1. مِنْ
2. اِلَى
3. عَنْ
4. عَلَى
5. فِي
7. اَلْبَاءُ
8. اَلْكَافُ
9. اَللَّامُ
Huruf jar yg didunakan untuk sumpah yaitu:
10.وَ
11.بِ
12.تَ
PENJABARAN:
1.Huruf مِنْ (min) terbagi 2.
A. Huruf مِنْ لِلْاِبْتِدَاءِ (Huruf min untuk
menunjukan permulaan). Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ»
( الإسراء : ١ »
Artinya: "Dari masjidil harom." (QS.Al-Isro' : 1)
Maknanya, perjalanan isro mi'roj bermula dari masjidil
harom, dalilnya adalah huruf مِنْ.
B. Huruf مِنْ لِلتَّبْعِيْضِ (min bermakna sebagian). Contoh
firman Allah 'Azza wa Jalla :
(وَ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ» (البقرة : ٢٥٣ »
Artinya: "Sebagian mereka (para Nabi) ada yang Allah
ajak bicara." (QS.Al-Baqarah : 253)
Huruf مِنْ pada ayat diatas menunjukan makna sebagian, yaitu
sebagian Nabi saja yang Allah ajak bicara. Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
وقال ههنا «تلك الرسل فضلنا بعضهم على بعض و منهم من كام الله» يعني موسى ومحمدا صلى الله عليه وسلم، وكذلك آدم كما
.ورد به الحديث المروي في صحيح ابن حبان عن أبي ذر رضي الله عنه
[تفسير ابن كثير، ١\٢٧٧. دار الكتب العلمية]
Allah berfirman disini : Artinya : "Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan Dia), maksudnya yaitu Nabi Musa dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam,
dan seperti itu juga Nabi Adam sebagaimana telah datang mengenai hal ini sebuah
hadits yang diriwayatkan dalam shohih Ibnu Hibban dari Abu Dzar radhiyallahu
'anhu." [Tafsiir Ibni Katsiir, 1/277, pustaka Daarul Kutub al-Ilmiyyah]
Pada penjelasan Ibnu Katsir tentang ayat diatas, Nabi yang diajak bicara langsung oleh Allah Ta'ala itu hanya ada tiga orang Nabi saja, yaitu Nabi Adam, Nabi Musa dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihimussalam, selain ketiga Nabi ini tidak ada. Itulah makna huruf «مِنْ» pada ayat «مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ».
2.Huruf اِلَى terbagi menjadi 2
A. Huruf اِلَى لِلْاِنْتِهَاءِ (Huruf ila untuk menunjukkan
makna penghabisan atau ujung) yang terkait dengan keterangan tempat. Contoh
firman Allah 'Azza wa Jalla :
(اِلَى الْمَسْجِدِ الْعَقْصَى» (الإسراء : ١ »
Artinya: "Ke masjidil aqsho." (QS. Al-Isroo' : 1)
Maknanya, isro mi'roj itu dimulai dari Masjidil Harom dan
berakhir di Masjidil Aqsho untuk lingkup dunia. Dan huruf اِلَى diatas menunjukkan keterangan tempat yaitu menuju ke Masjidil Aqsho.
B. Huruf اِلَى لِلْاِنْتِهَاء (kedua huruf ila untuk menunjukkan
makna penghabisan atau ujung) yang terkait keterangan waktu. Firman Allah 'Azza
wa Jalla :
(ثُمَّ اَتِمُّوْا الصِيَامَ اِلَى الَيْلِ» (البقرة : ١٨٧ »
Artinya : "Kemudian sepurnakanlah puasa itu sampai
datang malam." (QS.Al-Baqaroh : 187)
Artinya, ayat ini berbicara tentang puasa yang di mulai dari
terbit fajar, dan berakhir/berujung pada awal malam yaitu waktu maghrib. Jadi huruf اِلَى disini menunjukan batas akhir puasa, yaitu terbenamnya matahari. Dan ini menunjukkan keterangan waktu.
3.Huruf عَنْ terbagi menjadi 1
A. Huruf عَنْ لِلتَّبْعِيْضِ (Huruf 'an untuk menunjukan
makna sebagian). Contoh :
ذَهَبْتُ عَنِ الْبِلَادِ
Artinya : "Saya pergi ke sebagian negeri."
Arti : اَلْبِلَاد (negeri-negeri), tapi bisa bermakna
sebagian negeri.
4. Huruf عَلَى لِلْاِسْتِعْلَاء (untuk menunjukan
ketinggian), terbagi menjadi 2
A. Yaitu حَقِيْقَةً (ketinggian secara hakikat). Contoh
firman Allah 'Azza wa Jalla :
(اَلرَّحْمَانُ عَلَى الْعَرْشِى اسْتَوَى» (طه : ٥»
Artinya : "(yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. Yang
bersemayam di diatas Arsy." (QS.Thooha : 5)
Kata عَلَى menunjukkan ketinggian. Jika ketinggian berkaitan dengan Allah maka maknanya yaitu ketinggian yang hakiki, artinya benar-benar berada diatas 'Arsy-Nya, jangan kita kiyaskan atau palingkan maknanya ke makna lain seperti anggapan bahwa Allah ada dimana-mana, atau Allah ada di hati, bahkan kaum sufi mengatakan bahwa Allah menyatu dengan makhluk-Nya, waliyaadzubillah, dan sungguh ini anggapan yang sangat keliru. Yang benar adalah Allah Yang Maha Tinggi bersemayam diatas 'Arsy-Nya.
B. Yaitu مَجَازًا (ketinggian secara kiyasan). Contoh firman
Allah 'Azza wa Jalla :
(تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْض»ٍ (البقرة
:٢٥٣ »
Artinya : "Para Rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka
atas sebagian lainnya."
(QS.Al-Baqaroh : 253)
Kata عَلَى pada ayat diatas maknanya kiyasan, yaitu ketinggian derajat, bukan ketinggian yang
sifatnya hakikat seperti ketinggian Allah di atas Arsy-Nya.
5. Huruf فِيْ (fii) terbagi 3
A. Yaitu لِظَرْفِ الْمَكَانِ (untuk menunjukan keterangan
tempat) Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(فِيْ اَدْنَى الْاَرْضِ» (الروم : ٣ »
Artinya: "Di bumi yg terendah". (QS.Ar-Rum : 3)
Ayat diatas menjelaskan tentang telah dikalahkannya bangsa romawi di bumi yang terendah, dan huruf فِيْ pada ayat diatas menunjukkan keterangan tempat.
B. Yaitu لِظَرْفِ الزَّمَانِ (untuk menunjukan keterangan
waktu) Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ» (الروم : ٤ »
Artinya: "Dalam beberapa tahun lagi." (QS.Ar-Rum :
3)
Ayat diatas menjelaskan tentang akan datang kemenangan bagi bangsa romawi yaitu dalam beberapa tahun lagi. Huruf فِيْ pada ayat diatas menunjukkan keterangan waktu.
C. Yaitu لِلْاِسْتِعْلَاءِ (untuk menunjukan ketinggian).
Contoh yaitu hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
اَيْنَ اللَّهُ؟
"Dimana Allah?"
فِيْ السَّمَاءِ
"Diatas langit."
Huruf فِيْ pada hadits tersebut menunjukan makna diatas
bukan didalam. Banyak orang-orang dari kalangan ahli kalam mengatakan Allah didalam langit. Untuk membantah anggapan mereka bahwa فِيْ pada hadits diatas bermakna didalam cukup dengan firman Allah yang mengisahkan tentang ucapan Fir'aun kepada
tukang sihirnya yang beriman kepada Nabi Musa 'alaihissalam. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
(وَ لَاُصِلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوْعِ النَّخْلِ» (طه :٧١ »
Artinya: "Dan sungguh aku akan menyalib kamu semua pada
pangkal pohon kurma."
(QS.Thooha : 71)
Huruf فِيْ pada ayat tersebut maknanya diatas pangkal pohon
kurma, bukan didalam pangkal pohon kurma. Karena itu, sangat janggal jika
mengatakan Allah didalam langit sebagaimana ucapan ahli kalam.
6. Huruf رُبَّ terbagi menjadi 2
A. Yaitu لِلْكَثِيْرِ (untuk menunjukan makna banyak).
Contoh hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ وَ
الْعَطَشُ
"Betapa banyak orang yang berpuasa tidaklah yang dia
dapatkan dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga."
Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam juga bersabda :
فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِيْ الدُّنْيَا عَارِيَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Betapa banyak wanita yang berpakaian di dunia, namun
telanjang pada hari kiyamat."
B. Yaitu لِلتَّقْلِيْلِ (untuk menunjukkan makna sedikit)
Contoh :
رُبَّ مَوْلُوْدٍ لَيْسَ لَهُ أَبٌ
"Jarang (sedikit) orang yang dilahirkan tanpa
bapak."
Untuk membedakan mana رُبَّ yang bermakna banyak atau sedikit, bisa dilihat pada hadits-hadits Rasulullah. Kedua tergantung pada yang
berbicara, apakah yang berbicara ingin memaknainya banyak atau sedikit.
Dan untuk huruf jar رُبَّ dia hanya memajrurkan isim dzohir
dan isim yang nakiroh, walaupun boleh juga kadang masuk pada isim ma'rifah
seperti dhomir.
7. Huruf ُاَلْبَاء terbagi enam
A. Huruf ِبَاءُ الْاِسْتِعَانَة (huruf ba untuk meminta
tolong). Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
"Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang."
Huruf بِ pada lafadz basmallah diatas bermakna doa,
atau meminta tolong. Kedua fungsinya untuk
membatasi. Contoh :
بِسْمِ اللَّهِ اَكْتُبُ
"Hanya dengan nama Allah saya menulis."
Maknanya bahwa saya menulis bukan dengan nama selain Allah, tetapi menulis hanya dengan nama Allah. Dalam kalimat diatas ada makna pembatasan, dan yang memberikan makna
pembatasan adalah dikedepankannya jar dan majrur yaitu kata bismillah.
B. Huruf بَاءُ السَبَبِيَّةِ (ba bermakna sebab). Contoh
firman Allah 'Azza wa Jalla :
(ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ» (النخل:٣٢»
Artinya : "Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan
apa yang telah kamu kerjakan".
(QS.An-Nahl : 32)
Huruf بِ pada ayat «بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُون» bermakna sebab.
Dan sisi lain yang lebih penting yang bisa kita ambil hikmahnya, seseorang itu masuk surga sebenarnya bukan
cuma karena amalnya, tapi lebih karena sebab rahmat Allah.
C. Huruf بَاءٌ لِلتَّعْوِيْضِ (ba bermakna pengganti). Contoh
:
اِشْتَرَيْتُ هَذَا الْكِتَابَ بِدِرْهَمٍ
"Saya membeli kitab ini dengan uang dirham."
D. Huruf بَاءُ الْاِلْتِصَاقِ (ba bermakna nempel) terbagi
2 :
Pertama nempel secara hakikat. Contoh :
Pertama nempel secara hakikat. Contoh :
ضَرَبْتُ رَأْسِي بِيَدِي
"Saya memukul kepalaku dengan tanganku."
Maknanya antara tangan dan kepala secara hakikat benar-benar
bersentuhan langsung atau nempel.
Kedua yaitu nempel secara hukum :
Kedua yaitu nempel secara hukum :
مَرَرْتُ بِزَيْدٍ
"Saya berpapasan dengan Zaid."
Maknanya bukan nempel secara hakikat seperti bersentuhan, tapi
maknanya berpapasan.
E. Huruf بَاءُ الظَرْفِيَّةِ اَلْمَكَنِيَّةِ (ba bermakna
keterangan tempat). Contoh :
اِجْتَمَعْنَا بِالْمَنْزِلِ
"Kami berkumpul di rumah."
F. Huruf بَاءُ الْقَسَمِ
(Huruf ba untuk sumpah). Contoh :
«فَكَيْفَ إِذَآ أَصَـٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَآءُوكَ يَحْلِفُونَ بِٱللَّهِ إِنْ أَرَدْنَآ إِلَّآ إِحْسَـٰنًۭا وَتَوْفِيقًا»
Artinya : "Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna." (QS. an-Nisa' : 62)
8. Huruf اَلْكَافُ (huruf kaf) terbagi 2
A. Huruf اَلْكَافُ لِلتَّشْبِيْهِ (huruf kaf untuk
penyerupaan). Artinya untuk menyerupakan dua dzad yang berbeda. Contoh firman Allah :
(وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍۢ كَٱلْجِبَالِ» (هود : ٤٢ »
Artinya : "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka
dalam gelombang laksana gunung."
(QS.Hud : 42)
Allah memperumpamakan gelombang banjir Nabi Nuh pada waktu itu seperti
gunung. Huruf كا pada kalimat «كَٱلْجِبَالِ» fungsinya untuk menyerupakan.
B. Huruf اَلْكَافُ زَائِدٌ لِلتَّوْكِيْدِ (huruf kaf tambahan untuk menguatkan). Contoh firman Allah :
(لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ» (الشورى : ١١»
Artinya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS.Asy-Syura : 11)
Huruf كا pada kalimat «كَمِثْلِهِ» fungsinya untuk
menguatkan, yakni benar-benar tidak ada yang serupa dengan Allah. Jika huruf ك
pada kalimat «كَمِثْلِهِ» dibuang, maka hal itu tidak akan merubah makna ayat karena arti huruf ك dan kata «مِثْلِ» pada kalimat «كَمِثْلِهِ» sama maknanya yaitu seperti atau semisal. Namun Allah Ta'ala Maha Tau tentang apa yang akan terjadi, karena itu Allah 'Azza wa Jalla menambah huruf ك pada ayat diatas sebagai
penguat untuk membantah orang-orang yang datang diakhir zaman seperti sekarang ini yang menta'wil nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala seperti ahlut ta'thil misalnya atau orang-orang yang menyerupai mereka.
9. Huruf اَللَّامُ (huruf lam) terbagi menjadi 4
A. Huruf اَللَّامُ لِلْمِلْكِ (huruf lam menunjukkan makna
kepemilikan). Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ» (البقرة
: ٢٨٤ »
Artinya : "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi."
(QS.Al-Baqaroh : 284)
Huruf lam pada kata «لِّلَّهِ» menunjukkan makna
kepemilikan, yaitu milik Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi, termasuk kita.
B. Huruf اَللَّامُ لِسِبْهِ الْمِلْكِ (huruf lam yang
bermakna menyerupai kepemilikan). Contoh :
اَلْبَابُ لِلْبَيْتِ
"Pintu itu milik rumah."
Maknanya rumah adalah bangunan utuh
yang tersusun dari semua elemen-elemen penyusunnya, diantaranya adalah pintu. Dan pintu adalah milik rumah. Ini disebut menyerupai kepemilikan karena kepemilikan rumah terhadap pintu
sifatnya nisbi atau tidak mutlak, sebab pemilik sejati rumah dan segala yang
ada di dalamnya adalah manusia.
C. Huruf اَللَّامُ للْإسْتِحْقَاقِ (huruf lam yang bermakna
hak). Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ» (الفاتحة : ١ »
Artinya : "Segala puji hak Allah, Tuhan semesta
alam." (QS.Al-Fatihah : 1)
Contoh lain :
اَلْفَصَاحَةُ لِقُرَيْشٍ
"Kefasihan itu hak kaum quraisy"
D. Huruf اَللَّامُ لِلتَّعْلِيْلِ (huruf lam yang
menunjukkan makna sebab). Contoh firman Allah 'Azza wa Jalla :
(لِإِيلَـٰفِ قُرَيْشٍ» (قريش : ١ »
Artinya : "Karena sebab kebiasaan orang-orang Quraisy." (QS.Quraisy : 1)
Contoh lainnya :
جِئْتُ لِاِكْرَامِكَ
"Saya datang karena sebab memuliakanmu."
"Saya datang karena sebab memuliakanmu."
10. Huruf, وَ بَ تَ (huruf-huruf sumpah). Contoh :
وَاللَّهِ, بِاللَّهِ, تَاللَّهِ
"Demi Allah, demi Allah, demi Allah."
Arti tiga lafadz sumpah di atas sama yaitu demi Allah. Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman :
(ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ وَٱللَّهِ
رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ» (الانعام : ٢٣ »
Artinya : "Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali
mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan
Allah." (QS.Al-An'am : 23)
Kata «وَٱللَّهِ» adalah lafad sumpah dengan menggunakan huruf وَ. Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman :
«فَكَيْفَ إِذَآ أَصَـٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ
ثُمَّ جَآءُوكَ يَحْلِفُونَ بِٱللَّهِ إِنْ أَرَدْنَآ إِلَّآ إِحْسَـٰنًۭا وَتَوْفِيقًا»
Artinya : "Maka bagaimanakah halnya apabila mereka
(orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan
mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi
Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan
perdamaian yang sempurna." (QS. an-Nisa' : 62)
Kata «بِٱللَّهِ» adalah lafadz sumpah dengan menggunakan huruf بِ. Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman :
(قَالَ تَٱللَّهِ إِن كِدتَّ لَتُرْدِينِ» (الصافات : ٥٦ »
Artinya : "Ia berkata (pula): "Demi Allah, sesungguhnya
kamu benar-benar hampir mencelakakanku." (QS. As-Saffat : 56)
Kata «تَٱللَّهِ» adalah sumpah dengan menggunakan lafadz huruf تَ. Dan untuk pembahasan huruf jar sumpah ini, sudah dibahas pada tulisan sebelumnya.
Sebagai penutup, inilah sebagian makna huruf jar yang bisa kami tuliskan. Dan untuk lebih jelas, silahkan merujuk pada kitab-kitab Nahwu lanjutan seperti kitab Mulakhos, Mu'jam Nahwu Shorof, Mu'jam Mufashol, kitab Jamiud Durus, Alfiyah Ibnu Malik dan lain-lain. Dan
mari kita terus mempelajari bahasa arab ini, agar pemahaman agama kita semakin kuat dan mantap. Kita memohon kepada Allah, agar menjadikan amal-amal ini ikhlas demi mengharap Wajah-Nya, dan kita berdoa semoga Allah teguhkan hati kita dan kaki kita untuk tetap berjalan diatas agama dan manhaj salaf yang shohih ini. Semoga
bermanfaat.
Wallahu a'lam
***
Dompu-Nusa Tenggara Barat : 23 Rabiul Awwal 1440 H/1 Desember 2018
Penulis : Abu Dawud ad-Dompuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com
Penulis : Abu Dawud ad-Dompuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com
MasyaAllah. Jazakallahu khoiron
ReplyDeleteTerima kasih telah berkunjung. Wa anta jazaakallah khair...
ReplyDelete