MARI DUDUK UNTUK BERIMAN SEBENTAR

Bismillah, alhmadulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammadin wa 'alaa 'aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Iman itu bisa usang dan kusut bagaikan baju, karena itu kita perlu meningkatkan terus keimanan itu. Dan diantara jalan-jalan untuk meningkatkan keimanan kita adalah dengan cara bermajelis dengan orang-orang sholeh. 

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أنه قال : ((أجلس بنا نعمن ساعة))، يعني ذكر الله

.رواه أحمد في ((الإيمان)) وابن أبي شيبة فيه وفي ((المصنف))، - واللفظ له -؛ وإسناده صحيح

[الغرر من موقوف الأثر للشيخ صالح بن عبد الله بن حمد العصيمي، ص : ١٣]

Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu bahwasanya ia berkata : (((Ayo) duduklah dengan kami, kita akan beriman sebentar)), yaitu berdzikir kepada Allah.

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam ((Al-Imaan)) dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Imaan dan dalam (Al-Mushonnaf) dan lafadz tersebut milik Ibnu Abi Syaibah ; dan sanadnya shohih. [Al-Ghuror min Mauquufil Atsar, karya Asy-Syaikh Sholih bin Abdillah bin Muhammad al-'Ushaimiy, hal : 13]

Faedah yang bisa di ambil :

1. Mu'adz bin Jabal nama lengkapnya adalah Mu'adz bin Jabal bin 'Amr al-Anshariy al-Khajraji sahabat dari suku Khajraj. Kunyah beliau adalah Abu Abdirrahman, beliau digelari dengan Ibrahimnya umat ini, beliau  wafat tahun 18 H di timur Ghaur Baisaan di al-Urdun bagian dari negeri Syam.

2. Mu'adz bin Jabal termasuk kibarush shahabah

3. Sahabat Mu'adz bin Jabal mengatakan : (((Ayo) duduklah dengan kami, kita akan beriman sebentar)).

4. Makna dari ucapan tersebut diantaranya pentingnya menjaga dan menaikkan keimanan dengan duduk bersama orang-orang sholeh

5. Iman itu bisa usang sebagaimana baju juga bisa usang karena itu iman perlu diperbaharui. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

.إن الإيمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلق الثوب فاسألوا الله تعالى أن يجدد الإيمان في قلوبكم

"Sesungguhnya iman di dalam hati itu bisa usang sebagaimana pakaian bisa usang, maka mohonlah kepada Allah 'Azza wa Jalla agar memperbaharui  iman yang ada di dalam hati kalian." [HR. Al-Hakim (1/4) dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shohiihah no. 1585, Juz 4/113 dan Syaikh al-Albaaniy menghasankannya].

6. Bergaul dengan pelaku maksiat bisa menurunkan kadar iman didalam hati

7. Iman itu bertambah dan berkurang. Allah Ta'ala berfirman :

«إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَـٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ»

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS. Al-Anfal : 2)

8. Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

عن أنس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الإمان سربال يسربله الله من يشاء، فإذ زنى العبد نزع الله منه سربال الإمان، فإن تاب رده عليه

[كتاب الكبائر للإمام الذهبي، ص : ٥٣. دار الندوة الجديدة]

Dari Anas berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Iman adalah tirai yang ditutupkan Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Jika hamba berzina, maka dicabut darinya tirai keimanan. Jika ia bertaubat, maka dikembalikan iman itu kepadanya". [Kitaabul Kabaair, lil Imaam Adz-Dzahabiy, hal : 53. Cet. Daarun Nadwah al-Jadiidah]

Berkata Imam Ibnu Abi Dawud as-Sijjistani dalam kitabnya Al-Qashiidah al-Haaiyyah :

.وقل : إنما الإيمان قول ونية...وفعل على قول النبي مصرح وينقص طورا بالمعاصي وتارة... بطاعته ينمي وفي الوزن يرجح

[القاصدة الحائية لابن أبي داود، من كتاب المجموع المفيد في متون العقيدة والتوحيد، ص : ٩-١٠. منارة الاسلامي]

"Dan katakanlah : Sesungguhnya iman adalah ucapan dan niat...serta perbuatan yang diterangkan oleh Nabi. Dan akan berkurang kadarnya (iman) dengan perbuatan maksiat... dan terkadang akan bertambah dengan ketaatan, dan akan berat ketika ditimbang" [Al-Qashiidah Al-Haaiyyah li Ibni Abi Dawud, dari kitab Majmu' Al-Mufiid fii Mutuunil Aqiidah wat Tauhiid, hal: 9-10. Cet. Manaaratul Islam]

9. Pentingnya berteman dengan teman-teman yang sholeh dan bahayanya bergaul dengan teman-teman yang buruk. Dalam hadits Imam Al-Bukhaari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda  :

مثل الجليس الصالح والجليس السوء كحامل صاحب المسك وكير الحداد، لا يعدمك من صاحب المسك : إما تشتريه أو تجد ريحه وكير الحداد : يحرق بدنك أو ثوبك، أو تجد منه ريحا خبيثة

[صحيح البخاري، ٢١٠١. بيت الفكار الدولية]

"Perumpamaan teman duduk yang sholeh dan teman duduk yang jelek seperti pemilik minyak misk dan pandai besi, jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal akan mendapatkan bau harumnya. Sedangkan pandai besi, dia akan membakar badanmu atau pakaianmu atau minimal engkau akan mendapatkan darinya bau yang tidak sedap." [Shohih Al-Bukhaari no. 2101. Cet. Baitul Afkaar ad-Dauliyyah]

Sedangkan dalam hadits riwayat Imam Muslim :

عن أبي موسى عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إنما مثل الجليس الصالح والسوء كحامل المسك ونافخ الكير. فحامل المسك إما أن يحذيك وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحا طيبة، ونافخ الكير إما أن يحرق ثيابك وإما أن تجد ريحا خبيثة

[صحيح مسلم، ٢٦٢٨. بيت الفكار الدولية]

Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang sholeh dan teman duduk yang jelek seperti perumpamaan penjual minyak misk dan pandai besi. Penjual minyak misk bisa jadi dia akan menghadiahkan kepadamu (minyak misk tersebut) atau engkau akan membeli darinya atau minimal engkau akan mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi dia akan membakar badanmu atau pakaianmu atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang tidak sedap." [Shohih Muslim no. 2628. Cet. Baitul Afkaar ad-Dauliyyah]

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

.الرجل على دين خليله فلينظر احدكم من يخالل

[(مسند الإمام أحمد (2 /406)، رقم (8048)، أبو داود (4833)، والترمذي (2278)، وصحيح الجامع (3545]

"Seseorang itu tergantung agama temannya, oleh karena itu salah seorang diantara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman." [Musnad Imam Ahmad (2/406), no (8048), Abu Dawud (4833), Tirmidzi (2278), Dan dalam Shohih al-Jaami' 3545)], lihat https://www.alukah.net/sharia/0/132160/

10. Diantara tempat-tempat untuk menaikkan keimanan adalah duduk-duduk bersama di majelis ilmu, jika kajian diliburkan sekalipun setidaknya kita bisa bertemu dengan teman-taman yang baik.

11. Pentingnya bermajelis ilmu 

Dan masih banyak faedah-faedah lainnyaSemoga tulisan ini bermanfaat.


Related Posts:

0 Response to "MARI DUDUK UNTUK BERIMAN SEBENTAR"

Post a Comment