Usia 60-70 tahun adalah usia yang penuh makna, usia yang penuh misteri, dan usia yang menyiratkan sinyal-sinyal kematian. Walaupun kematian itu bisa lebih cepat dari itu, tapi kebanyakan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mereka meninggal dunia pada kisaran usia tersebut.
Saudara-saudaraku...
Orang-orang yang telah menginjak usia 60 tahun, atau yang sebentar lagi akan menginjak usia 60 tahun, mereka ini selayaknya harus lebih banyak lagi berfikir dan bersyukur kepada Allah Ta'ala atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka ketika mereka berusia belasan tahun, 20 tahun, 30 tahun dan seterusnya, yang pada masa-masa itu mungkin manusia masih banyak bermain-main dan beresnda gurau serta melalaikan waktu-waktu yang berharga yang Allah berikan kepadanya. Namun ingat saudaraku, tatkala anda sudah menginjak usia 40 tahun atau akan menginjak usia 40 tahun, hendaknya anda dan kita semua lebih banyak lagi berpikir dan merenung tentang proses perjalanan panjang kita selama ini, karena pada usia 40 tahun, kita sudah berada dipuncak kematangan, dipuncak kekuatan dan dipuncak kecerdasan, dan setelah itu dia akan mengalami masa-masa penurunan, kelemahan fisik, dekatnya kematian dan akan segera berpisah dengan dunia cepat atau lambat.
« ۖأَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ»
Artinya : "Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS. Fathir : 37)
Para ulama mengatakan makna "Dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" yaitu uban.
Karena itu, wahai orang-orang yang telah mencapai usia 60-70 tahun atau yang akan mencapai usia 60 tahun atau yang sekarang berada pada kisaran usia 40-50 tahun, perhatikan usia anda!. Ingat bahwa bayang-bayang kematian sedang mengintai anda, sinyal-sinyal kematian telah memberikan isyarat-isyaratnya, hitunglah dosa-dosa anda, jangan banyak bermain dan bersenda gurau lagi, karena waktu anda telah selesai.
Berkata seorang penyair :
Karena itu, wahai orang-orang yang telah mencapai usia 60-70 tahun atau yang akan mencapai usia 60 tahun, ingatlah bahwa bayang-bayang kematian telah mengintai kehidupan anda, perhatianlah dengan usia anda. Berkata Asy-Syaikh Ali bin Sa'id bin Da'jam : :
ولقد حصر رسول الله صلى الله عليه وسلم الستين بالذكر كما سيأتي، لذلك حق على من.قاربها، أو بلغها، أو جاوزها، أن يتأمل في هذه الآثارالواردة فيها
ولقد فطن سلفنا الصالح إلى أمر الستين فأولوها عناية زائدة خاصة بهما، واستقبلوها:خير استقبال، فهذا البخاري – رحمه الله - قد تكلم في صحيحه عن الستين عاما فقال
باب من بلغ ستين سنة فقد أعذر الله إليه في العمر لقوله تعالى: «أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ » [فاطر : ٣٧]، النذير يعني الشيب، ثم أورد بسنده حديثا عن أبي هريرة – رضي الله عنه – عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((أعذر الله إلى .((امرئ أخر أجله حتى بلغه ستين سنة
قال النووي : قال العلماء : معناه لم يترك له عذراً إذ أمهله هذه المدة، يقال: أعذر الرجل.إذا بلغ الغاية في العذر
قال ابن منظور: وفي الحديث ((لقد أعذر الله إلى من بلغ من العمر ستين سنةلقد أعذر الله إلى من بلغ من العمر ستين سنة)). أي : لم يبق فيه موضعا للاعتذار حيث أمهله طول هذه المدة ولم يعتذر، يقال : أعذر الرجل إذا بلغ أقصى الغاية في العذر، وفي حديث .المقداد: لقد أعذر الله إليك، أي : عذرك وجعلك موضع العذر
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((معترك المنايا ما بين الستين إلى سبعين)) وزاد.((عند ابن ماجة ((وأقل أمتي أبناء السبعين سنة
[يا صاحب الستين، ٨-٩. دار القاسم]
"Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyebutkan secara khusus usia 60 tahun, seperti akan dipaparkan nanti. Oleh sebab itu bagi siapa saja yang telah mendekati usia itu atau bahkan sudah mencapai usia tersebut, atau bahkan sudah pula melewatinya, hendaknya meneliti/merenungkan beberapa riwayat dalam permasalahan ini.
Para ulama salafus sholih sudah sangat menyadari usia enam puluh ini, sehingga mereka mempunyai perhatian yang berlebih secara khusus, menghadapinya dengan cara terbaik. Maka lihatlah Al-Bukhari - rahimahullah - beliau sungguh telah mengulas dalam shahihnya tentang usia enam puluh beliau berkata : "Bab Orang yang Telah Sampai Pada Usia Enam Puluh Tahun, telah Diberikan Udzur oleh Allah Pada Umurnya", berdasarkan firman Allah (artinya) : "Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?" (QS. Fathir : 37)
Yang dimaksud dengan pemberi peringatan pada ayat ini yaitu uban.
Kemudian beliau menyebutkan dengan sanadnya hadits dari Abu Hurairoh - radhiyallahu 'anhu - dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Allah telah memberikan udzur kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya, sehingga mencapai usia enam puluh tahun)).
Imam An-Nawawi mengatakan, "Para ulama mengatakan bahwa Allah tidak memberikan udzur lagi karena Allah telah memberikan waktu hingga usia demikian. Dikatakan : Allah telah memberi udzur kepada seseorang ketika telah sampai pada batas maksimum dalam hal udzur.
Berkata Ibnul Mandzur : Dalam hadits itu, 'Allah telah memberikan udzur kepada seseorang yang telah mencapai usia enam puluh tahun', artinya, sudah tidak ada lagi kesempatan bagi orang tersebut untuk mengumbar alasan, karena Allah telah membiarkannya dalam jangka waktu tersebut, ternyata ia tidak pernah memiliki alasan yang benar. Kalimat seperti itu biasanya diungkapkan terhadap orang yang sudah mencapai batas maksimal untuk dimaklumi. Dalam hadits Al-Miqdad disebutkan, 'Allah telah memberikan udzur kepadamu'. Yakni memposisikan dirimu sebagai orang yang layak beralasan."
Baca juga : Muhasabah di Usia 60 Tahun
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com
0 Response to "MUHASABAH DI USIA 60 TAHUN #2"
Post a Comment