PENTINGNYA MENGHAFAL ILMU DI USIA KECIL

Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin.

Menghafal ilmu di usia kecil termasuk cara terbaik dalam belajar ilmu agama. Berkata al-Hasan al-Bashri, Qotadah dan Naafi' :

الحفظ في الصغر كالنقش على الحجر

"Menghafal (ilmu) dikala kecil bagaikan mengukir diatas batu." [Al-Ihtifaal bi Ahkaam wa Aadaabi al-Athfaal, hal.29. Muassasah ar-Royyaan]

Di usia kecil, menghafal al-Qur'an, hadits dan ilmu-ilmu syar'i lainnya merupakan metode yang paling baik yang selalu diterapkan oleh para salaf, seperti Ibunda Imam asy-Syaafi'i rahimahullah, beliau mendidik anaknya dan membawanya ke madrasah para ulama, hingga Imam asy-Syafi'i menjadi ulama besar sepanjang zaman. Demikian juga ibunda Imam Ahmad bin Hambal dan yang selainnya.

Faedah yang bisa diambil :

1. Menghafal ilmu di usia kecil bagaikan mengukir diatas batu, kebalikannya menghafal di usia tua, bagaikan mengukir diatas air

2. Hendaknya para orang tua lebih semangat lagi mendidik anak-anaknya untuk menghafal al-Qur'an dan hadits di usia kecil, agar kelak terbentuk akhlak yang baik, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup ketika mereka dewasa.

3. Daya ingat anak kecil dalam menghafal sangat kuat dan sulit untuk hilang meskipun mereka telah dewasa. Sebagai bukti, sampai hari ini kita semua masih menghafal dengan baik lirik lagu balonku ada lima, bintang kecil, pelangi-pelangi, lagu Indonesia raya dan lain sebagainya. Seandainya itu diarahkan untuk menghafal al-Qur'an dan hadits, tentu hal itu akan lebih bermanfaat

4. Setelah menghafal al-Quran dan hadits di usia anak-anak, arahkan anak-anak untuk menghafal matan-matan kitab di usia pertengahan, sehingga ketika mereka dewasa, mereka tinggal memahami kandungan isi al-Qur'an, hadits serta matan-matan kitab yang telah di hafalnya dengan belajar kepada para asatidzah, para ulama, di Indonesia maupun di dua kota suci Makkah dan Madinah

6. Pentingnya peran Ibu dalam mendidik anak-anaknya

7. Pentingnya menghafal ilmu di usia kecil

8. Tidak boleh meremehkan anak kecil, karena anak kecil hari ini adalah orang dewasa dimasa mendatang, yang akan meneruskan perjuangan dakwah generasi sebelumnya

Dan masih banyak faedah lainnya. Baarakallahu fiikum.

***

Gresik, Jawa Timur : 28 Agustus 2022/1 Shofar 1444 H

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

CARI GURU YANG AHLUS SUNNAH UNTUK ANAK KITA

Berkata Abu Ishak al-Jibyaaniy :

لا تعلموا أولادكم إلا عند الرجل الحسن الدين، فدين الصبي على دين معلم 

"Janganlah kalian mendidik anak-anak kalian kecuali kepada seseorang yang baik agamanya, karena agama anak kecil, tergantung agama pendidiknya." [Al-Ihtifaal bi Ahkaam wa Aadaabil Athfaal, hal.32. Cet. Muassasatu ar-Royyaan]

✅ Faedah yang bisa diambil : 

1. Hendaknya para orang tua memperhatikan dengan baik pendidikan anak-anaknya. 

2. Pentingnya memilih pendidik untuk anak-anak kita dari kalangan orang-orang yang aqidah dan manhajnya sesuai dengan pemahaman para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'iin atau yang dikenal dengan istilah shalafush sholeh.

3. Agama anak kecil tergantung pendidiknya, jika pendidiknya ahlus sunnah dia akan menjadi ahlus sunnah, jika pendidiknya ahlul bid'ah besar kemungkinan anak itu akan menjadi ahlul bid'ah dan menyimpang dari al-haq.

4. Anak kecil ibarat pita kaset yang masih kosong, jika diisi dengan kebaikan dia akan merekamnya, jika diisi dengan keburukan dia juga akan merekamnya. 

5. Wajib menyekolahkan anak-anak ke sekolah yang melandaskan pendidikannya berdasarkan pemahaman para salafus sholeh, karena dengan itu anak-anak akan menjadi ahlus sunnah wal jama'ah ketika mereka dewasa insya Allah.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

***

Gresik, Jawa Timur : 25 Agustus 2022/27 Muharram 1444 H

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

99 CATATAN DOSA

Bismillah, alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin.  Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'iin. Wa ba'du.

Bila disebutkan dosa, maka kita akan berpikir tentang satu dua dosa. Tidak demikian sobat, nanti pada hari kiyamat ada seorang laki-laki yang menghadap Allah dipersidangan dengan membawa 99 catatan dosa, satu catatan dibentangkan sejauh mata memandang. Dia tidak memiliki kebaikan sedikitpun kecuali satu, yaitu kartu sakti bertuliskan laa ilaaha illallah, yaitu kalimat tauhid yang beratnya melebihi langit dan bumi.

Dalam sebuah hadits yang diriwayat oleh Imam Tirmidzi dan beliau menghasankannya, Imam adz-Dzahabi juga menshohihkannya, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

((يصاح برجل من أمتي على رءوس الخلائق يوم القيامة فينشر له تسع وتسعون سجلاً كل سجل منها مد البصر، ثم يقال أتنكر من هذا شيئا؟ فيقول: لا يا رب فيقال: ألك عذر أو حسنة؟ فيهاب الرجل فيقول: لا يا رب، فيقال: بلى إن لك عندنا حسنة، وأنه لا ظلم عليك، فيخرج له بطاقة فيها: أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدًا عبده ورسوله فيقول: يا رب ما هذه البطاقة مع هذه السجلات؟ فيقال: إنك لا تظلم، فتوضع السجلات في كفة والبطاقة في كفة, فطاشت السجلات وثقلت البطاقة)).

((Ada seseorang yang terpilih dari umatku pada hari kiamat dari kebanyakan orang ketika itu, lalu dibentangkan kartu catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu. Setiap kartu jika dibentangkan sejauh mata memandang. Kemudian Allah menanyakan padanya, “Apakah engkau mengingkari sedikit pun dari catatanmu (dosamu)  ini?” Ia menjawab, “Tidak sama sekali wahai Rabbku.” Allah bertanya lagi, “Apakah kamu memiliki udzur atau kebaikan di sisimu?” Dipanggillah laki-laki tersebut dan ia berkata, “Tidak sama sekali wahai Rabbku.” Allah pun berfirman, “Sesungguhnya ada kebaikanmu yang masih kami catat. Dan sungguh tidak akan ada kezaliman atasmu pada hari ini.”Lantas dikeluarkanlah satu bitoqoh (kartu) yang bertuliskan syahadat laa ilaha illallah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Lalu ia bertanya, “Apa (manfaat) kartu ini yang bersama dengan catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?” Allah berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau tidak didzalimi.” Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa di salah satu daun timbangan dan kartu laa ilaha illallah di daun timbangan lainnya. Ternyata daun timbangan yang penuh dosa tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu bertulis laa ilaha illalah tadi)). [Syarh al-Muyassar Likitaabit Tauhiid lil Imaam Asy-Syaikh Muhammad bin 'Abdil Wahhaab penyusun 'Abdullah Al-Qaasim, hal. 36]

✅ Faedah yang bisa diambil :

1. Ada seorang laki-laki dari umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang melakukan banyak memiliki 99 catatan dosa.

2. Satu catatan dosa jika dibentangkan, jaraknya sejauh mata memandang.

3. Ditanyakan kepada laki-laki ini, "Apakah engkau mengingkari sedikitpun dari catatan (dosa) mu ini?" Dia tidak mengingkarinya alias membenarkannya, menunjukkan itu memang dosa-dosanya.

4. Ditanya lagi, "Apakah kamu memiliki udzur atau kebaikan sedikitpun disisimu?" Dia mengatakan tidak. Hal ini menunjukkan  dia sengaja melakukan dosa itu, bukan karena paksaan.

5. Ketika Allah berfirman : "Ada kebaikanmu yang masih kami catat". Ini menunjukkan semua amal hamba, tercatat rapi dalam buku catatan amal oleh para malaikat.

6. Kalimat, "Sungguh tidak ada kedzoliman atasmu pada hari ini. "Menunjukkan Allah tidak pernah berbuat dzolim kepada hamba-Nya meskipun dia ahli maksiat dan pelaku dosa besar.

7. Dikeluarkan kartu bertulis, "Laa ilaaha illallah muhammadan 'abduhu wa rasuluuhu sebagai bukti keadilan Allah bahwa dia memiliki amalan meskipun hanya satu saja, ini menunjukkan bahwa laki-laki ini dimasa hidupnya selalu melakukan dosa dan maksiat sepanjang hayatnya, tapi dia tidak pernah melakukan satu dosa yaitu syirik alias menyekutukan Allah.

8. Jawaban laki-laki ini, "Apa (manfaat) kartu ini yang bersama dengan catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?" seolah ucapan putus asa. Seakan-akan dia merasa sedang melihat bayang-bayang adzab akan segera menimpanya.

9. Firman Allah,  "Sesungguhnya engkau tidak akan terdzolimi" sebagai penegasan bahwa Allah adil dan tidak pernah mendzolimi seorang hamba-pun.

10. Kalimat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa disalah satu daun timbangan dan kartu laa ilaaha illallah di daun timbangan lainnya", menunjukkan bahwa mizan (timbangan) memiliki dua daun timbangan, dan yang akan ditimbang nanti pada hari kiyamat adalah buku catatan amal, meskipun dalam hadits yang lain yang ditimbang adalah jasad masing-masing kita. Dan Allah adalah Dzat yang Maha Adil. Allah Ta'ala berfirman :

«وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌۭ شَيْـًۭٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍۢ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَـٰسِبِينَ»

Artinya  : "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (QS. Al-Anbiya : 47).

11. Kalimat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ternyata daun timbangan yang penuh dosa tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu bertulis laa ilaaha illallah tadi", menunjukkan bahwa segala sesuatu di langit dan di bumi jika ditimbang dengan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah muhammadan 'abduhu wa rasuluuhu, niscaya akan ringan segala yang di langit dan di bumi karena tidak ada yang dapat menandingi beratnya kalimat laa ilaaha illallah_ sebagaimana dalam sebuah hadits :

عن أبي سعيد الخدري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ((قال موسى : يارب، علمني شيئا أذكرك وأدعوك به. قال : قل ياموسى : لا إله إلا الله. قال : يارب كل عبادك يقولون هذا. قال : ياموسى، لو أن السموات السبع وعامرهن غيرى، والأرضين السبع في كفة، ولا إله إلا الله في كفة، مالت بهن لا إله إلا الله.

Dan dari Abu Said Al-Khudriy dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Musa mengatakan : Wahai Rabb-ku, ajarkan aku sesuatu yang aku akan mengingatmu dan berdoa kepada-Mu dengannya. Allah berfirman : Wahai  Musa katakanlah : La ilaaha illallah. Musa berkata : Wahai Rabb-ku, seluruh hamba-hamba-Mu mengucapkan ini. Allah berfirman : Wahai Musa, Seandainya langit yang tujuh lapis beserta seluruh penghuninya selain Aku serta bumi yang tujuh lapis (beserta isinya) berada dalam satu daun timbangan,  dan kalimat la ilaaha ilallah berada dalam satu daun timbangan yang lain, maka kalimat _la ilaaha ilallah_ lebih berat dari semua itu)). [Fathul Majiid Syarhu Kitaabit Tauhiid, hal.49-51. Cet.Daarul Kutub Al-Ilmiyyah]

12. Beratnya kalimat tauhid

13. Besarnya pahala orang-orang yang bertauhid

14. Makna kalimat tauhid Laa ilaaha illallah artinya "Tidak ada sesembahan yang benar selain Allah."

15. Orang yang mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah dia harus benar-benar memenuhi 2 rukunnya, (1) nafiy (meniadakan), (2) isbat (menetapkan), selain itu dia juga harus memenuhi 7 syaratnya yaitu : (1) ilmu, (2) yakin, (3) ikhlas, (4) jujur, (5) cinta, (6)  tunduk, (7) menerima

16. Orang yang mendapatkan ampunan Allah dari dosa-dosa adalah orang-orang yang benar-benar murni tauhidnya, yaitu yang memenuhi rukun dan syarat-syaratnya

17. Adanya pelaku dosa besar yang mendapatkan ampunan akibat tauhidnya yang murni

18. Pelaku dosa besar tidak kafir berdasarkan hadits diatas, tidak seperti kaum khawarij yang mengkafirkan seluruh pelaku dosa besar

19. Diantara dosa besar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam adalah dosa syirik

20. Pentingnya belajar tauhid

21. Wajibnya menjauhi dosa syirik

22. Luasnya rahmat dan ampunan Allah 'Azza wa Jalla atas pelaku dosa besar

Masih banyak faedah lainnya, semoga yang sedikit ini bermanfaat. 

***

Srowo - Sidayu - Gresik - Jawa Timur : 18 Muharrom 1444 H/16 Agustus 2022

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy
Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts: