ANTARA KHOLWAT, ZINA DAN TEKNOLOGI SERTA PERAN ORANG TUA

Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Kholwat (menyendiri dengan wanita asing atau laki-laki asing) merupakan perkara yang sangat berbahaya, karena ia bisa mengantarkan seseorang pada zina. Berkembangnya teknologi di zaman modern ini membuat kholwat menjadi semakin mudah, kemaksiatan merajalela, zina dimana-mana dan hal ini sangat berbeda jauh dengan keadaan zaman dahulu.

Pada zaman ketika kakek nenek kita masih muda, para wanita masih sangat terjaga dari pergaulan bebas. Selain karena tidak ada pengaruh teknologi seperti sekarang ini, mereka juga sangat kuat memegang erat prinsip-prinsip agama Islam. Dahulu di kota Dompu-Bima-NTB sangat kental dengan budaya rimpuRimpu adalah memakai kain tenun khas yang dililitkan di bagian kepala, muka hingga menutupi bagian dada kebawah. Rimpu biasanya digunakan oleh wanita-wanita Dompu-Bima pada zaman dahulu untuk menutupi aurat mereka bahkan untuk menutupi wajah-wajah mereka agar tidak terlihat oleh laki-laki yang bukan mahrom.

Rimpu ada dua macam, pertama Rimpu yang hanya memperlihatkan bagian mata serta kedua telapak tangan saja, dan jenis pertama ini dinamakan juga dengan rimpu mpida. Yang kedua yaitu rimpu yang hanya memperlihatkan bagian wajah dan kedua telapak tangan saja.

Rimpu yang pertama diatas mirip dengan cadar pada zaman kita sekarang, dan ini biasanya digunakan oleh gadis-gadis yang belum menikah ketika mereka hendak keluar rumah. Adapun rimpu yang kedua lebih mirip dengan jilbab pada zaman kita sekarang ini,  dan ini biasanya digunakan oleh wanita-wanita yang telah menikah. Bahkan rimpu pada saat itu lebih terlihat syar'i daripada jilbab gaul pada zaman sekarang ini. Namun seiring berkembangnya zaman, budaya rimpu itupun mulai ditinggalkan dan berganti dengan gaya pakaian yang kebarat-baratan atau jilbab yang terkesan gaul dan modis.

Dengan melihat keadaan nenek moyang kita yang begitu pandai menggunakan rimpu tatkala itu, menunjukkan bahwa wanita-wanita pada zaman dahulu sangat pemalu dan sangat pandai menjaga dirinya. Diceritakan oleh kakek nenek kita dahulu, bahwa ketika wanita-wanita yang masih gadis hendak keluar rumah, mereka memakai rimpu mpida (sejenis cadar) untuk menutup wajah-wajah mereka dari pandangan laki-laki yang bukan mahrom. Sedangkan bagian bawahan (roknya), mereka menggunakan kain tenun khas Dompu-Bima juga sebagai penutup auratnya yang disebut sebagai tembe nggoli. Jangankan untuk berkholwat, untuk keluar rumah saja jarang, mereka adalah gadis-gadis pingitan, pemalu dan pandai menjaga diri. Jika hendak turun dari rumah-rumah mereka, mereka selalu meggunakan rimpu tersebut. Inilah yang diceritakan oleh orang-orang tua kita, nenek-nenek kita tentang mereka, bahkan kita sendiri pernah melihat langsung orang-orang tua kita memakainya ketika kita masih kecil, dan sebagai masyarakat yang memegang teguh prinsip agama, harusnya kita mengambil ibroh dari mereka. Seperti itulah keadaan wanita-wanita kita pada zaman dahulu, namun dengan berkembangnya zaman dan pesatnya pengaruh teknologi, pergaulan-pun semakin modern, kholwat-pun terjadi dimana-mana, dan tingkat perzinaan-pun semakin meluas.

Dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kholwat itu merupakan perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, karena hal itu bisa memicu terjadinya perzinaan. Jabir menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seseorang beduaan dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad)

Ketika seorang laki-laki dan wanita berkholwat, maka setan pasti yang ketiganya sebagaimana lafadz hadits diatas.

Jabir bin Sumarah juga berkata : “Umar radhiyallahu'anhu berkhutbah kepada manusia di al-Jabiyah, dengan mengatakan : 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri disemisal tempatku ini, lalu beliau bersabda : “Ketahuilah, janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, sebab ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad)

Terjadinya kholwat antara laki-laki dan perempuan membuka pintu masuk setan, sehingga setan-pun akan menghias-hiasi kholwat mereka, membangkitkan syahwat mereka, sehingga setan akan menjadikan mereka condong kepada dosa dan maksiat. Allah Ta'ala berfirman : 

«وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ وَسَآءَ سَبِيلًۭا»

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al-Isra : 32)

Ibnu katsir rahimahullah mengatakan tentang tafsir ayat diatas :

يقول تعالى ناهيا عباده عن الزنا وعن مقاربته ومخالطة أسبابه ودواعيه. «وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ» أي ذنبا عظيما
.وَسَآءَ سَبِيلًۭا» أي بئس طريقا ومسلكا»
[تفسير ابن كثير، ٣\٣٦. دار الكتب العلمية]

“Allah Ta'ala berfirman dalam rangka melarang hambanya dari berbuat zina dan dari mendekatinya dan melakukan sebab-sebab dan aspek-aspek yang dapat mengantarkan kepada zina. «وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةًۭ» “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah)” maksudnya yaitu suatu perbuatan dosa yang besar”. «وَسَآءَ سَبِيلًۭا»  ''Dan suatu jalan yang buruk”. Yaitu sejelek-jelek jalan dan perangai.” (Tafsiir Ibni Katsir, 3/36. Pustaka Daarul Kutub Al-Ilmiyah)

Karena zina merupakan perbuatan yang sangat  fahisyah (keji), (wa saa'a sabiila) ''Dan suatu jalan yang buruk", sebab itulah Allah melarang keras perbuatan zina sampai-pun mendekatinya. Dan termasuk bentuk dan sarana yang bisa mengarahkan pada perzinaan adalah kholwat. Di zaman modern ini chatting secara pribadi antara lawan jenis via media sosial atau aplikasi-aplikasi chatting lain, atau hubungan laki-laki perempuan yang bukan mahrom via Hand Phone (HP) dan lain sebagainya merupakan perkara yang lebih berbahaya lagi, karena hubungan seperti ini terkesan seperti sebuah kebaikan, terkadang saling nasihat-menasihati, memberikan perhatian, mengingatkan tentang sholat, puasa, zakat, sholat malam, mengajak menuntut ilmu dan lain sebagainya, padahal semua itu termasuk tipu daya iblis untuk menyesatkan mereka.

Wanita itu fitnah terbesar bagi laki-laki, jika mereka membuka pintu kholwat, setan pasti akan menjadi pihak ketiga yang akan menjerumuskan mereka dalam kemaksiatan. Awalnya mungkin ingin curhat, dari curhat lalu muncul rasa kekaguman disebabkan karena sang laki laki  atau sang ikhwan tersebut begitu perhatian kepadanya, kemudian muncul-lah perasaan cinta tersembunyi, dan ujung-ujungnya adalah saling mencintai sehingga cinta itupun saling diungkapkan. Syaithon memang sangat pandai menipu manusia, awalnya mungkin hanya hubungan pertemanan, lalu tanpa disadari akan menjadi hubungan cinta yang lebih jauh. Awalnya mungkin hanya saling kenal di dunia maya, tapi ujung-ujungnya akan saling bertukar foto dan bertemu di dunia nyata, lalu terjadilah zina mata dengan memandang, zina hati dengan membayangkan, kemudian berkembang menjadi zina tangan dengan menyentuh, lalu terjadilah apa yang terjadi antara keduanya, waliyaadzubillah. Awalnya memang betul hanya sekedar mengenal di dunia maya, tapi realitanya sangat banyak yang berlanjut pada hubungan saling menasehati via telepon, video call, kemudian muncul perasaan cinta, dan ujung-ujungnya cinta itupun diungkapkan, lalu cinta itu pun berakhir pada hubungan zina. Inilah langkah-langkah syaithon dalam menggiring seseorang kepada zina yang hakiki. Dari Hudzaifah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperingatkan kita tentang bahaya zina :

“Hati-hatilah terhadap zina, sebab didalamnya berisi enam perkara: tiga di dunia dan tiga di akhirat. Adapun tiga perkara di dunia adalah : menghilangkan keindahan, menyebabkan kefakiran, dan mengurangi rizki. Sedangkan tiga di akhirat adalah : menyebabkan kebencian Rabb, hisab yang buruk, dan kekal di dalam neraka.” (HR. Al-Baihaqi)

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda juga dalam hadits yang lain :“Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih pencemburu dari pada Allah, manakala Dia melihat hamba laki-laki-Nya atau hamba perempuan-Nya berzina.” (HR. Al-Bukhari)

Allah sangat cemburu jika melihat hamba laki-laki dan perempuan-Nya berzina, karena itu Allah larang hal tersebut. Dan orang yang berzina, ketika dia sedang melakukan perbuatan zina, maka tabir keimanannya Allah cabut, itulah sebabnya diantara mereka tidak ada rasa malu sedikitpun. Harusnya aurat seorang wanita ia tutup rapat-rapat agar tidak terlihat oleh laki-laki asing yang belum menjadi suaminya, namun bagi orang-orang yang berzina, mereka malah memperlihatkan seluruh auratnya kepada laki-laki asing yang belum tentu menjadi suaminya, lalu dia menyerahkan segalanya kepadanya tanpa ada rasa malu. Lalu apa kira-kira yang ia sisakan untuk suaminya kelak? Na'uudzubillah min dzaalika. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Abu Hurairah :

“Iman adalah tirai yang ditutupkan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Jika hamba berzina, maka dicabut darinya tirai keimanan. Jika bertaubat, maka dikembalikan kepadanya.” (HR. Al-Baihaqi)

Tatkala mereka melakukan perzinaan, tirai iman mereka Allah cabut, sehingga mereka tidak perduli dengan perbuatan dosanya. Namun tatkala dia bertaubat kepada Allah Ta'ala, imannya-pun Allah kembalikan kepadanya. Peristiwa dicabut dan dikembalikannya iman ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa kadar iman seseorang itu fluktuatif, bisa naik dan turun dan berubah-ubah sesuai dengan kadar ketaatan atau kadar kemaksiatan yang dia lakukan. Para ulama salaf dahulu ketika mereka membahas tentang masalah iman, mereka yakini bahwa iman itu naik dan turun,  naik dengan ketaatan dan turun dengan kemaksiatan. Berkata Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah :
                      
   ولهذا كان الأئمة و السلف يقولون :  الإمان قول القلب و اللسان، و عمل القلب و اللسان و الجوارح. وهو : قول وعمل واعتقاد يزيد بالطاعة، و ينقص بالمعصية 
[التوضيح والبيان لشجرة الإمان، ض ٥]

"Untuk ini maka para Imam dan Salaf mengatakan : Iman adalah ucapan hati dan lisan, amalan hati dan lisan dan anggota badan. Iman itu ucapan, amalan dan keyakinan yang naik dengan ketaatan dan turun dengan kemaksiatan." (At-Taudhihu wa Al-Bayaan Li-Syajaratil Imaan, hal.5)

Ketika iman seseorang sedang naik, mungkin dia akan mengatakan, "Tidak mengapalah saya berkholwat dengan fulanah, karena iman saya sedang naik kebetulan tadi saya baru saja menghafal al-Qur'an, menghafalkan hadits, menghadiri kajian dan lain sebagainya." Saudaraku.. wanita itu fitnah. Jangan mencoba membuka pintu kholwat dengannya, bisa jadi lima menit setelah berkholwat dengannya akan menyebabkan imanmu-pun turun secara drastis, hafalanmu yang 30 juz-pun hilang dalam seketika, dan koleksi hafalan hadits-haditsmu pun ikut lenyap dalam sekejap mata. Wanita adalah perangkap yang dipasang iblis untuk menjerumuskan manusia, dan iblis tidak pernah gagal jika menjadikan wanita sebagai umpan ketika ingin menyesatkan manusia. Bahkan ahli ibadah dari Bani Isroil yang level imannya cukup tinggi, mampu dijerumuskan oleh iblis dengan umpan wanita, hingga akhirnya ahli ibadah inipun berzina dengan wanita tersebut. Setelah menzinainya dan melahirkan anak hasil zinanya, diapun membunuh wanita tersebut berserta bayinya, dan ahli ibadah inipun ditangkap dan mati ditiang salib dalam keadaan kafir. Waliyadzubillah. Sehebat apapun seseorang jangan bermain-main dengan wanita, karena wanita adalah ujian terberat bagi laki-laki. Itulah makna hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita." (HR. Bukhaari, Muslim)

Jika wanita adalah fitnah terbesar, maka jangan memberi celah bagi iblis untuk masuk menggoda kita dengan cara ini, sibukkan diri dengan menuntut ilmu, sibukkan diri dengan banyak mengingat kematian, bertaubat dan kembali kepada-Nya. Wallahi (demi Allah) tidak ada perkara yang paling bisa melembutkan hati melainkan banyak mengingat kematian, memaksa diri untuk mengingat penghancur keledzatan, dengan hal itu niscaya rasa takut akan menyusup kedalam hati dan menimbulkan munculnya rasa takwa kepada Allah 'Azza wa Jalla.

BAHAYA TEKNOLOGI

Di zaman modern sekarang ini, sangat mudah bagi sepasang laki-laki dan wanita untuk saling kenal-mengenal. Pesatnya perkembangan teknologi, menjadikan pintu-pintu zina terbentang luas. Jika kholwat di dunia nyata tidak bisa dilakukan, maka syaithon akan membuat cara lain, dengan chatting secara pribadi dengan lawan jenis via SMS, Facebook, WA, BBM, Line, Instagram dan berbagai aplikasi-aplikasi catthing lainnya. Chatting secara pribadi dengan lawan jenis di dunia internet merupakan hal yang bisa menimbulkan banyak mudhorot, namun hal ini sudah tidak asing lagi bahkan sudah menjadi hal yang biasa bagi semua orang, dari anak-anak SMP, SMA, mahasiswa-mahasiswi, orang-orang tua, bahkan sampai anak-anak SD sekalipun. Dengan adanya hal-hal tersebut, maka tidak jarang pula kita mendengar di televisi bahwa seorang anak SD hamil, seorang anak SD menghamili ibu gurunya dan lain sebagainya, waliyaadzubillah, ini nyata. Jika anak-anak SD saja sepserti ini, lalu bagaimana dengan anak-anak SMP, SMA, para mahasiswa-mahasiswinya yang hidup jauh dari pantauan orang tua, siapa yang bisa menjaga mereka? Tidak ada. Jika demikian adanya, maka wajar pintu-pintu zina-pun semakin terbentang luas, pacaran, kholwat serta kerusakan akhlak lainnya.

Orang tua yang telah memfasilitasi teknologi kepada anak-anaknya akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah nanti pada hari kiyamat terhadap kepemimpinannya dalam keluarga. Bahkan jika kita bertanya apakah mereka bisa menjamin anak-anaknya selamat dari segala keburukan teknologi, chatting dengan lawan jenis, game online, judi, prostitusi, dan lain sebagainya? Tentu mereka tidak bisa menjamin, karena anak-anak muda baik laki-laki maupun wanita sekarang punya banyak kesibukan diluar rumah. Selain kegiatan-kegiatan sekolah atau kuliah, mereka juga punya kegiatan-kegiatan lain seperti les bahasa inggris, bimbingan belajar, kegiatan sekolah, kegiatan kampus, mabid, rekreasi dan lain sebagainya, lalu apakah orang tua bisa mengontrol anak-anak mereka ketika mereka berada diluar rumah? Jawabanya tentu tidak. Mereka hanya bisa mengontrol anak-anak mereka ketika mereka telah berada di dalam rumah, dan itupun jika mereka bisa melakukannya.

Karena itu, sangat berat tanggung jawab orang tua pada hari hari ini dalam menjaga anak-anak mereka, lebih-lebih dengan kuatnya serbuan teknologi yang semakin hari makin pesat bagaikan hantaman tsunami yang menerjang pantai. Apa yang akan para orang tua katakan kepada Allah nanti pada hari kiyamat tentang anak-anak yang mereka biarkan bebas berkholwat, bebas menggunakan gadget-gadget mereka, belum lagi mereka sendiri tidak bisa menjaga dan memantau anak-anaknya secara penuh selama 24 jam, artinya tidak ada jaminan mereka selamat dari hubungan cinta dan kholwat diluar rumah, apalagi setelah mereka sibuk dengan gadget, chatting secara pribadi dengan modus-modus curhat, nasihat, belajar bareng, kerja kelompok dan modus-modus yang berbahaya lainnya. Dan hanya takwa kepada Allah 'Azza wa Jalla saja yang bisa menjaga mereka dari semua keburukan itu.

Teringat ketika dahulu mempelajari mata kuliah Rekayasa Teknik, dosen saya pernah mengatakan : "Teknologi itu ibarat pisau bermata dua, satu sisi banyak manfaatnya dan sisi lain banyak pula mudhorotnya. Tinggal pisau itu mau digunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan". Dan beliau juga mengatakan : "Dahulu Hand Phone (HP) atau telepon genggam bukan suatu kebutuhan, tapi sekarang Hand Phone (HP) atau telepon genggam adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kita."

Teringat pula ketika mempelajari mata kuliah Jaringan Telekomunikasi, dosen saya pernah mengatakan : "Di dunia internet, anda bisa melakukan apa saja yang anda inginkan, kebaikan atau keburukan semua terserah anda. Cuma satu yang bisa menjaga dan memfilter anda, takwa kepada Allah."

Takwa kepada Allah itulah filternya, dalam menghadapi terjangan badai teknologi yang kian merata dari kota hingga ke desa.

WANITA JUGA MUDAH TERFITNAH 

Cinta dan mencintai itu fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia dan seluruh makhluk, agar mereka terus berkembang biak. Allah berfirman :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَـٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَـٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَـٰعُ»
 «ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

“Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali-Imran : 14).

Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan tafsir ayat diatas :

يخبر تعالى عما زين للناس في هذه الحياة الدنيا من أنواع الملاذ من النساء والبنين، فبدأ بانساء، لأن الفتنة بهن أشد، كما ثبت
.((في الصحيح أنه سلى الله عليه وسلم قال : ((ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء
[تفسير ابن كثير، ١\٣١٨. دار الكتب العلمية]

“Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan tentang perkara yang dijadikan indah pada pandangan manusia dalam kehidupan dunia ini berupa berbagai macam kelezatan, dari jenis wanita, anak-anak, (dan lainnya). Allah Subhanaahu wa ta'ala memulai dengan penyebutan wanita karena fitnah yang didapatkan dari mereka (wanita) amat besar, sebagaimana disebutkan didalam as-Shahih bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Aku tidak meninggalkan sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita) .” (Tafsiir Ibni Katsir, 1/318 pustaka Daarul Kutub Al-Ilmiyah).

Sebenarnya bukan cuma laki-laki yang mudah terfitnah kepada wanita, tetapi wanita juga mudah terfitnah kepada laki-laki, baik terfitnah dengan kelembutan laki-laki, tutur katanya, perhatiannya, kebaikannya, romantisnya, bahkan ketampanannya. Apakah kita masih mengingat kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam? Ini pelajaran yang sangat penting yang menunjukkan wanita juga bisa terfitnah. Allah Ta'ala berfirman :

.وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ»
 وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِۦ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَآ أَن رَّءَا بُرْهَـٰنَ رَبِّهِۦ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلْفَحْشَآءَ ۚ إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُخْلَصِينَ. وَٱسْتَبَقَا ٱلْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُۥ مِن دُبُرٍۢ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَا ٱلْبَابِ ۚ قَالَتْ مَا جَزَآءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوٓءًا إِلَّآ أَن يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ. قَالَ هِىَ رَٰوَدَتْنِى عَن نَّفْسِى ۚ وَشَهِدَ شَاهِدٌۭ مِّنْ أَهْلِهَآ إِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن قُبُلٍۢ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ ٱلْكَـٰذِبِينَ. وَإِن كَانَ قَمِيصُهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٍۢ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ. فَلَمَّا رَءَا قَمِيصَهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٍۢ قَالَ إِنَّهُۥ مِن كَيْدِكُنَّ ۖ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌۭ. يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَـٰذَا ۚ وَٱسْتَغْفِرِى لِذَنۢبِكِ ۖ إِنَّكِ كُنتِ مِنَ
 «ٱلْخَاطِـِٔينَ

“Artinya : Dan wanita yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata : “Marilah ke sini.” Yusuf berkata : “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuan-ku telah memperlakukan aku dengan baik. ”sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf-pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata ia tidak melihat tanda (dari Tuhannya). Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duaanya mendapati suami wanita itu dimuka pintu. Wanita itu berkata : “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?” Yusuf berkata : “Dia menggodaku untuk menundukan diriku (kepadanya)”, dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya : “Jika baju gamisnya koyak dimuka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang berdusta. Dan jika baju gamisnya koyak dibelakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.” Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak dibelakang berkatalah dia : “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.” (Hai) Yusuf : “Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah.” (QS. Yusuf : 23-29)

Allah Ta'ala juga berfirman :

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًۭٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍۢ مِّنْهُنَّ سِكِّينًۭا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَـٰشَ لِلَّهِ مَا هَـٰذَا بَشَرًا إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا مَلَكٌۭ كَرِيمٌۭ

Artinya : "Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". (QS. Yusuf : 31)

Wanita memang mudah terfitnah, terutama dengan ketampanan seorang laki-laki sebagaimana kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam diatas,  tapi tidak jarang banyak pula wanita yang mudah terfitnah dengan sikap perhatian serta kelembutan seorang laki-laki.

Bisa saja wanita selamat dari rayuan gombal seorang laki-laki, tapi dia jarang bisa selamat dari perhatian dan kelembutan yang berikan seorang laki-laki. Bisa saja wanita lari dan menyelamatkan dirinya dari kegagahan seorang laki-laki, tapi sangat sedikit yang bisa lari dan menyelamatkan diri dari sifat perhatian, kelembutan serta sifat romantis seorang laki-laki. Karena itu jangan mudah memberikan perhatian yang berlebihan kepada para wanita yang bukan mahrom, sebab itu akan membuatnya luluh dan terperangkap dalam lautan cinta meskipun sebelumnya dia tidak cinta. Perhatian dan kelembutan seorang laki-laki ibarat sihir yang mampu meluluhkan hati wanita secara perlahan tapi pasti, karena itulah, jangan menggodanya karena tidak ada jaminan seorang wanita bisa selamat dari fitnah laki-laki. Jika demikian halnya, hendaknya seorang laki-laki tidak bermudah-mudahan berhubungan dengan wanita yang bukan mahrom, memberikan perhatian kepadanya, menanyakan kabarnya, menanyakan kesehatannya dan lain sebagainya, karena setan akan menjadi pihak ketiga yang akan membangkitkan cinta dan syahwat diantara mereka. Ikhtilat, kholwat adalah sarana yang bisa mendekatkan kepada zina, chatting via aplikasi-aplikasi canggih secara rahasia di zaman ini antara laki-laki dan perempan termasuk bisa membuka pintu-pintu yang mengarahkan seseorang kepada zina, dan telah banyak manusia yang terjerumus dan binasa karena hal-hal seperti ini.

Dan termasuk cara yang paling tepat untuk menutup pintu-pintu fitnah adalah dengan cara menutup aurat, menjadikan rumah sebagai hijab, menjauhi hubungan dengan lawan jenis dalam bentuk apapun serta bertakwa kepada Allah ditempat keramaian maupun dikala sendiri, menjauhi segala tingkah laku Jahiliyyah, bersolek, berhias diri untuk laki-laki yang bukan mahrom atau yang lainnya. Allah Ta'ala berfirman :

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ»
 «ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًۭا

Artinya : "Dan hendaklah kalian tetap di rumah-rumahmu kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan taatilah Allah dan rasul-Nya. (QS. Al-Ahzab : 33)

Allah Ta'ala telah berfirman :

«يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًۭا جَمِيلًۭا»

“Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab : 59)

Perintah pada ayat diatas menunjukkan bahwa dengan hijab, cadar, wanita akan terjaga, wanita akan dianggap sebagai wanita baik-baik, bukan wanita yang hina lagi rendah. Allah ingin menjaga kaum wanita dengan  sebaik-baiknya, agar jangan sampai mereka pergaul bebas, ikhtilat, kholwat, dunia internet, terlalu sibuk dengan aplikasi-aplikasi chatting yang banyak digunakan untuk merusak kehormatan para wanita muslimah. Tapi anehnya para muslimah tidak mengerti tentang keinginan Allah Rabb alam semesta, dikira syariat yang dibuat oleh-Nya sangat berat untuk dilaksanakan, padahal ringan. Dan orang yang bisa melaksanakan syariat-syariat ini tanpa ada protes hanyalah orang-orang yang cinta. Allah Ta'ala berfirman :

«قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ»

“Artinya : Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Ali-Imran : 31-32)

Bukti benarnya cinta seseorang kepada Allah adalah dengan mengikuti perintah dan larangan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi memerintahkan kita untuk menjauhi kholwat, melarang dari berbuat zina tentunya untuk menjaga keburukan-keburukan yang terjadi, seperti tidak jelasnya nasab serta keturunan. Karena itu taatilah Allah dengan mengikuti Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam karena itulah hakikat cinta yang sesungguhnyaSeorang penyair pernah mengatakan :

"Hakikat cinta adalah mengikuti keinginan sang kekasih dan mengabdi kepadanya."

Berkata penyair yang lain :

"Cinta dan Ittiba' ibarat dua benang yang saling bertautan.
Jika hilang salah satunya maka akan hilang pula cinta.
Bukanlah orang yang mencintai jika tidak mengikuti keinginan orang yang dicintai.
Dan ittiba' itulah hakikat cinta yang sesungguhnya."


Berkata pula para kafilah :

“Cinta dan ittiba' ibarat sebatang pohon yang tumbuh diatas hamparan yang hijau.
Bila cinta adalah tangkainya maka ittiba' adalah bunganya.
Bila cinta adalah batang-batangnya maka ittiba' adalah dedaunanya.
Bila cinta adalah akar-akarnya maka ittiba' adalah airnya."


Berkata pula seorang musafir :

"Cinta adalah ruh-nya kehidupan sedangkan ittiba' adalah anak tangga untuk mencapai puncaknya.
Maka dengan melalui ittiba', engkau akan sampai pada hakikat cinta yang sebenarnya."   


Oleh karena itu, mengikuti keinginan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam adalah tanda cinta kita kepada Allah. Menutup aurat adalah cara kita merealisasikan cinta kita kepada Allah. Bercadar adalah bukti cinta kita kepada Ar-Rahmaan, menjauhi hubungan chatting via aplikasi-aplikasi chatting di dunia maya adalah cara kita merealisasikan perintah Allah untuk menjauhi segala sarana yang bisa mengantarkan kepada zina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Jaminlah aku dengan enam perkara, aku akan menjamin surga untukmu : Jika salah seorang dari kalian berbicara maka janganlah berdusta, jika dipercaya maka jangan berkhianat, jika berjanji maka jangan menyelisihi, tahanlah pandangan kalian, tahanlah kedua tangan kalian, dan peliharalah kemaluan kalian.” (HR. Ath-Thabarani).

Dan termasuk benteng terkuat seorang wanita adalah hijabnya, cadarnya, ketaatannya, dan keterasingannya menjauhi segala sarana-sarana yang bisa mengantarkannya kepada zina. Seorang ahli hikmah pernah mengatakan :

"Wahai akhawat, jadilah bunga yang mekar di lereng-lereng lembah dan pegunungan, niscaya engkau tidak akan bisa digapai oleh kumbang-kumbang liar."

Seorang pujangga juga mengatakan :

"Hijab adalah perisai.
Mahkota bagi pemiliknya.
Seolah-olah perhiasan dunia.
Yang menawan orang-orang sholeh.
Dalam penjara-penjara cinta diatas aqad.
Seakan-akan permata yaqud yang terseimpan."


WASPADA TERHADAP LAKI-LAKI  DAN WANITA YANG BUKAN MAHROM KARENA MEREKA MEMILIKI MODUS

Laki-laki itu berbahaya bagi wanita, apalagi yang sukanya gombal, senang memuji, sok perhatian, padahal itu hanya tipuan belaka. Tapi anehnya wanita sangat senang digombali, sangat senang dipuji apalagi diperhatikan. Baru mendapat pujian sedikit senangnya luar biasa. Misalnya kita sering mendengar teman-teman sekolah atau teman-teman di kampus  dahulu mengatakan kepada teman seangkatan atau kakak atau adik kelasnya "Wah, kamu cantik sekali hari ini fulanah", mendapat pujian seperti ini hati wanita bercampur aduk, ada rasa senang dan ada juga rasa tidak percaya mungkin hanya gombal, karena itu tidak sedikit wanita yang mengatakan ketika teman laki-lakinya memuji, "Ah masa sih? kamu gombal ah..! Kalimat ini sebenarnya kalimat untuk memastikan, antara percaya dan tidak percaya, ibaratnya "bener nggak sih! Kira-kira seperti itulah. Ketahuilah wahai para wanita, wahai para akhawat, semua pujian itu bohong, hanya gombal saja, hanya pujian dusta, hanya iseng-iseng saja, mana mungkin mereka memujimu dengan ketulusan hati, padahal telah diketahui bahwa laki-laki itu sering dijuluki buaya darat. Jangan mudah mempercayai laki-laki asing meskipun dia baik, meskipun tidak punya niat jahat, bahkan dengan sikap seorang wanita yang lemah lembut, mau berkholwat dengannya, mau membalas chat-nya, akan menumbuhkan syahwat, siapa yang tahu? Bukankah setan adalah pihak ketiga bagi dua orang yang berkholwat? Bahkan tidak jarang wanita juga sangat pandai membuat modus, pura-pura nyasar telepon-lah, atau pura-pura sms nyasar-lah, dan masih banyak lagi modus-modus dan makar para wanita yang bisa membinasakan wanita itu sendiri dan juga membinasakan para laki-laki. Allah Ta'ala berfirman :

وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ

Artinya : "Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." (QS. Yusuf : 23)

Nabi Yusuf ketika tui dia digoda oleh seorang wanita yang cantik, dan modusmodus serta makar wanita ini adalah menutup seluruh pintu. Kemudian Allah juga berfirman :

فَلَمَّا رَءَا قَمِيصَهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٍۢ قَالَ إِنَّهُۥ مِن كَيْدِكُنَّ ۖ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌۭ

Artinya : "Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". (QS. Yusuf : 28)

Ayat diatas menjelaskan tentang tipu daya wanita sangat besar, yaitu pada kalimat «Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar». Karena itu hati-hatilah, wanita juga memiliki modus, makar dan tipu daya untuk menggoda laki-laki dan menjerumuskan laki-laki dalam kemaksiatan.

Demikian juga bagi seorang wanita, seorang akhwat, jangan mudah mempercayai seorang laki-laki manapun. Karena mereka juga punya modus, makar dan tipu daya. Baik dengan cara memberikan perhatian secara khusus, menasihatinya tentang kebaikan, mengingatkannya tentang sholat malam, mengajak untuk ikut kajian dan modus-modus lainnya. Karena itu, selama dia bukan mahrom-mu maka camkan bahwa dia adalah ular berbisa. Selama dia bukan mahrom-mu maka yakinilah bahwa dia adalah srigala yang akan membunuh dan memangsamu. Srigala manakah yang yang akan membiarkan domba lepas dari jeratannya? Maka pikirkanlah. Ahli syair  pernah mengatakan :

“Domba tersesat mengundang perhatian srigala kelaparan.
Mereka rakus ingin menyantap dan membunuhnya.
Janganlah engkau riang gembira dengan lolongan srigala-srigala itu
Larilah... selamatkan dirimu.
Karena mereka dan rombongannya telah kuat keinginannya.
Untuk menerkam kalian dan menyantapnya.
Sedangkan kalian tidak mengetahui tipu daya mereka."

Wahai para laki-laki fahamilah bahwa wanita adalah fitnah terbesar kalian. Dan wahai para wanita, fahamilah bahwa laki-laki yang bukan mahrommu adalah kematian bagimu. Teknologi yang kian berkembang jangan sampai membuatmu bermudah-mudahan berhubungan dengan mereka sebab kalian akan binasa. Bukankah setan sudah berpengalaman menggelincirkan manusia?

PERAN ORANG TUA SEJAK DINI

Dahulu anak-anak kampung tidak mengenal dunia teknologi, mereka sangat dekat dengan al-Qur'an, mengaji, belajar iqro' dan lain sebagainya. Dahulu anak-anak desa tidak mengenal dunia teknologi, mereka hanya mengenal layangan, sungai, menyelam, berenang dan lain sebagainya. Suasana-suasana tersebut pada zaman sekarang sangat sulit ditemukan, bahkan  hal itu seakan-akan hanya sebuah dongeng. Gadget telah menggantikan semuanya. Teknologi telah merenggut semuanya, dan membuat semua orang menjadi sibuk. Jasadnya terlihat duduk bersama pada ruangan dan tempat yang sama, namun ruh mereka masing-masing berada di dunia maya dengan gadget-gadget mereka masing-masing.

Sejak kecil anak-anak zaman sekarang telah dibiasakan tumbuh dan berkembang dengan kecanggihan teknologi, maka ketika dewasanya-pun mereka akan terbiasa dengan apa dia tumbuh besar dengannya. Orang tua hendaknya memiliki perhatian agar mendidik anak-anak mereka, putra-putri mereka dengan didikan-didikan Islam. Bila perlu didiklah mereka di pondok-pondok pesantren, sekolah-sekolah yang mengajarkan al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf. Jauhkan anak-anak dari mengenal dunia teknologi sejak dini, karena hal itu akan melalaikan mereka dari al-Qur'an ketika mereka dewasa. Maka dari itu, jangan heran bila kita saksikan banyak anak-anak remaja yang tidak bisa menbaca al-Qur'an, mereka lebih hafal teks-teks lagu ketimbang al-Qur'an, mereka lebih hafal bait-bait nyanyian ketimbang hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, itu semua karena kelalaian orang tua, mereka tidak memiliki rasa cemburu dan perhatian terhadap perkembangan anak-anak mereka. Zaman ini adalah zaman keterasingan, segala yang berbau Islam dikatakan radikal. Cadar dikatakan teroris, jenggot dikatakan kambing dan ciri-ciri tukang bom, adapun pakaian rok mini dikatakan kemajuan zaman, baju yang terbuka auratnya dikatakan modernisasi, generasi kita-pun tumbuh diatas akar kebodohan, sehingga lahirlah orang-orang yang tidak mengenal halal harom, suka berzina, tidak pernah melaksanakan sholat lima waktu. Dan ketika hendak memulai sholat, usianya sudah 50 tahun keatas, ibadah-pun akhirnya ikut-ikutan kata nenek moyang, mengikuti tradisi, adat-istiadat, kebodohan, kebid'ahan, kesyirikan dan berbagai kerusakan-kerusakan lainnya. Ketika diingatkan ini salah, ini tidak ada contohnya, serta merta mereka menolak menyombongkan diri. Jika seperti ini keadaan kita, bukan tidak mungkin kita akan binasa di dunia dan akhirat akibat ulah kita sendiri. Na'uudzubillah min dzaalik.

Ketahuilah, anak kecil pada hari ini adalah laki-laki dan wanita dewasa pada 10 atau 15 tahun yang akan datang, karena itu didiklah mereka dengan baik, ajarkan al-Quran dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf, agar mereka kelak bisa menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah yang mendoakan kedua orang tuanya. Jika bukan dari sekarang, maka kapan lagi. Anak adalah amanah yang Allah titipkan kepada orang tua, dan hendaknya setiap orang tua memperhatikan amanah tersebut, mendidiknya dengan benar, membentenginya dari bahaya kholwat, zina, bahaya modernisasi serta pemahaman-pemahaman sesat dan cara beragama yang tidak sesuai dengan contoh Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "ANTARA KHOLWAT, ZINA DAN TEKNOLOGI SERTA PERAN ORANG TUA"

Post a Comment