SYARAT KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAH


Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin, wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin, wa ba'du.

Banyak orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, dan entah apa filosofi dari menggeleng-gelengkan kepala, yang jelas semua itu tidak ada contohnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan banyak pula para aktivis dakwah yang merindukan tegaknya khilafah, namun kosong dari pengetahuan tauhid apalagi mengamalkannya. Yang seharusnya dilakukan adalah belajar tauhid dulu, menghafal rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, mengamalkan kandungan maknanya, memenuhi hak-haknya, bukan sekedar mengucapkan sambil menggeleng-gelengkan kepala tanpa tau apa makna dan konsekuensi dari apa yang mereka ucapkan, atau bukan sekedar ucapan tanpa pengamalan atau berpaling darinya sebagaimana dakwah-dakwah harokah, dan sungguh ini sangat merugi. Perhatikan baik-baik syarat laa ilaaha illallah berikut ini :

،قال وهب بن منبه كما في البخاري : ((لكل مفتاح أسنان، ومفتاح الجنة لا إله الا الله))، وقال غيره أسنان المفتاح هي الشروط
 .فإن جئت بمفتاح له أسنان فتح لك، وإلا لم يفتح لك

:وشروطها سبعة، مجموعة في قول الشاعر

.علم يقين وإخلاص وصدقك مع محبة وانقياد والقبول لها

الأول : العلم المنافي للجهل، أي العلم بما دلت عليه من النفي والإثبات، قال تعالى : «إِلَّا مَن شَهِدَ بِٱلْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ»، وقال
«..فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ»

وقد كان كفار قريش يعرفون معناها وأنها تنفي الألوهية عما سواه، فلما طولبوا بقولها قالوا : «أَجَعَلَ ٱلْـَٔالِهَةَ إِلَـٰهًۭا وَٰحِدًا ۖ إِنَّ هَـٰذَا
«لَشَىْءٌ عُجَابٌۭ

«..الثاني : اليقين المنافي للشك، قال تعالى : «إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا

الثالث : الإخلاص المنافي للشرك، قال تعالى : «وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ...»، وقال : «وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى
«ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ

.الرابع : الصدق المنافي للكذب

الخامس : محبة الله سبحانه، قال تعالى : «فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍۢ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ...»، وفي الصحيحين من حديث أنس مرفوعا
((ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان...))، ومنها : ((أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما))

السادس : والانقياد المنافي للتمرد، قال تعالى : «فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًۭا 
«مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًۭا»، وقوله : «إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ 

«السابع : القبول المنافي للرد، قال تعالى : «وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍۢ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
.وقد بسطنا القول على هذه الشروط السبعة من الكتاب والسنة في غير هذا الموضوع

.وهذه الشروط السبعة لا يشترط على كل مسلم أن يحفظها، بل يكفيه العمل بها وإن لم يكن حافظا لها

[تحفة المريد شرح القول المفيد، بقلم نعمان بن عبد الكريم الوتر، ص : ٧-١٠. مكتبة الإرشاد]

"Berkata Wahab bin Munabbih sebagaimana dalam hadits Al-Bukhari : ((Bagi setiap kunci memiliki gigi (gerigi) dan kunci surga adalah laa ilaaha illallah)), dan berkata yang selainnya : gigi (gerigi)nya kunci adalah syarat-syaratnya, jika kamu datang dengan kunci yang memiliki gerigi maka pasti dibukakan untukmu, dan apabila tidak maka tidak akan dibukakan untukmu.

Syarat-syarat laa ilaaha illallah ada tujuh, terkumpul dalam ucapan penyair :

Ilmu, yakin, ikhlas, dan engkau membenarkan disertai rasa cinta, tunduk dan menerimanya.

Yang pertama : Ilmu yang menafikan kebodohan, yaitu ilmu tentang apa-apa yang menunjukkan pada nafi dan isbat, Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)», Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) yang benar selain Allah.."»

Dan sungguh orang-orang kafir quraisy dahulu mereka mengetahui makna laa ilaaha illallah dan bahwa laa ilaaha illallah, ia menafikan uluhiyyah dari selain-Nya.  Dan tatkala mereka diminta untuk mengucapkannya mereka mengatakan : «Artinya : "Mengapa ia (Muhammad) menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan."»

Yang kedua : Keyakinan yang menafikan keraguan, Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu."»

Yang ketiga : Ikhlas yang menafikan kesyirikan, Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus."», Allah berfirman : «Artinya : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."»

Yang keempat : Kejujuran yang menafikan kedustaan.

Yang kelima : Cinta kepada Allah Subhaanah : Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya."»,

Dalam shohihain dari hadits Anas secara marfu' : ((Ada tiga hal, barangsiapa yang tiga hal itu ada padanya maka dia akan merasakan manisnya iman..)), dan diantaranya ((Bahwasannya ia akan menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari selainnya...)).

Yang keenam : Ketundukan yang menafikan penentangan, Allah Ta'ala berfirman : »Artinya : "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."», dan Allah berfirman : «Artinya : "Sesungguhnya  jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh.."»

Yang ketujuh : Menerima yang menafikan penolakan, Allah Ta'ala berfirman : «Artinya : "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka..."»

Dan sungguh kami telah menerangkan perkataan tersebut dengan tujuh syarat-syarat ini dari al-Kitab dan as-Sunnah pada selain tempat ini.

Dan syarat-syarat yang tujuh ini, tidak dipersyaratkan bagi setiap muslim untuk menghafalnya, bahkan cukup bagi ia untuk beramal dengannya, meskipun ia belum menghafalnya." [Tuhfatul Muriid Syarhu Al-Qoulil Mufiid, biqolami Nu'man bin Abdul Karim al-Watr, hal : 7-10. Maktabah Al-Irsyaad]

Inilah syarat-syarat laa ilaaha illallah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim, bukan sekedar mengucapkannya ribuan kali tanpa mengetahui apa maknanya.

Semoga bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "SYARAT KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAH"

Post a Comment