DOSA DAN MAKSIAT ADALAH SEBAB TERHALANGNYA SESEORANG DARI MEMAHAMI ILMU



Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Diantara sebab terhalangnya seseorang dari memahami ilmu adalah akibat dosa dan maksiat. Imam Malik rahimahullah mengatakan kepada Imam Asy-Syafi'i :

((أني أرى الله قد ألقى على قلبك نورا فلا تطفئه بظلمة المعصية))
[النبذ.في آداب طلب العلم، ص : ١٤. مكتبة ابن القيم]

((Sesungguhnya aku melihat bahwa Allah sungguh telah meletakkan cahaya di hatimu, maka jangan kamu padamkan ia dengan gelapnya maksiat)). [An-Nubadz fii Aadaab Tholabil 'Ilmi, hal. 14. Cet. Maktabah Ibnul Qayyim]

Maksiat adalah kegelapan yang bisa memadamkan cahaya ilmu didalam hati, sehingga hatipun menjadi gelap. Hilangnya hafalan, tidak lain karena sebab dosa dan maksiat, mudah lupa dan tidak bisa memahami pelajaran dengan baik, juga tidak lain karena pengaruh dosa dan maksiat yang kita lakukan, ditambah malas murojaah.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa beristighfar kepada Allah setiap hari 100x menunjukkan takutnya beliau terhadap dosa dan maksiat, padahal telah diketahui bahwa Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang ma'sum, dan kita sebagai umatnya tentunya pasti lebih membutuhkan taubat dan istighfar daripada Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.

Berkata Imam Asy-Syafi'i rahimahullah :

.شكوت إلى وكيع سوء حفظي، فارشدني إلى ترك المعاصى، وأخبرني بأن العلم نور، ونور الله لا يهدى لعاصى
.[ديوان الشافعي، ص : ٨٨]

"Aku mengadu kepada Imam Waki' tentang buruknya hafalanku, maka dia mengarahkanku untuk meninggalkan maksiat, lalu dia mengabarkan kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat." [Diwan Asy-Syafi'i, hal. 88]

Imam Asy-Syafi'i orang yang sangat terkenal kuat hafalannya, ketika beliau merasa ada yang kurang dari kekuatan hafalannya, beliau mengadu kepada gurunya, maka gurunya menasehatinya agar beliau meninggalkan maksiat.

Betapa besar pengaruh maksiat bagi seorang penuntut ilmu, bisa mempengaruhi kemampuan menghafalnya, menurunkan kecerdasannya, dan membuat seseorang mudah lupa dengan ilmu yang pernah dipelajarinya. Berkata Ibnul Mubarok :

.رأيتُ الذنوبَ تميتُ القلوبَ
.وقد يورثُ الذُّلَّ إدمانُها
.وتركُ الذنوبِ حياةُ القلوبِ
.وخيرٌ لنفسِك عصيانُها

(الآداب الشرعية - لابن مفلح الحنبلي - ج- 1 - ص- 144)

"Aku melihat bahwa dosa-dosa akan mematikan hati.
Dan kadang-kadang dosa itu akan mewariskan kehinaan dan candu terhadapnya.
Dan meninggalkannya merupakan kehidupan bagi hati.
Dan menentangnya adalah kebaikan bagi jiwamu." [https://www.alukah.net/sharia/0/111048/]

Dalam atsar yang lain disebutkan :

كان الإمام أبو حنيفة إذا أشكَلت عليه مسألة قال لأصحابه: ما هذا إلا لذنبٍ أحدثتُه، وكان يستغفر، وربما قام وصلى، فتنكشف له
 .(المسألة، ويقول: رجوتُ أني تِيبَ علَيَّ؛ (الجواهر المضية - محيي الدين الحنفي - ج- 2 - ص- 478

,قال علي بن خشرم: رأيت وكيع بن الجراح وما رأيتُ بيده كتابًا قط، إنما هو يحفظ، فسألتُه عن دواء الحفظ، فقال: تركُ المعاصي
.(ما جرَّبْتُ مِثلَه للحفظ؛ (تهذيب التهذيب - لابن حجر العسقلاني - ج- 2 - ص- 129

"Adalah Imam Abu Hanifah apabila rancu baginya suatu permasalahan, dia berkata kepada sahabat-sahabatnya : Tidaklah ini melainkan karena dosa-dosa yang aku lakukan. Ia (Abu Hanifah)pun beristighfar, dan kerap kali dia berdiri dan dia sholat, maka (setelah itu) terbuka baginya permasalahan tersebut, dia mengatakan : Aku berharap bahwa aku telah bertaubat. (Al-Jawaahirul Mudhiyyah, Muhiyuddin al-Hanafiy, juz.2, hal. 478).

Berkata Ali bin Khasyram : Aku melihat Waki' bin al-Jarrah dan aku tidak melihat ada sebuah kitab sama sekali di tangannya, ternyata dia sedang menghafal. Maka aku bertanya kepadanya  tentang obat (yaitu tips agar kuat dalam) menghafal, maka dia mengatakan : (Dengan cara) Meninggalkan maksiat. Maka akupun mencoba apa-apa yang semisal ia lakukan (maksudnya meninggalkan maksiat) agar (mudah bagiku untuk) menghafal." (Tahdziibut Tahdziib li Ibni Hajar al-'Asqolaaniy, juz.2, hal. 129). [https://www.alukah.net/sharia/0/111048/]

Dalam atsar yang lain disebutkan :

:قال الشاعر

.تَعصي الإلهَ وأنت تزعم حبَّه
.هذا وربِّي في القياس شنيعُ
.لو كان حبُّك صادقًا لأطَعْتَهُ
.إن المحبَّ لِمَن يحبُّ مطيعُ

[جامع العلوم والحكم - لابن رجب الحنبلي - ج- 2 - ص- 397]

Berkata penyair :

"Engkau memaksiati Allah padahal engkau mengaku mencintai-Nya.
Pengakuan ini -demi Rabbku- hanyalah omong-kosong belaka.
Seandainya cintamu jujur niscaya engkau akan mentaati-Nya.
Sesungguhnya orang yang mencintai, terhadap orang yang dia cintai dia taat." (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam, li Ibni Rojab al-Hambali, juz, 2. Hal. 397). [https://www.alukah.net/sharia/0/111048/]

Semoga Allah memberi petunjuk kepada saudara-saudara kita yang masih bergelimang dalam kemaksiatan agar kembali kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya karena itulah kebahagiaan yang sejati. 

Semoga tuisan ini bermanfaat.

***

Dompu, 10 Sya'ban 1441 H/3 April 2020

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 



Related Posts:

0 Response to "DOSA DAN MAKSIAT ADALAH SEBAB TERHALANGNYA SESEORANG DARI MEMAHAMI ILMU"

Post a Comment