TAKUT KEPADA SYIRIK #2








Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Kesyirikan merupakan dosa besar yang paling besar diantara seluruh dosa besar, karena demikian selayaknya bagi kita semua agar menanamkan rasa takut yang besar dari terjatuh pada dosa tersebut. 

Para ulama diantaranya Asy-Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah pernah membuat satu bab dalam kitab beliau berjudul Kitab Tauhid, yaitu "Bab Takut Kepada Syirik", beliau lalu membawakan firman Allah Ta'ala :

«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا»

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisaa' : 48)

Terkait firman Allah diatas, Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh dalam syarahnya mengatakan :

وقال ابن كثير : أخبر تعالى أنه : «لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ» أي : لا يغفر لعبد لقيه وهو مشرك : «وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ» أي : من الذنوب لمن يشاء من عباده. انتهى

فتبين بهذه الآية أن الشرك أعظم الذنوب، لأن الله تعالى أخبر أنه لا يغفره لمن لم يتب منه، وما دونه من الذنوب فهو داخل تحت المشيئة إن شاء غيره لمن لقيه به، وإن شاء عذبه. وذلك يوجب للعبد شدة الخوف من الشرك الذي شأنه عند الله، لأن أقبح القبيح وأظلم الظلم، وتنقص لرب العالمين ؛ وصرف خالص حقه لغيره ؛ وعدل غيره به، كما قال تعالى : «ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ» الأنعام : ١

[فتح المجيد شرح كتاب التوحيد، ص ٦٥. دار السلام]

Berkata Ibnu Katsir : "Allah Ta'ala telah mengabarkan bahwasanya Dia : «Tidak akan mengampuni dosa syirik» yaitu : Dia tidak akan mengampuni seorang hamba yang berjumpa dengan-Nya sedangkan dia dalam keadaan berbuat syirik : «Dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya» Maksudnya : Dari dosa-dosa, bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Selesai -ucapan beliau-.

Ayat ini menunjukkan bahwa syirik merupakan dosa yang paling besar, karena Allah Ta'ala telah mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan mengampuni orang yang tidak bertaubat dari kesyirikan, adapun apa saja yang berada dibawah tingkatkan syirik dari dosa-dosa tersebut, maka hal itu tergantung kehendak Allah, jika Dia menghendaki Dia akan mengampuninya, bagi siapa saja yang berjumpa dengan-Nya dengan dosa dibawah tingkatkan syirik tersebut, dan jika Dia menghendaki Dia pula akan mengadzabnya. Karena itulah Dia (Allah) telah mewajibkan bagi seorang hamba agar menguatkan rasa takutnya terhadap kesyirikan yang urusannya ada disisi Allah, karena yang paling buruk dari yang buruk, yang paling dzolim dari kedzoliman yaitu merendahkan Rabb semesta alam ; memalingkan kemurnian hak-Nya untuk selain-Nya, menetapkan keadilan untuk selain-Nya dengannya, sebagaimana firman Allah Ta'ala (artinya) : «Namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka» [Al-An'am : 1]. [Fathul Majiid, Syarh Kitaabit Tauhiid, hal. 65. Cet. Daarus Salaam]

Berkata Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan terkait surat An-Nisaa' ayat 48 diatas : 

أن الله سبحانه يخبر خبرا مؤكدا أنه لا يغفر لعبد لقيه وهو مشرك به ليحذرنا من الشرك، وأنه يغفر ما دون الشرك من الذنوب لمن يشاء أن يغفر له تفضلا وإحسانا ؛ لئلا نقنط من رحمة الله. 

[الملخص في شرح كتاب التوحيد، ص ٤٣. دار العاصمة]

"Sesungguhnya Allah Subhaanahu telah mengabarkan kabar yang pasti, bahwasanya Dia tidak akan mengampuni seorang hamba yang berjumpa dengan-Nya (mati) dalam keadaan menyekutukan-Nya, agar Dia memberikan peringatkan kepada kita dari kesyirikan, dan mengampuni apa-apa yang dibawah tingkatkan syirik itu dari dosa-dosa bagi siapa yang Dia kehendaki, jika Dia mengampuni dosa dosa tersebut, itu sebagai karunia dan kebaikan (dari-Nya) ; supaya kita tidak berputus asa dari rahmat Allah." [AL-Mulakhkhosh fii Syarh Kitaabit Tauhiid, hal. 43. Cet. Daarul 'Aashimah]

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul 'Aziz Sulaiman al-Qar'awiy mengenai ayat diatas :

.إن الله لا يغفر أن يشرك به : لا يغفر لعبد لقيه يعبد معه غيره أو يصرف له شيئا من أنواع العبادة
.ويغفر ما دون ذلك : يغفر جميع الذنوب غير الشرك
.لمن يشاء : لمن يريد المغفرة له
.ومن يشرك بالله : ومن يعبد معه غيره
.افترى : كذب
.اثنا : ذنبا
.عظيما : كبيرا

[الجديد في شرح كتاب التوحيد، ص ٥٤. مكتبة السوادي للتوزيع]

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik" : Maksudnya Dia tidak akan mengampuni seorang hamba yang berjumpa dengan-Nya (mati) dalam keadaan dia menyembah bersama Allah selain-Nya (berbuat syirik) atau dia memalingkan untuk Allah sesuatu dari macam-macam ibadah.

"Dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu" : Maksudnya mengampuni seluruh dosa-dosa yang selain dari syirik.

"Bagi siapa yang dikehendaki-Nya" : Maksudnya bagi siapa yang Dia inginkan untuknya ampunan.

"Barangsiapa yang menyekutukan Allah" : Maksudnya barangsiapa yang beribadah kepada-Nya juga beribadah kepada selain-Nya.

"Dia telah melakukan" : Maksudnya dia telah berdusta. 

"Itsman": Maksudnya yaitu dosa.

"Adziiman" : Maksudnya yaitu (dosa) yang sangat besar." [Al-Jadiid fii Syarh Kitaabit Tauhiid, hal. 54. Cet. As-Sawaadiy Lit-Tauzii']

Kemudian Asy-Syaikh melanjutkan ucapannya :

لما كان الشرك وهو أخطر الذنوب وأقبحها وأشدها عقوبة لما فيه من تنقيض للرب عز وجل وتشبيهه بمخلوقاته أخبر الله في هذه الآية أنه لن يغفر لصاحب شرك مات على شركه وأما من مات على التوحيد وعنده بعض الذنوب فإن الله وعد بالمغفرة له وفق مشيئته ثم علل عدم المغفرة للمشركين بأنهم بعملهم هذا قد كذبوا على الله بعبادتهم معه غيره وارتكبوا ذنبا كبيرا لا يساويه ذنب

[الجديد في شرح كتاب التوحيد، ص ٥٤. مكتبة السوادي للتوزيع]

"Tatkala kesyirikan merupakan dosa-dosa yang paling berbahaya, yang paling jelek dan paling besar untuk mendapatkan siksa pada apa saja yang terkait dengannya, seperti menentang Allah 'Azza wa Jalla, menyerupakan-Nya dengan makhluk-makhluk-Nya, lalu Allah-pun menceritakan dalam ayat ini bahwasanya Dia, tidak akan mengampuni pelaku syirik yang mati diatas kesyirikannya. Adapun siapa saja yang mati diatas tauhid meskipun dia memiliki dosa-dosa, maka sesungguhnya Allah telah menjajikan ampunan baginya sesuai dengan kehendak-Nya, kemudian Dia menerangkan tentang tidak diampuninya orang-orang yang berbuat syirik, karena sesungguhnya mereka ini dengan amalannya telah berdusta kepada Allah dengan beribadahnya mereka kepada-Nya dan kepada selain-Nya, dan mereka juga telah melakukan perbuatan dosa besar (yang lain) yang dosa-dosa tersebut tidak akan Dia samakan (dengan dosa syirik)." [Al-Jadiid fii Syarhi Kitaabit Tauhiid, hal. 54. Cet. As-Sawaadiy Lit-Tauzii']

Karena demikian, jauhilah semua bentuk dosa syirik, kerana dosa syirik  merupakan dosa yang tidak akan diampuni. 

Faedah yang bisa diambil :

1. Surat An-Nisaa' ayat 48 diatas menunjukkan kepada kita bahwasanya kesyirikan merupakan dosa besar yang paling besar diantara dosa-dosa besar, karena itu barangsiapa yang mati dalam keadaan membawa dosa syirik, dia tidak akan diampuni oleh Allah _Subhaanahu wa Ta'ala_.

2. Wajib bagi seorang hamba menguatkan dan menumbuhkan rasa takut yang besar terhadap dosa syirik, karena besarnya dosa tersebut. 

3. Apapun dosa besar yang berada dibawah tingkatkan syirik, masih ada harapan untuk diampuni meskipun sepenuh bumi, selama hamba tersebut tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Tapi jika Allah kehendaki Dia juga akan mengadzabnya.

4. Syirik merupakan keburukan yang paling buruk dan kedzoliman yang paling dzolim, Allah _Ta'ala_ berfirman : 

«وَإِذْ قَالَ لُقْمَـٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ»

Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Lukman : 13)

5. Orang yang berbuat syirik dia bisa kafir keluar dari Islam sebagaimana firman Allah Ta'ala :

«ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ»

Artinya : "Namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka." (QS. Al-An'am : 1)

Allah Ta'ala juga berfirman :

«وَمَن يَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَـٰنَ لَهُۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا حِسَابُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْكَـٰفِرُونَ»

Artinya : "Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung." (QS. Al-Mu'minun : 118)

6. Luasnya rahmat dan ampunan Allah bagi pelaku dosa besar.

7. Adanya ampunan Allah bagi pelaku dosa besar dibawah tingkatkan syirik yang bertauhid kepada Allah, merupakan isyarat bagi pelaku dosa besar agar mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah yang Maha luas.

8. Ampunan Allah bagi pelaku dosa besar dibawah tingkatkan syirik yang bertauhid kepada Allah, merupakan dalil bahwa pelaku dosa besar tidak kafir.

9. Ampunan Allah bagi pelaku dosa besar dibawah tingkatkan syirik yang bertauhid kepada Allah, merupakan bantahan bagi kelompok khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar.

10. Besarnya keutamaan tauhid

11. Pentingnya mempelajari tauhid.

Masih banyak faedah-faedah lain yang tidak bisa kami simpulkan. Wallahu a'lam. Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Baca juga : Takut Kepada Syirik #1

Related Posts:

0 Response to "TAKUT KEPADA SYIRIK #2"

Post a Comment