JAGALAH LISAN DAN PERBANYAKLAH DIAM



Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'alamin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du. 

san bagaikan pisau bermata dua. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa terluka akibat lisan lebih dalam daripada sayatan-sayatan pedang. Lihatlah malaikat tidak pernah bosan menuliskan catatan amal, dan tidaklah apa yang manusia ucapkan melainkan ada didekatnya malaikat yang mencatat. Allah Ta'ala berfirman :

«مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌۭ»

"Artinya : Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir". (Qaf : 18)

Berkata Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad mengutip ucapan Ibnu Hibban :

قال الإمام أبو حاتم بن حبان في كتابه روضة العقلاء
: (ونزهة الفضلاء (ص: ٤٥
الواجب على العاقل أن يلزم الصمت الى يلزمه التكلم، فما أكثر من ندم إذا نطق، وأقل من يندم إذا سكت، وأطول الناس شقاء وأعظمها بلاء من ابتلي بلسان
.مطلق، وفؤاد مطبق

رفقا أهل السنة بأهل السنة، لشيخ عبد المحسن]
[العباد، ص : ١٨

"Berkata Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busti dalam kitabnya Raudhatul 'Uqolaa wa Nuzhatul Fudholaa' (hal.45) :

((Wajib bagi orang yang berakal agar memperbanyak diam daripada bicara, betapa banyak orang yang menyesal tatkala  bicara, dan betapa sedikit orang yang menyesal tatkala diam, dan manusia yang paling panjang kesengsaraannya dan yang paling besar musibahnya yaitu orang yang diuji dengan lisan yang senantiasa berbicara serta hati yang tertutup".

[Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah, Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad, hal.18]

Karena itu hati-hatilah dengan ucapan lisan. Sebagian penyair mengatakan :

Satu ucapan lisan lebih mematikan daripada seribu sayatan pedang".

Berkata penyair yang lain :

"Aduhai lisan manusia bisa menggores jantung.
Kalau seandainya manusia tau akibat dari lisannya, niscaya mereka akan banyak diam daripada bicara.
Sesungguhnya malaikat tidak pernah bosan menggoreskan tinta diatas kertas catatan amal.
Apa saja yang diucapkannya menjadi bala bagi yang mengucapkan."

Berkata seorang pujangga dari negeri keterasingan :

"Sesungguhnya gajah didepan mata, takkan terlihat  oleh mata yang penuh kebencian.
Sedangkan semut di seberang lautan terlihat jelas oleh mata yang takkan pernah ridho.
Kalaulah manusia tau aib dirinya, niscaya dia akan membayar mahal diam jika diperjual belikan."

Dan berkata pula pujangga yang lain :

"Berbicaralah... sebab banyak berbicara adalah bala."


Semoga tulisan ini bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "JAGALAH LISAN DAN PERBANYAKLAH DIAM"

Post a Comment