu nahwu itu mudah, walaupun awal-awalnya sedikit rumit, sebagaimana ucapan Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin rahimahullah :

لذلك كان فهم النحو أمرا مهما جدا ؛ ولكن النحو في أوله صعب وفي آخره سهل، وقد مثل : ببيت من قصب وبابه من حديد، أنه صعب الدخول لكن إذا دخلت ؛ سهل عليك كل شيء ؛ ولذلك ينبغي للإنسان أن يحرص على تعلم مبادئه حتى يسهل عليه الباقي. ولا عبرة بقول من قال : إن النحو صعب، حتى يتخيل الطالب أنه لن يمكن منه، فإن هذا ليس بصحيح، لكن ركز على أوله يسهل عليك
آخره

[شرح الجريمة لفضلة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين، ص : ٩-١٠. مكتبة الرشد]

"Karena demikian, memahami ilmu nahwu merupakan perkara yang teramat penting sekali ; akan tetapi ilmu nahwu awalnya sulit dan akhirnya mudah, dan sungguh telah di umpamakan :  seperti rumah dari bambu dan pintunya dari besi, yaitu: memasukinya sulit akan tetapi apabila kamu telah masuk ; mudah bagimu segala sesuatu ; untuk itulah selayaknya bagi orang-orang agar dia bersungguh-sungguh untuk mempelajari ilmu nahwu sebagai titik permulaan sampai tetapnya kemudahan atasnya. Dan tidaklah (dia) bersedih hati dengan ucapan orang-orang yang berkata :

"Sesungguhnya nahwu itu sulit, sampai terbayangkan oleh penuntut ilmu bahwasanya tidak mungkin untuk mempelajari ilmu nahwu, maka ini sungguh (ucapan yang) tidak benar, akan tetapi tanamkanlah olehmu yg pertama (bahwa nahwu itu sulit di awal), dan mudah bagimu di akhirnya." [Syarhul Jurumiyyah, li Fadhilati asy-Syaikhi al-'Allaamati Muhammadi bni Shoolihi Al-'Utsaimiin, (hal.9-10), Maktabatu-Ar-Rusyd]

Karena itu semangatlah saudaraku, jangan putus asa! Jika kita putus asa, maka kita telah dikalahkan oleh seekor semut. Lihhatlah seekor semut, dia mampu membawa beban yang lebih besar dari dirinya, itu bukan kehebatannya, tapi berkat semangat dan usaha yang terus menerus tanpa putus asa. Berkata seorang pujangga :

"Aduhai manusia berangan-angan agar lihai dalam ilmu nahwu. 
Tapi dia putus asa serta kurang semangat mendatangi majelis ilmu. 
Kabarkanlah kepadanya bahwa putus asa dan hilang semangat adalah penyakit yang mematikan. Sungguh seekor semut telah mengalahkan orang-orang yang berakal. 
Tidakkah manusia mengambil pelajaran?!."

Karena itu agar lebih menpertajam serta lebih meningkatkan kualitas keilmuan kita, hendaknya sangat ditekankan bagi para penuntut ilmu untuk mendatangi majelis ilmu secara langsung, karena ilmu itu tidak bisa didapatkan kecuali dengan enam perkara sebagaimana ucapan Imam Asy-Syafi'i rahimahullah :

.أخي لن تنال العلم إلا بستة سأنبيك عن تفاصيلها ببيان : ذكاء، وحرص، واجتهاد، وبلغة، وصحبة أستاذ، وطول زمان

(ديوان الشافعي، ص :١١٦)

"Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya ceritakan dengan jelas kepadamu perinciannya : (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) kecukupan (harta), (5) dengan bimbingan guru, (6) lama waktunya." [Diwan Asy-Syafi'i, hal.116]

Jika kita tidak memiliki enam perkara diatas, maka jangan berharap kita akan bisa menamatkan walaupun hanya satu kitab saja. Sabarlah sesaat wahai saudaraku para penuntut ilmu,  agar bisa memetik hasil yang memuaskan di hari esok. Berkata seorang penyair :

"Berbicara seorang pemuda yang mengeluhkan ingin memahami agama. 
Tapi dia terpaku ditempat tidurnya dalam keadaan terlena. 
Ilmu tidak mampu diraih dengan rasa malas. 
Dan tidak pula direnggut dengan angan-angan. 
Akan tetapi ilmu diraih dengan tekad, semangat, niat yang tulus serta kesabaran."

Berkata penyair yang lain :

"Wajah dan pakaian yang berdebu.
Membawa pena dan kertas di atas bahu.
Tertiup badai di gurun tak bertuan.
Bukan alasan untuk berhenti berjalan.
Jejak-jejak kaki.
Akan menjadi saksi dalam keterasingan.
Dalam pencarian jati diri seorang penuntut ilmu sejati.
Didunia yang penuh dengan sejuta tipuan.
Kuberharap ridho Rabbku.
Di hari yang menakutkan qolbu.
Pada saat orang-orang-orang yang lalai terluka.
Menangisi waktu luang yang ia sia-siakan di dunia."

Mari sobat, selagi kita memiliki waktu luang, maka manfaatkan sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu. Bukan hanya ilmu aqidah, tapi segala ilmu agama yang wajib bagi kita, dan sebagai kunci pembukanya belajarlah ilmu nahwu. Karena dari ilmu ini, kita akan mudah mempelajari kitab-kitab aqidah diatasnya.

Satu ucapan yang sering kita kutip, yaitu ucapan Imam Asy-Syafi'i rahimahullah :

من تبحر في النحو اهتدى إلى جميع العلوم.

[شذرات الذهب، ٢/٤٠٧. دار ابن كثير]

"Barangsiapa yang menguasai ilmu nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu".[Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407. Cet. Daar Ibni Katsir]

Semoga bermanfaat.

***
Dompu, 2 Dzulqo'dah 1440 H/5 Juli 2019

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts:

0 Response to "MOTIVASI BAGI PENUNTUT ILMU"

Post a Comment