BAHAYA BELAJAR AGAMA SECARA OTODIDAK


Kebodohan tidak hanya menyesatkan manusia, tapi juga bisa merenggut nyawa manusia itu sendiri, dan itulah pentingnya belajar dan bertanya jika kita tidak mengetahui. Allah Ta'ala berfirman : 

«فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ»

Artinya : "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nahl : 43)

Tapi realita yang terjadi, banyak juga orang-orang yang tidak ingin bertanya kepada ahlinya padahal ia tidak tahu, sebagaimana sebuah kisah yang dibawakan oleh Asy-Syaikh Sholeh Fauzan, yang  menunjukkan kepada kita tentang pentingnya bertanya kepada ahlul 'ilmi (orang-orang yang berilmu) jika memang kita tidak mengetahui tentang suatu permasalahan. Dan kisah ini juga menunjukkan akan bahayanya belajar ilmu agama secara otodidak. Berkata asy-Syaikh Sholeh Fauzan hafidzahullah : 
 
يذكر أن رجلا طالع صحيح البخاري وهو أصح"
 كتاب بعد القرآن الكريم فجاء على حديث : " الحبة السوداء شفاء من كل داء " ، فقرأها : " الحية السوداء " بالياء ، فذهب وبحث عن حية سوداء، ثم قتلها وأكلها فمات من أثر السم ، فلو سأل عالما ! عن
..هذه اللفظة وتأكد منها لسلم
فمجرد المطالعة من دون الرجوع إلى أهل
..العلم، مضرة عظيمة على اﻹنسان وعلى غيره
"فانظر كم أهلك المتعالمون !! ، من الناس
[ طرق تعلم العلم : صفحة - ١٠ ]

"Disebutkan bahwasanya ada seorang laki-laki membaca Shohih al-Bukhari yaitu kitab yang paling shohih setelah al-Qur'an yang mulia, maka dia membaca hadits : "Habbatus Sauda' (jinten hitam) obat segala penyakit", tapi dia membacanya : "Hayyatus Sauda' (ular hitam)" dengan huruf ya', maka diapun pergi dan mencari ular hitam, kemudian dia membunuhnya dan memakannya maka diapun mati disebabkan karena pengaruh racun ular tersebut, seandainya dia bertanya kepada orang yang berilmu tentang makna kata tersebut dan memastikannya, niscaya dia akan terlepas dari bahaya. Adapun semata-mata menelaah tanpa kembali (merujuk) kepada ahli ilmu, maka mudhorot yang besar akan menimpa orang tersebut dan juga orang lain.

Maka lihatlah berapa banyak orang-orang yang menampakkan keilmuan!!, telah membinasakan sebagian manusia." [Thuruqu Ta'allumil 'Ilmi : hal. 10] (Sumber : Dikutip dan diterjemahkan secara bebas dari grup WA para Asatidzah Musafir Ilmu)

FAEDAH YANG BISA DIAMBIL :

1. Dari kisah ini menunjukkan kepada kita bahwa jika ada suatu permasalahan yang kita tidak ketahui, maka wajib kita bertanya kepada ahlinya, bukan malah mencukupkan dengan kemampuan diri kita yang serba terbatas, apalagi misalnya sampai-sampai merasa sok pintar, dan ini semua termasuk diantara akhlak-akhlak yang buruk.

2. Dari kisah diatas maka benar sekali apa yang dikatakan oleh pepatah, "malu bertanya sesat dijalan". Bahkan yang lebih parah lagi, bukan hanya sekedar "malu bertanya sesat dijalan" tapi "malu bertanya mati dijalan". Semoga Allah menjaga kita dari hal ini.

3. Dalam kisah diatas terdapat pula faedah lain yang tidak kalah penting yaitu pentingnya mempelajari ilmu bahasa arab, diantaranya ilmu nahwu dan ilmu shorof, karena dengan kedua ilmu ini akan menjadi washilah yang dapat memudahkan seseorang dalam memahami kalam Allah dan kalam Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang disebutkan oleh para salaf dalam kitab-kitab mereka diantaranya Asy-Syaikh Muhammad bin Sholeh al-'Utsaimin dalam kitab syarah Jurumiyyah, serta akan mengokohkan lisan kita dari al-lahn (kesalahan dalam tata bahasa arab). 

4. Pentingnya belajar kepada ahlinya dan mencari guru untuk mendapatkan barokah ilmu yang bermanfaat

5. Tercelanya belajar secara otodidak. 

6. Orang yang bodoh dia tidak saja membinasakan dirinya dalam kehancuran, tapi dia juga dapat membinasakan orang lain yang berada disekitarnya.

7. Kitab shohih al-Bukhari adalah kitab yang paling shohih setelah al-Qur'an.

8. Imam al-Bukhari adalah Imam ahli hadits yang sangat terkenal, beliau berasal dari kota Bukhara, beliau belajar kepada ulama-ulama terkenal, diantaranya Imam Ahmad bin Hambal, Ali bin al-Madini, Yahya bin Ma'in dan ulama-ulama besar lainnya.

9. Asy-Syaikh Sholeh Fauzan termasuk ulama besar abad ini.

10. Habbatus Sauda' (jinten hitam) adalah obat segala macam penyakit kecuali kematian.

11. Salah membaca hadits dapat menyebabkan kematian sebagaimana kisah diatas. Namun salah membaca ayat juga dapat menyebabkan kekafiran sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah atsar tentang Bani Israil :

وقال علي - رضي الله عنه -: تعلَّموا النَّحو؛ فإنَّ بني إسرائيل كفروا بحرفٍ واحد كان في الإنجيل الكريم
،مسطورًا، وهو: أنا وَلَّدت عيسى. بتشديد اللام
.فخَفَّفوه، فكَفَرُوا

Berkata Ali -radhiyallahu 'anhu- : "Pelajarilah ilmu nahwu ; karena bani Israil kafir dengan sebab satu huruf yang tertulis dalam kitab Injil yang mulia, yaitu : ((أنا ولّدت عيسى)) ((saya telah melahirkan 'Isa)). Dengan mentasydidkan huruf lam. Mereka menganggap ringan hal itu, maka merekapun kafir." https://www.alukah.net/literature_language/0/3138/

12. Ular termasuk binatang yang berbahaya dan dianjurkan untuk dibunuh bukan untuk dimakan.

13. Pentingnya mempelajari ilmu agama.

Masih banyak faedah-faedah lain yang tersembunyi dari kisah ini, semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk para penuntut ilmu. Baarakallahu fiikum.

Related Posts:

0 Response to "BAHAYA BELAJAR AGAMA SECARA OTODIDAK"

Post a Comment