BELAJAR BAHASA ARAB UNTUK MEMAHAMI AL-QUR'AN DAN SUNNAH


Pada zaman jahiliyyah kefasihan dalam berbahasa merupakan suatu kebanggaan, karena itu seluruh kaum Quraisy ketika itu adalah kaum yang sangat fasih sebagaimana ucapan penyair :

 أَلْفَصَاحَةُ لِقُرَيْشٍ

"Kefasihan itu hak kaum Quraisy."


Bahkan akibat terlalu fasih, mereka-pun menolak dakwah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengajak kepada  La ilaaha illallah, baik gembong kafir Quraisy seperti Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Walid bin Utbah, Abu Lahab dan lain-lain bahkan Abdullah bin Ubay bin Shalul gembong munafik dari Madinah pun tak kalah fasih dalam berbahasa arab. 


Yang perlu di fahami adalah, kita mempelajari bahasa arab ini bukan untuk menolak ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi justru dengan mempelajari bahasa arab ini akan membuat kita semakin memahami Al-Qur-an dan Hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan itulah tujuan utamanya. Banyak orang-orang yang mempelajari bahasa arab dengan tujuan agar Islam semakin melenceng, seperti ahlul kalam atau ahli filsafat dan lain sebagainya. Terkait dengan hal ini maka para ulama dan orang-orang yang alim dalam bahasa arab sering menasihatkan kepada kita untuk mempelajari bahasa arab dengan niat agar kita lebih memahami Al-Qur'an dan Hadits.
Berkata Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah dalam syarah kitab Al-Jurumiyah:



:فإن علم النحو علم شريف، علم وسيلة ؛ يتوسل بها إلى شيئين مهمين

.الشيء الأول : فهم كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، فإن فهمهما ويتوقف على معرفة علم النحو

والثاني : إقامة اللسان على اللسان العربي، الذي نزل به  كلام الله عز وجل ؛ لذلك كان فهم النحو أمرا مهما جدا ؛ ولكن النحو في أوله صعب وفي آخره سهل، وقد مثل : ببيت من قصب وبابه من حديد، أنه صعب الدخول لكن إذا دخلت ؛ سهل عليك كل شيء ؛ ولذلك ينبغي للإنسان أن يحرص على تعلم مبادئه حتى يسهل عليه الباقي. ولا عبرة بقول من قال : إن النحو صعب، حتى يتخيل الطالب أنه لن يمكن منه، فإن هذا ليس بصحيح، لكن ركز على أوله يسهل عليك آخره.

[شرح الجريمة لفضلة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين، ص : ٩-١٠. مكتبة الرشد]

"Sesungguhnya ilmu nahwu merupakan ilmu yang mulia, ilmu wasilah ; yang dengannya menjadi perantara kepada dua perkara yang penting :

Pertama : Memahami kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, karena memahami keduanya berhenti pada mengetahui ilmu Nahwu.

Kedua: Membiasakan lisan dengan lisan orang-orang arab, yang telah turun dengannya firman Allah 'Azza wa Jalla ; karena demikian, memahami ilmu nahwu merupakan perkara yang teramat penting sekali ; akan tetapi ilmu nahwu itu sulit diawal dan mudah diakhirnya, dan sungguh telah di umpamakan  seperti rumah dari bambu dan pintunya dari besi, yaitu : memasukinya sulit akan tetapi apabila kamu telah masuk ; mudah bagimu segala sesuatu. Untuk itulah selayaknya bagi orang-orang agar dia bersungguh-sungguh untuk mempelajari ilmu nahwu sebagai titik permulaan sampai tetapnya kemudahan atasnya. Dan tidaklah (dia) bersedih hati dengan ucapan orang-orang yang berkata :

"Sesungguhnya nahwu itu sulit, sampai terbayangkan oleh penuntut ilmu bahwasanya tidak mungkin untuk mempelajari ilmu nahwu. Maka ini sungguh (ucapan yang) tidak benar, akan tetapi tanamkanlah olehmu yang pertama (bahwa nahwu itu sulit di awal), dan mudah bagimu di akhirnya." [Syarhul Jurumiyyah, li Fadhilati asy-Syaikhi al-'Allaamah Muhammadi bni Shoolih Al-'Utsaimiin, (hal.9-10), Maktabatu-Ar-Rusyd].

Berkata Ustadz Zakaria Aceng penulis kitab al-Muyassar fii 'Ilmin Nahwi :

فإن حاجة المسلم إلى معرفة قواعد اللغة العربية ضرورية جدا إذ بها سبب إلى فهم القرآن والسنة. وقد أمرنا رسول الله صلى الله
.عليه وسلم أن نتمسك بهما ونعمل بما فيهما ولا يمكن أن نفهمهما فهما تاما إلا بعد معرفة قواعد اللغة العربية

وما زال أكثر المسلمين يعتقدون أن قواعد اللغة العربية على جانب كبير من الصعوبة والتعقيد بحيث يتعذر على أى شخص أن
.يفهمها مالم يتخصص في دراستها

.فهذا كتاب "الميسر" في علم النحو وقد وضعته بعبارة سهلة وأمثلة كثيرة ليسهل فهمه ولا سيما للمبتدعين في دراسة النحو

والله أسأل أن يجعله خالصة لوجهه الكريم وأن ينفعنا به يوم الدين وهو أرحم الراحمين

"Sesungguhnya kebutuhan seorang muslim dalam mengetahui qoidah-qoidah bahasa arab adalah perkara yang sangat darurat, jika dengan mengetahui qoidah-qoidah bahasa arab tersebut menjadi sebab menuju pada memahami al-Qur'an dan as-Sunnah. Dan sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan kita agar berpegang teguh dengan al Qur'an dan as-Sunnah dan mengamalkan apa-apa yang ada pada keduanya dan tidak mungkin kita akan memahami al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman yang sempurna kecuali setelah mengetahui tentang qoidah-qoidah bahasa arab tersebut.

Dan senantiasa kebanyakan kaum muslimin berkeyakinan bahwasanya qoidah-qoidah bahasa arab itu sulit sekali, kompeks bahkan mustahil bagi siapapun untuk memahami apa yang tidak secara khusus dia pelajari.

Ini adalah kitab "al-Muyassar" dalam ilmu nahwu, dan sungguh saya telah menyusunnya dengan istilah-istilah yang mudah dan contoh-contoh yang banyak agar memudahkan dalam memahaminya, terutama sekali bagi para pemula dalam mempelajari ilmu nahwu.

Demi Allah saya meminta agar Dia menjadikan tulisan ini (yaitu kitab al-Muyassar) ikhlas mengharap wajah-Nya yang Mulia, dan agar menjadikannya bermanfaat untuk kami pada hari pembalasan dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." [Muqaddimah kitab al-Muyassar fii 'ilmin Nahwi, oleh Ustadz Zakaria Aceng, cet. Ibn Azka]

Jika belajar bahasa arab hanya sekedar ingin bisa berbicara arab, orang-orang kafir Quraisy dan orang-orang munafiq tentu lebih fasih dari kita, karena itu belajarlah bahasa arab dengan niat karena Allah agar kita bisa memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf.

Baca juga materi yang terkait :
Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu
***

Dompu, 18 Rabbiul Awwal 1440H/26 November 2018

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy 

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

0 Response to "BELAJAR BAHASA ARAB UNTUK MEMAHAMI AL-QUR'AN DAN SUNNAH"

Post a Comment