TIDAK TERCELANYA KAYA DAN BANYAK HARTA BAGI ORANG ORANG YANG BERTAKWA


عن سعد بن عبادة رضي الله عنه أنه كان يدعو : ((اللهم هب لي حمدا، وهب لي مجدا، لا مجدا إلا بفعال، ولا فعال إلا بمال، اللهم لا
 .((يصلحني القليل ولا أصلح عليه

.رواه ابن أبي شيبة وصححه الحاكم ؛ وهو كذلك

.[الغرر من موقوف الأثر للشيخ صالح بن عبد الله بن حمد العصيمي، ص : ١١]

Dari Sa'ad bin Ubadah radhiyallahu 'anhu bahwasanya ia berdoa : ((Ya Allah karuniakan kepadaku kemuliaan, dan anugerahkan kepadaku kehormatan, tidak ada kehormatan kecuali dengan perbuatan, tidak ada perbuatan kecuali dengan harta, ya Allah tidak cocok untuk-ku sedikit harta dan aku tidak bisa berbuat baik tanpa harta)).

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Al-Hakim telah menshohihkannya ; dan Ibnu Abi Syaibah juga demikian (telah mensohihkannya). [Al-Ghuror min Mauquufil Atsar, karya Asy-Syaikh Sholih bin Abdillah bin Muhammad al-'Ushaimiy, hal : 11]


Faefah dari atsar diatas :

1. Sa'ad bin Ubadah adalah sahabat anshar. Nama beliau adalah Sa'ad bin Ubadah bin Dulaim al-Anshari al-Khajraji, kunyah beliau adalah Abu Tsabit atau Abu Qais, beliau digelari dengan al-Kaamil, dan beliau wafat tahun 15 H atau selain itu di kota Syam atau yang lebih masyhur di kota Hauraan.

2. Beliau berdoa kepada Allah meminta kemuliaan, kehormatan, bahkan beliau meminta kekayaan menunjukkan bahwa doa-doa tersebut tidak tercela.

3. Untuk mendapatkan kehormatan tentunya harus diiringi dengan perbuatan yang baik bukan perbuatan yang buruk.

4. Beliau berpandangan bahwa tidak ada perbuatan kecuali dengan harta, karena harta merupakan washilah untuk berbuat kebaikan seperti berinfaq, bersedekah, baik dijalan Allah atau kepada orang-orang fakir.

5. Sahabat Sa'ad bin Ubadah termasuk sahabat yang kaya dan dermawan di kota madinah, beliau berdoa dan meminta harta : ((ya Allah tidak cocok untuk-ku sedikit harta dan aku tidak bisa berbuat baik tanpa harta)), maksudnya beliau tidak cocok jika hidup miskin karena akan menghalangi beliau dari berinfaq dijalan Allah dan bersedekah menolong orang-orang miskin.

6. Bolehnya meminta kekayaan kepada Allah bagi orang-orang yang sholeh. 

7. Tidak tercelanya kekayaan bagi orang-orang yang sholeh sebagaimana Nabi Sulaiman 'alaihissalam, selama kekayaan itu menjadi washilah untuk bertakwa kepada Allah.

8. Ada sebagian orang yang jika diberi kefakiran oleh Allah akan menyebabkan ia jauh dari Allah sehingga Allah-pun menjadikannya kaya untuk menyelamatkan agamanya dan itu yang lebih baik baginya. Sebaliknya ada juga orang yang jika Allah menjadikannya kaya justru hal itu akan membuat ia semakin jauh dari Allah sehingga akhirnya Allah-pun menjadikannnya miskin untuk menyelamatkan agamanya dan itu lebih baik baginya.

9. Jika kita melihat ada seorang muslim yang kaya, maka hendaknya kita husnudzon apalagi jika mereka adalah orang-orang yang sholeh.

10. Umur panjang dan waktu luang lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa dari harta dan dunia seluruhnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "TIDAK TERCELANYA KAYA DAN BANYAK HARTA BAGI ORANG ORANG YANG BERTAKWA"

Post a Comment