KEUTAMAAN TAUHID DAN BERATNYA KALIMAT LA ILAAHA ILLALLAH

Bismillah. Alhamdulilahi Rabbil 'alamin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du.

Kalimat tauhid memiliki keutamaan yang besar, diantaranya sebagai penghapus dosa-dosa. Ketahuilah bahwa kalimat tauhid laa ilaaha illallah nanti pada hari kiamat lebih berat dari tujuh lapis langit dan bumi beserta isinya sekalipun. Dalam sebuah hadits disebutkan :

عن أبي سعيد الخدري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم فال : ((قال موسى : يارب، علمني شيئا أذكرك وأدعوك به. فال : قل ياموسى : لا إله إلا الله. قال : يارب كل عبادك يقولون هذا. قال : ياموسى، لو أن السموات السبع وعامرهن غيرى، والأرضين السبع في كفة، ولا إله إلا الله في كفة، مالت بهن لا إله إلا 
.((الله

فتح المجيد شرح كتاب التوحيد، ص : ٤٩-٥١. دار]
[الكتب العلمية

Dan dari Abu Said Al-Khudriy dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata : ((Berkata Musa : Wahai Rabb-ku, ajarkan aku sesuatu yang aku akan mengingatmu dan berdoa kepada-Mu dengannya. Allah berfirman : Wahai  Musa katakan : Tidak ada sesembahan yang benar selain Allah. Musa berkata : Wahai Rabb-ku, seluruh hamba-hamba-Mu mengucapkan ini -yaitu kalimat laa ilaaha illallah-. Allah berfirman : Wahai Musa, seandainya langit yang tujuh lapis beserta seluruh penghuninya selain Aku serta bumi yang tujuh lapis (beserta isinya) berada dalam satu daun timbangan,  dan kalimat la ilaaha ilallah berada dalam satu daun timbangan yang lain, maka kalimat la ilaaha ilallah lebih berat dari semua itu)) [Fathul Majid Syarh Kitaabit Tauhiid, hal.49-51. Cet.Daarul Kutub Al-Ilmiyyah]

Dalam hadits diatas bahwa Nabi Musa 'alaihissalam berdoa kepada Allah meminta sesuatu yang dengan sesuatu tersebut beliau bisa mengingat dan berdoa kepada Allah dengannya.

Allah kemudian memerintahkan Nabi Musa 'alaihissalam untuk menyebutkan kalimat tauhid la ilaaha illallah.

Nabi Musa 'alaihissalam seolah meremehkan kalimat tersebut dengan mengatakan : "Wahai Rabb-ku, seluruh hamba-hamba-Mu mengucapkan ini -yaitu kalimat laa ilaaha illallah-.

Maka Allah Ta'ala menegur Nabi Musa 'alaihissalam dengan ucapan-Nya : "Wahai Musa, seandainya tujuh lapis  langit beserta seluruh penghuninya selain Aku serta tujuh lapis bumi (beserta isinya) berada dalam satu daun timbangan,  dan kalimat la ilaaha ilallah berada dalam satu daun timbangan yang lain, maka kalimat la ilaaha ilallah lebih berat dari semua itu))"

Faedah yang bisa diambil :

1. Hadits diatas diriwayatkan oleh shahabat Abu Said Al-Khudriy radhiyallahuma. Abu Said Al-Khudriy nama aslinya : Said bin Malik bin Sinaan bin Ubaid al-Anshariy al-Khajrajiy yaitu sahabat yang mulia

2. Nabi Musa 'alaihissalam adalah Nabi yang diutus kepada Fir'aun beserta seluruh kaumnya

3. Nabi Musa 'alaihissalam adalah Nabi yang Allah  ajak berbicara secara langsung sebagaimana firman Allah :

«وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًۭا»

Artinya : "Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan sebenar-benar pembicaraan." (An-Nisaa' : 164)

Allah juga berfirman tentang keutamaan Nabi Musa :

تِلْكَ ٱلرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ»
«ٱللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَـٰتٍۢ

Artinya : "Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat." (Al-Baqaroh : 253)

Makna ayat «مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ ٱللَّهُ» yaitu Nabi Musa dan Nabi Muhammad serta Nabi Adam 'alaihimussalaam sebagaimana dalam penjelasan tafsir Ibnu Katsir mengenai ayat diatas. 

4. Nabi Musa 'alaihssalam diperintahkan untuk mengatakan la ilaaha illallah, bukan hanya lafadz Allah atau bukan pula lafadz «هو» seperti kebiasaan kelompok tarekat sufi. Berkata Asy Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh :

قوله «قل يا موسى : لا إله إلا الله» فيه : أن الذاكر بها يقولها كلها، ولا يقتصر على لفظ الجلالة، ولا على «هو» كما يفعله غلاة جهال المتصوفة، فإن ذلك
.بدعة وضلاة

فتح المجيد شرح كتاب التوحيد، ص : ٤٩-٥١]
[دار الكتب العلمية

"Firman Allah : «katakan wahai Musa : la ilaaha illallah» didalamnya :  bahwa orang yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah dia harus mengucapkan kalimat tersebut seluruhnya, tidak menyingkat hanya pada lafadz jalalah «الله» saja, dan tidak pula hanya kata «هو» sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang bodoh yang berlebih-lebihan dari kalangan sufi, karena hal tersebut termasuk bid'ah dan kesesatan." [Fathul Majid Syarh Kitaabit Tauhiid, hal.49-51. Cet.Daarul Kutub Al-Ilmiyyah]

5. Tidak boleh meremehkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah

6. Perintah untuk mendakwahkan tauhid kepada Nabi Musa 'alaihissalam

7. Penetapan bahwa langit ada tujuh lapis dan bumi juga tujuh lapis

8. Penetapan adanya mizan (timbangan) untuk menimbang amal baik dan amal buruk, serta penetapan adanya dua daun timbangan

9. Ucapan Nabi Musa 'alaihissalam : "Seluruh hamba-hamba-Mu mengucapkan ini -yaitu kalimat laa ilaaha illallah-, hal ini menunjukkan bahwa kalimat tauhid laa ilaaha illallah ditujukan kepada seluruh Nabi, bahkan ditujukan untuk seluruh alam semesta, ini menunjukkan daruratnya tauhid pada setiap individu

10. Menunjukkan dakwah Nabi Musa 'alaihissalam  dan dakwah seluruh Nabi adalah dakwah tauhid

11. Kalimat tauhid laa ilaaha illallah jika ditimbang dengan 7 lapis langit dan 7 lapis bumi dan apa yang ada diantara keduanya beserta seluruh isinya selain Allah, maka kalimat tauhid laa ilaaha illallah pasti lebih berat

12. Menunjukkan keutamaan kalimat tauhid laa ilaaha illallah.

Dan masih banyak faedah-faedah lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.


Related Posts:

0 Response to "KEUTAMAAN TAUHID DAN BERATNYA KALIMAT LA ILAAHA ILLALLAH"

Post a Comment