JIKA ENGKAU TIDAK PUNYA MALU BERBUATLAH SESUKAMU


Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin, wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wa ba'du.

Jika seseorang sudah tidak lagi memiliki rasa malu, dia akan melakukan apa saja yang dia inginkan, meskipun itu perkara yang haram. Dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa salam disebutkan :

عن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري رضي الله عنه  قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن مما أدرك الناس من كلام
 .النبوة الأولى: إذا لم تستح فاصنع ما شئت)). رواح البخاري

Dari Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr al-Anshary radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Sesungguhnya diantara yang diketahui manusia dari perkataan para nabi terdahulu : Jika engkau tidak punya malu, maka berbuatlah sesukamu)). [HR. Al-Bukhari]

Berkata Asy-Syaikh Bandar bin Nafi dalam syarah hadits diatas :

فيه دليل على فضل الحياء، وأنه مما جاء به الشرائع السابقة، وهو خلق يبعث على اجتناب القبيح، ويمنع من التقصير في حق ذي الحق، وهذا هو الحياء المحمود، وأما الحياء الذي يمنع صاحبه من القيام بالحقوق الواجبة، أو لا يمنع من فعل القبيح، فهو حياء
.مذموم

و قد جاء النصوص الكثيرة بمدح الحياء و الحث عليه، ففي ((الصحيحين)) عن ابن عمر رضي الله عمهما أن النبي سلى الله عليه
.((وسلم قال : ((الحياء من الإمان))، وثبت عنه أنه قال : ((الحياء خير كله ولا يأتي إلا بخير

ثم اعلم أن الحياء منه ما هو غريزي، ومنه ما هو مكتسب، فالغريزي هو الذي فطر عليه العبد، والمكتسب هو الذي يجاهد العبد معه نفسه حتى يبلغه، قال النبي صلى الله عليه وسلم : ((إنما الحلم بالتحلم، وإنما العلم بالتعلم))، وقال عليه الصلاة والسلام لأشج
.((أشج عبد القيس : ((إن فيك لخصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة

 : أن المراد بقوله صلى الله عليه وسلم : ((إذا لم تستح فاصنع ما شعت)) أحد وجهين
.الأول : أنطر إلى ما تريد فعله، فإن كان مما لا يستحى منه فافعله، وإن كان يستحى منه فدعه ولا تبالي بالخلق
الثني : أن الإنسان إذا لم يستح يصنع ما يشاء ولا يبالي، لأن الذي يكفه عن مدافعة الشر هو الحياء، فإذا فقده توفرت دواعيه على
.مواقعه الشر وفعله

[الدرر السنية بفوائد الربعين النووية، ص : ٨٣-٨٤. دار ابن الجوزي]

"Pada hadits ini ada dalil yang menunjukkan keutamaan rasa malu, dan bahwasannya rasa malu termasuk yang  datang dengannya syariat terdahulu, ia merupakan akhlak yang dapat menyebabkan seseorang menjauhkan diri dari perkara yang buruk, mencegah dia dari menghilangkan hak pemilik hak, ini merupakan malu yang terpuji. Adapun rasa malu yang mencegah pelakunya dari menegakkan hak-hak yang wajib, atau tidak mencegah dia dari melakukan keburukan, maka ini merupakan malu yang tercela. 

Dan sungguh telah datang nash-nash yang banyak yang memuji rasa malu dan menganjurkan berhias dengannya, dan dalam ((shohihain) dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Rasa malu itu kebaikan seluruhnya dan ia tidak mendatangkan kecuali kebaikan)).

Dan ketahuilah bahwasannya rasa malu itu diantaranya ada yang bawaan (tabiat asli) dan ada juga yang diusahakan. Adapun sifat malu bawaan yaitu yang difitrahkan seorang hamba atasnya, sedangkan yang diusahakan yaitu yang diri seorang hamba bersungguh-sungguh dengannya, sampai dia mendapatkannya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Hanya saja sifat lemah lembut (sabar) itu diusahakan, dan ilmu dengan belajar)), Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Asyaj yaitu Asyaj Abdul Qais : ((Sesungguhnya didalam dirimu ada dua akhlak yang dicintai oleh Allah : (Al-Hilm) kesabaran dan (Al-aanah) sifat tidak tergesa-gesa)).

Sesungguhnya yang dimaksud dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : ((Jika engkau tidak punya malu maka berbuatlah sesukamu)) salah satu dari dua sisi :

Pertama : Lihatlah pada apa yang engkau inginkan, lalu kerjakanlah. Apabila dia tidak punya rasa malu dari hal tersebut maka lakukanlah, namun apabila dia malu dari melakukannya maka tinggalkanlah dan jangan engkau perduli dengan makhluk.

Kedua : Sesungguhnya manusia apabila dia tidak punya rasa malu, dia akan melakukan apa saja yang dia kehendaki dan dia tidak perduli, karena sesungguhnya yang mencegah dirinya dari mendukung keburukan adalah rasa malu, apabila ia kehilangan rasa malu maka seruannya banyak ke tempat-tempat keburukan dan diapun melakukannya." [Ad-Durar As-Saniyyah bi Fawaaid Al-Arba'iin An-Nawawiyyah, hal.83-84. Cet. Daar Ibnil Jauzi]

Selengkapnya baca tulisan sebelumnya dengan judul Selfie dan Rasa malu.

Semoga tulisan ini bermanfaat.


Related Posts:

0 Response to "JIKA ENGKAU TIDAK PUNYA MALU BERBUATLAH SESUKAMU"

Post a Comment