KISAH SEORANG PEMUDA YANG MEMINTA IZIN KEPADA RASULULLAH UNTUK BERZINA
















Bismillah. Ahamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Zina merupakan perbuatan yang sangat keji lagi mungkar yang dilakukan oleh umat manusia, bahkan perbuatan zina itu sendiri merupakan dosa besar yang hampir setara dengan dosa syirik. Lalu bagaimana jika seumpama ada seorang pemuda yang datang meminta izin untuk berzina dihadapan kita? Mungkin ada yang marah, mungkin juga ada yang bersikap bijak.

Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kisah seperti ini pernah terjadi dan diceritakan dalam hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Katsir sendiri pernah membawakan kisah tersebut dalam tafsirnya ketika menafsirkan firman Allah Ta'ala :

«وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ وَسَآءَ سَبِيلًۭا»

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al-Isra : 32)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan makna ayat diatas sebagai berikut :

يقول تعالى ناهيا عباده عن الزنا و عن مقاربته ومخالطة أسبابه ودواعيه «وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ» أي ذنبا عظيما
.وَسَآءَ سَبِيلًۭا» أي بئس طريقا ومسلكا

وقد قال الإمام أحمد : حدثنا يزيد بن هارون، حدثنا جرير حدثنا سليم بن عامر عن أبي أمامة أن فتى شابا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله ائذن لي بالزنا، فأقبل القوم عليه فزجروه، وقالوا : مه مه، فقال ((ادنه)) فدنا منه قريبا، فقال ((اجلس)) فجلس، فقال ((أتحبه لأمك؟)) قال : لا والله، جعلني الله فداك، قال : ولا الناس يحبونه لأمهاتهم، قال : ((أفتحبه لابنتك؟)) قال : لا والله يا رسول الله، جعلني الله فداك، قال : ولا الناس يحبونه لبناتهم. قال : ((أفتحبه لأختك؟)) قال : لا والله،  جعلني الله فداك، قال : ولا الناس يحبونه لأخواتهم، قال : ((أفتحبه لعمتك؟)) قال : لا والله يا رسول الله،  جعلني الله فداك، قال : ولا الناس يحبونه لعماتهم، قال : ((أفتحبه لخالتك؟)) قال : لا والله يا رسول الله،  جعلني الله فداك، قال : ولا الناس يحبونه لخالاتهم، قال : فوضع يده عليه، وقال : ((اللهم اغفر ذنبه، وطهر قلبه، وأحصن فرجه)) قال : فلم يكن بعد ذلك الفتى يلتفت إلى شيء، وقال ابن أبي الدنيا : حدثنا عمار بن نصر، حدثنا بقية عن أبي بكر بن أبي مريم عن الهيثم بن مالك الطائي، عن النبي سلى الله عليه وسلم قال : ((ما
 .((من ذنب بعد الشرك أعظم عند الله من نطفة وضعها رجل في رحم لا يحل له

“Allah berfirman melarang hambanya berbuat zina dan apa-apa yang mendekatkan kepada zina dan melakukan faktor-faktor dan aspek-aspek yang mengantarkan kepada zina. (Wa laa taqrabuz zinaa, innahu kaana faahisyatan) “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah)” yaitu perbuatan dosa yang besar”. (wa saa'a sabiila)  'Dan suatu jalan yang buruk”. Yaitu, sejelek-jelek jalan dan perangai.”

Berkata Imam Ahmad : Menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, menceritakan kepada kami Jarir, menceritakan kepada kami Salim bin 'Aamir dari Abu Umamah bahwasannya seorang pemuda datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata : Wahai Rasulullah izinkan aku berzina, maka para sahabat-pun mendekatinya dan mencelanya (menghardiknya), mereka mengatakan : Diam, diam..! Kemudian Nabi-pun bersabda : ((Mendekatlah)) maka dia-pun segera mendekat, kemudian Nabi bersabda : ((Duduklah) maka dia-pun duduk, lalu Nabi bersabda :

((Apakah kamu rela jika ibumu dizinai?)) Dia berkata : "Tidak demi Allah, (semoga) Allah menjadikanku sebagai tebusanmu", Nabi-pun bersabda : "Begitu juga orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai". Nabi bersabda : ((Apakah kamu rela jika anakmu dizinai?)) Dia berkata : "Tidak demi Allah wahai Rasulullah, (semoga) Allah menjadikanku sebagai tebusanmu", Nabi bersabda : "Begitu juga orang lain tidak rela kalau anak-anak perempuan mereka dizinai". Nabi bersabda : ((Apakah kamu rela jika saudarimu dizinai?)) Dia berkata : "Tidak demi Allah, (semoga) Allah menjadikanku sebagai tebusanmu", Nabi bersabda : "Begitu juga orang lain tidak rela kalau saudari perempuan mereka dizinai. Nabi bersabda : ((Apakah kamu rela jika bibi dari bapakmu dizinai?)) Dia berkata : "Tidak demi Allah wahai Rasulullah, (semoga) Allah menjadikanku sebagai tebusanmu", Nabi bersabda : "Begitu juga orang lain tidak rela kalau bibi mereka dizinai. Nabi bersabda : ((Apakah kamu rela jika bibi dari ibumu dizinai?)) Dia berkata : "Tidak demi Allah wahai Rasulullah, (semoga) Allah menjadikanku sebagai tebusanmu", Nabi bersabda : "Begitu juga orang lain tidak rela kalau bibi mereka dizinai. Dia (Abu Umamah) mengatakan : Maka Nabi-pun meletakkan tangannya ke dada pemuda tersebut dan mengatakan : ((Ya Allah ampunilah dosa-dosanya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya". Maka setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina".

Dan berkata Ibnu Abi ad-Dunya : Menceritakan kepada kami 'Ammaar bin Nashr, menceritakan kepada kami Baqiyyah dari Abu Bakar bin Abi Maryam dari Al-Haitsum bin Malik at-Tho'iy dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Tidak ada dosa setelah syirik yang lebih besar disisi Allah daripada nutfah (air mani) yang diletakkan oleh seorang laki-laki pada rahim yang tidak halal baginya)). (Tafsiir Ibni Katsir, 3/36-37. Pustaka Daarul Kutub Al-Ilmiyah)

Dari kisah diatas terlihat dengan jelas bagaimana sikap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kebodohan seorang pemuda yang datang meminta izin untuk berzina, padahal zina adalah dosa besar yang hampir setara dengan dosa kesyirikan. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pemimpin umat, sebagai utusan Allah yang memiliki akhlak yang terpuji, menyikapi pemuda ini dengan sifat yang bijaksana, mengajaknya untuk berpikir, memberikannya perumpamaan, bahkan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam  mendoakannya, tidak menghardiknya.

FAEDAH YANG BISA DIAMBIL :

1. Larangan mendekati zina dan sarana-sarananya, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa mendekati zina itu dilarang, apalagi sampai melakukan zina. Karena itulah segala sarana yang bisa mengantarkan kepada zina diharomkan didalam Islam

2. Diantara sarana-sarana yang mendekatkan kepada zina diantaranya adalah ikhtilat, kholwat. Dan pada zaman sekarang, yang meyerupai kholwat adalah cathing via aplikasi-aplikasi sosial media dengan lawan jenis seperti SMS, WA, Video Call, Instagram, Line, BBM, facebook, dan segala macam aplikasi-aplikasi yang berkembang akhir-akhir ini

3. Zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Maksudnya yaitu seburuk-buruk jalan dan seburuk-buruk perangai yang dilakukan oleh manusia

4. Zina termasuk perbuatan dosa yang besar yang wajib untuk dijauhi oleh siapapun 

5. Pemuda termasuk orang yang sangat rentan terjatuh dalam fitnah syahwat

6. Adanya seorang pemuda yang meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbuat zina

7. Marahnya para sahabat ketika mendengar seseorang meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam untuk berzina

8. Sikap marah para sahabat terhadap pemuda tersebut tidak termasuk marah yang tercela, bahkan itu termasuk marah karena keimanan, sebagai betuk realisasi aqidah al-wala wa al-baro' (cinta dan benci karena Allah)

9. Mulianya akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memanggil pemuda tersebut untuk mendekat dan menyuruhnya duduk dan tidak menghardiknya

10. Hikmahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berdakwah

11. Termasuk trik dan cara berdakwah adalah dengan metode tanya jawab atau mengajak seseorang untuk berpikir sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hadits diatas

12. Ibu, anak perempuan, saudari perempuan, bibi dari jalur ayah, dan bibi dari jalur ibu adalah mahrom yang harom untuk dinikahi

13. Penyebutan mahrom oleh Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam seperti Ibu, anak perempuan, saudari perempuan, bibi dari pihak bapak, bibi dari pihak ibu kepada pemuda tersebut untuk membangun kesadaran sang pemuda agar dia mau berpikir dan menyadari bahwa perbuatan zina yang ingin dia lakukan pasti akan melukai hati dan kehormatan keluarga wanita yang akan dizinai, dan tentunya begitu juga yang akan dirasakan oleh sang pemuda seumpama keluarganya diajak berzina atau dizinai oleh orang lain

14. Manusia manapun pasti tidak akan rela jika ibu, anak perempuan, saudari, bibi serta keluarganya dizinai, karena itu jangan pernah berpikir untuk menzinai keluarga, anak perempuan, saudari atau mahrom orang lain siapapun dia karenai itu akan menyakiti dan merusak kehormatan mereka 

15. Mustajabnya doa Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam hingga membuat pemuda tersebut tidak pernah lagi berminat untuk berbuat zina

16. Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam meminta kepada Allah agar dosa pemuda tersebut dihapuskan, karena terhapusnya dosa termasuk diantara tanda kebaikan, keselamatan dan tanda kebahagiaan akhirat, sebab dosa dan maksiat merupakan kebinasaan dan kehinaan di dunia lebih-lebih diakhirat

17. Sucinya dan baiknya hati merupakan sebab baiknya seluruh amalan sebagaimana disebutkan dalam hadits Umar bin Khaththob

18. Hati yang selamat dari fitnah syubuhat dan fitnah syahwat itulah hati yang sehat, dan itulah hati orang-orang yang bertakwa

19. Terjaganya farji termasuk pokok keselamatan, tanda kehormatan dan lambang kewibawaan serta termasuk ciri-ciri orang yang beriman

20. Tidak ada dosa yang lebih besar setelah dosa syirik menurut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melainkan nutfah (sperma) yang diletakkan oleh seorang laki-laki pada rahim yang tidak halal baginya.

21. Menumpahkan nutfah (sperma) pada rahim yang tidak halal baginya disebut zina dan zina adalah seburuk-buruk jalan

22. Hukuman bagi para pezina yang telah menikah yaitu di rajam sampai mati. Adapun bagi orang yang belum menikah maka hukumannya di cambuk 100x serta diasingkan selama satu tahun

23. Hendaknya kita takut kepada Allah dari dosa zina

24. Hendaknya kita bertakwa kepada Allah dari setiap dosa dan maksiat

25. Tidak bolehnya tolong menolong dalam perbuatan dosa dan maksiat

26. Wajibnya bertaubat dari dosa zina

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Baarakallahu fiikum.

***

Dompu, Nusa Tenggara Barat : 3 Sya'ban 1441 H/28 Maret 2020 

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com


Related Posts:

0 Response to "KISAH SEORANG PEMUDA YANG MEMINTA IZIN KEPADA RASULULLAH UNTUK BERZINA"

Post a Comment