KITA SEMUA AKAN MATI

Masa muda adalah usia keemasan, masa-masa yang paling potensial untuk melakukan amal-amal ketaatan, tapi mereka ada yang Allah panjangkan umurnya hingga sampai pada usia tua, namun tidak jarang juga yang Allah wafatkan lebih cepat dari itu. Seandainya para pemuda telah dipanjangkan umurnya sampai pada usia tua, maka  akan hilang dari dia dua hal, pertama masa mudanya, kedua keceriaannya. Seorang penyair pernah mengatakan :

إذا بلغ الفتى ستين عاما
فقد ذهب المسرة والفتاء

"Apabila seorang pemuda telah sampai pada usia enam puluh tahun. 
Sungguh telah hilang keceriaan dan dunia mudanya." [Lihat Yaa Shoohibas Sittiin, hal.10. Cet. Daarul Qaasim]

Seseorang yang telah sampai pada usia tua, hakikatnya dia telah diberi udzur pada umurnya dan hendaknya dia bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jala. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Abu Hurairoh :

من عمر ستين أو سبعين سنة فقد أعذر الله إليه في العمر

"Barangsiapa yang dipanjangkan umurnya sampai pada enam puluh hingga tujuh puluh tahun, maka sungguh Allah telah memberikan udzur kepadanya pada usianya." [Lihat Yaa Shoohibas Sittiin, hal.15. Cet. Daarul Qaasim]

Udzur pada usianya maksudnya Allah telah melonggarkan waktu bagi dia untuk berpikir dan merenungkan tentang perjalanan hidupnya dengan diberikan usia panjang, memberinya kesempatan untuk kembali kepada Allah dan bertaubat dari dosa-dosanya.

Jika seseorang telah dipanjangkan umurnya dan dia mengisi kehidupannya dengan amal ketaatan, maka dialah orang yang beruntung. Namun apabila dia menggunakan sisa-sisa hidupnya dengan membuang-buang waktu dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, berbuat syirik, melakukan kebid'ahan, mendzolimi dirinya dengan kemaksiatan dan lain sebagainya, maka inilah orang yang paling merugi. Ingatlah bahwa batas udzurmu hanya sampai pada usia enam puluh atau tujuh puluh tahun, setelah itu engkau akan mati. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

معترك المنايا ما بين ستين و سبعين

"Pertarungan maut itu antara usia enam puluh dan tujuh puluh tahun." [Lihat Yaa Shoohibas Sittiin, hal.15. Cet. Daarul Qaasim]

Pada hadits diatas, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam menjelaskan tentang sengitnya pertarungan maut itu berputar pada usia enam puluh tahun hingga tujuh puluh tahun, karena makna معترك adalah tempat berkecamuknya pertempuran. Berkata para ulama :

والمعترك أي : موضع القتال، أو موضع الحرب، أو موضع العراك والمعاركة، فكان هذا السن ميدان حرب يكثر فيها الموت

"Mu'tarok maknanya yaitu tempat peperangan, tempat pertempuran, seolah-olah usia tersebut adalah medan perang, tempat banyak terjadinya kematian." [Lihat Yaa Shoohibas Sittiin, hal.9. Cet. Daarul Qaasim]

Oleh karena itu, persiapkan bekal wahai orang-orang yang sebentar lagi akan memasuki usia lima puluh tahun atau yang sedang berjalan ke usia enam puluh bahkan sudah melewatinya, karena usia tersebut merupakan medan perang yang banyak menewaskan banyak korban.

Adapun bagi mereka yang telah berusia empat puluh tahun, atau yang akan masuk pada usia empat puluh tahun, berarti sebentar lagi anda akan masuk ke kancah peperangan, bahkan telah banyak pula yang gugur di awal perjalanan mereka sebelum sampai di medan pertempuran tersebut. Maka persiapkanlah bekal wahai orang-orang yang lupa akan kehidupan akhirat, karena kematian tidak mengenal umur. Seorang penyair pernah mengatakan :

"Seorang pemuda berangan-angan akan hidup panjang sampai pada usia enam puluh hingga tujuh puluh tahun, ternyata malaikat maut telah menjemputnya sesaat setelah dia memikirkan hal tersebut."

Karena itu perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan yaitu kematian wahai saudara-saudaraku, meskipun usia anda belum mencapai enam puluh tahun, sebab inilah yang sering diwasiatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita dalam sabdanya :

((أكثروا ذكر هادم اللَّذات: الموت))
[رواه الترمذي، والنَّسائي، وصحَّحه ابن حبَّان]

"Perbanyaklah mengingat penghancur keledzatan : yaitu kematian. [Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasaa'i dan dishohihkan oleh Ibnu Hibban]

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, dan menjadi sepercik renungan untuk menghadapi hari yang menakutkan hati yaitu kematian, dimana pada saat itu semua orang akan memasuki medan pertempuran yang sengit untuk mencapai keridhoan Allah atau mendapat kemurkaan-Nya.  Baarakallahu fiikum.

Baca juga : Muhasabah di Usia 60 Tahun

                   Muhasabah di Usia 60 Tahun #2

                   Kematian

                   Kita Semua Adalah Musafir

                   Dunia

Related Posts:

0 Response to "KITA SEMUA AKAN MATI"

Post a Comment