APAKAH BOLEH SHOLAT DIBELAKANG ANAK KECIL YANG UMURNYA 10 TAHUN?

Seorang penanya bertanya kepada asy-Syaikh bin Baz rahimahullah, dan konteks pertanyaannya sebagai berikut :

السؤال: إذا دخلت المسجد وقد فاتتني الصلاة ووجد أولادًا صغارًا يصلون في جماعة وإمامهم عمره عشر سنوات تقريبًا، هل أصلي معهم؟

الجواب: نعم، صل معهم، يجوز أن يكون الإمام ابن عشر سنين أو أقل أو أكثر، فقد ثبت أن عمرو بن سلمة الصحابي الجليل صلى بأصحابه وهو ابن سبع سنين؛ لأنه كان أكثرهم قرآنًا، فلا بأس أن يكون الإمام دون البلوغ كابن عشر وابن ثمان وابن إحدى عشرة ونحو ذلك.

وليس من شرط الإمامة التكليف، المهم أن يكون يحسن الصلاة، ويحسن القراءة، فإذا وجدت إمامًا دون التكليف يصلي بالناس صل معهم، ولا تقل هذا صغير، فقد ثبت في صحيح البخاري عن عمرو بن سلمة أنه ذكر عن النبي ﷺ أنه قال: إذا حضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم، وليؤمكم أكثركم قرآنًا، قال: فنظروا -نظر ق

ومه- فلم يجدوا أحدًا أكثر مني قرآنًا، فقدموني وأنا ابن ست أو سبع سنين فالرواية تحمل على أنه كان ابن سبع؛ لأن الرسول عليه الصلاة والسلام قال: مروا أبناءكم بالصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر فأقل سن تكون فيه الإمامة وأن يؤمر فيه بالصلاة والوضوء هو السبع فما فوق، وهذا الحديث الصحيح حجة في ذلك. نعم

Pertanyaan : Ketika saya masuk kedalam masjid, sungguh telah luput dariku sholat (berjamaah), dan saya mendapati anak-anak kecil sedang sholat berjamaah sedangkan imam mereka umurnya kira-kira sepuluh tahun, apakah saya harus sholat bersama mereka?

Jawab : Ya, sholatlah bersama mereka. Boleh menjadi imam anak kecil umur sepuluh tahun atau dibawah sepuluh tahun atau diatasnya. Dan sungguh telah shohih bahwa Amr bin Salamah shahabat yang mulia, sholat dibelakang shahabatnya sedangkan sahabatnya berumur tujuh tahun ; karena ia lebih banyak hafalan al-Qur'annya, maka tidak mengapa menjadikan imam anak yang belum baligh seperti anak umur sepuluh tahun, delapan tahun, sebelas tahun atau yang semisal dengan itu.

Tidak termasuk syarat-syarat menjadi imam yaitu at-taklif, yang penting dia bisa mengerjakan sholat dengan baik, bagus bacaannya, apabila engkau mendapati imam yang belum at-taklif mengimami manusia, sholatlah bersama mereka, jangan mengatakan, 'ini anak kecil'. Sugguh telah tetap dalam shohih al-Bukhari dari Amr bin Salamah bahwa ia menceritakan dari Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam bahwasannya beliau bersabda : "Jika engkau menghadiri sholat, maka hendaklah menjadi muadzin salah seorang dari kalian, dan yang mengimami kalian adalah yang paling banyak hafalan al-Qur'annya. Amr bin Salamah mengatakan : maka mereka melihat -yakni kaumnya melihat- namun mereka tidak mendapati seorangpun yang lebih banyak hafalan al-Qur'annya dariku, maka mereka memajukan aku sedangkan aku berusia enam atau tujuh tahun, maka riwayat itu membawa pada kesimpulan bahwasannya Amr bin Salamah berusia tujuh tahun ; karena Rasul 'alaihi ash-sholaatu was sallam bersabda : "Perintahkan anak-anak kalian untuk sholat pada umur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat pada umur sepuluh tahun", maka umur paling kecil untuk bisa menjadi imam dimana diperintahkan pada umur tersebut untuk sholat dan berwudhu yakni umur tujuh tahun dan yang diatasnya. Ini merupakan hadits yang shohih sebagai hujjah dalam permasalahan ini. Na'am.

Sumber : https://binbaz.org.sa/fatwas/7586/%D9%87%D9%84-%D9%8A%D8%AC%D9%88%D8%B2-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%84%D8%A7%D8%A9-%D8%AE%D9%84%D9%81-%D8%A7%D9%85%D8%A7%D9%85-%D8%B9%D9%85%D8%B1%D9%87-%D8%B9%D8%B4%D8%B1-%D8%B3%D9%86%D9%88%D8%A7%D8%AA

***

Sidayu, Gresik : 11 Jumadil Akhir 1445 H/24 Desember 2023

Alih Bahasa : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com 

Related Posts: