BAHAYA CANDU MUSIK DAN CINTA PADA PARA MUSISI BESERTA OBATNYA

Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala aalihi wa shabihi ajma'iin. Wa ba'du. 

Tulisan ini kami persembahkan kepada sahabat-sahabat kami yang masih bergelut dalam dunia musik, yang masih terus berjibaku dan terus tidak henti-hentinya mempelajari musik, baik itu sahabat-sahabat di  tanah kelahiran maupun di kota Yogyakarta atau diseluruh Indonesia yang pernah kami kenal dan berjibaku dengannya dalam dunia musik. Kita dahulu pernah bersama, pernah melewati jalan-jalan berliku penuh onak dan duri dalam dunia musik yang menyesatkan. Dan tulisan ini-pun kami persembahkan kepada murid-murid yang pernah kami sesatkan dengan mengajarkannya musik, sedangkan sampai saat ini mereka masih terus bergelimang dalam dunia musik itu padahal sebagian mereka telah mengetahui tentang hukum musik yang sesungguhnya. Dan tulisan ini juga adalah sebagai bentuk perlepasan diri kami dari musik dan dari apa yang pernah kami ajarkan. Bacalah dan renungkanlah. Adapun apa yang diceritakan disini hanya sepenggal cerita di tepian lautan yang tak berujung. Jika cerita ini dikisahkan semua, niscaya tempat ini tidak akan mencukupi karena panjangnya. Karena itu, ambillah pelajaran dari tulisan kecil ini, dan semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua.

Candu Musik

Belajar musik memang sulit dan butuh proses panjang sobat, tapi dengan itu kita sanggup berlatih keras, membeli buku-buku musik, mempelajari akord gitar, mempelajari notasi balok ; dari 1 ketukan, 2 ketukan, 1/4 ketukan, mempelajari tab gitar dimana tertulis angka-angka yang menunjukkan skala atau jalur-jalur melodi, dari pentatonik major atau pentatonik minor, sampai-sampai dengan usaha keras tersebut kita-pun menjadi mahir dan banyak orang datang berguru kepada kita. Belajar musik itu ada dua jenis, dengan jalan otodidak dari buku-buku musik, video-video atau belajar di sekolah musik secara reguler. Kedua metode ini memang  berbeda dari sisi skill, tapi dilihat dari hakikatnya sama saja, disana tergantung siapa yang paling giat latihan dan yang paling semangat mempelajarinya sebagaimana yang kalian lakukan sobat, tapi setelah mengetahui hakikatnya, semakin giat kita berlatih, ternyata semakin menjauhkan kita dari jalan Allah. Ingat saudaraku, belajar musik itu dilarang didalam Islam, karena hukum musik itu sendiri adalah haram berdasarkan dalil-dalil yang ada.

Skill musik kalian memang betul dibangun dari semangat dan ketekunan berlatih, ketajaman feeling, dan basic yang kuat, tapi lagi-lagi Allah dan juga Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengharamkan mempelajari musik apapun bentuknya. Seandainya kita alihkan semangat belajar musik itu untuk mempelajari ilmu agama, niscaya kita semua akan menjadi ahli dalam ilmu agama, seperti melatih skill baca kitab, melatih ketajaman feeling dalam mendeteksi kesalahan dan kerancuan dalam beragama, serta menguatkan basic dengan ilmu aqidah dan tauhid, sehingga dengan itu kita-pun bisa memperingatkan umat atau karib kerabat akan bahaya syirik dan bid'ah. Jika itu yang kita lakukan, mungkin sejak dahulu sudah banyak diantara kita yang telah mendapakan predikat sempurna dihadapan Allah Ta'ala.

Masih segar disudut ingatan kita, demi musik kita sanggup duduk berjam-jam didalam kamar, mendengarkan musik, melakukan senam jari, mencari melodi-melodi lagu dari berbagai genre musik, dari country, rock blues, reggae, heavy metal, blues hingga jazz, lalu berjuang untuk menyamakan permainan itu agar sama persis dengan permainan sang idola, mengulang-ulangnya, bahkan mengajarkannya kepada manusia selama bertahun-tahun. Jika kita ingat itu semua, terasa alangkah banyak dosa yang kita lakukan, betapa banyak maksiat yang kita perbuat, sehingga tidak ada jalan lain bagi kita kecuali bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Satu hal, pada tulisan ini akan banyak menyebut tentang genre-genre musik, tokoh-tokoh musik dan grup-grup musik, bukan anjuran kepada pembaca untuk mempelajarinya, apalagi mencari tahu tentangnya atau tokoh-tokohnya, atau nama-nama grup bandnya dan lain sebagainya, tapi ini semua semata-mata untuk menjelaskan tentang hakikat musik yang sebenarnya agar benar-benar menjadi jelas dan gamblang. Selain itu, saya ingin membangun kesadaran sahabat-sahabat-kita yang masih bergelimang dalam dunia musik agar mereka semakin sadar bahwa dahulu kita sanggup mempelajari berbagai genre musik selama bertahun-tahun, menghafal dan mencintai tokohnya, mengidolakan kelompok musiknya, menghafal nama-nama grupnya, akan tetapi kita lalai dari menghafal al-Qur'an kitab suci kita sendiri, luput dari mempelajari cabang-cabang ilmu dalam Islam seperti ilmu fiqh, ilmu bahasa arab, atau ilmu yang sangat pokok dan wajib untuk dipelajari oleh setiap insan seperti ilmu tauhid, dan pondasi-pondasi agama lainnya.

Masih segar dalam ingatan kita ketika berkumpul dengan teman-teman sejawat di studio musik, yang paling banyak kita bicarakan adalah tentang musik, tentang idola, tokoh-tokoh musik, lagu-lagu terbaru dan lain sebagainya, bahkan sering juga masing-masing kita berusaha untuk pamer skill, menampakkan keahlian, memainkan lagu dengan genrenya, sehingga orang-orang-pun terpukau memujinya, menyanjungnya, padahal pujian dalam hal seperti ini tidak ada manfaatnya, justru semakin membuat si pemusik terlena dan terbuai angan-angan kosong yamg semakin jauh dia dari jalan yang lurus. Seandainya perbuatan baik kita yang dipuji, mungkin hal itu tidak menjadi masalah, namun apabila dosa dan maksiat seperti bermain musik yang dipuji, seolah-olah kita telah dipuji atas kehebatan kita dalam bermaksiat kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita.

Dan masih segar dalam ingatan kita bahwa panggung-panggung festival, jari-jemari yang menjelajahi fret-fret gitar, aksi panggung yang "memukau", hingga atraksi-atraksi lain yang kita lakukan, merupakan cerita panjang yang penuh dengan kebodohan dan kejahilan, karena memang sejatinya kita dahulu bodoh, tidak pernah tahu bahwa musik itu diharamkan menurut agama Islam, yang ada justru kita terus mempelajari musik, memainkannya, candu terhadapnya, lalu hanyut, sampai-sampai kitapun sulit mendapatkan hidayah dari Allah akibat candu musik yang akut itu. Sebagai contoh, jika ada sebuah lagu atau solo gitar dengan genre musik kita diputar ditempat keramaian atau dimanapun, tanpa sadar kita yang candu berat pada genre musik itu merasakan dadanya seperti ditusuk-tusuk pisau, berat, sesak karena dia telah bertaubat tapi masih mampu memainkan lagu atau solo gitar itu tapi dia menahan dirinya karena takut kepada Allah 'Azza wa Jalla. Bahkan orang ini rela berjalan menjauh dengan kedua jari telunjuk menutupi lubang telinganya agar musik itu tidak terus terdengar yang menyebabkan dadanya semakin sesak, karena sehebat apapun seseorang meninggalkan musik, pikiran dan jiwanya pernah menyatu dengan musik dan mengalir di aliran darahnya dan menyatu dengan raganya, sehingga candu itu masih bersemayam, popularitas masa lalu masih membayanginya, pujian-pujian masa lalu masih terngiang-ngiang, dan hal ini memaksa kita untuk kembali, bahkan dalam kondisi seperti ini muncul bisikan kenapa saya harus bertaubat dari musik padahal saya mampu memainkannya? Maka gejolak jiwa yang kuat antara kembali ke musik atau terus menutup telinga akan menimbulkan rasa sesak yang menusuk-nusuk dada, seakan-akan ada sayatan-sayatan pedang yang mengiris-ngiris jantung. Rasa sesak itu semakin menjadi-jadi ketika terlintas jari-jemari sang gitaris yang sedang menjelajahi fret-fret gitar, sayup-sayupnya masih terus menerobos masuk disela-sela jari-jemari yang menutupi kedua telinga, dan merobek jantung dan qolbu. Bahkan ketika kita sampai di parkiran, pikiran itu masih bercampurvaduk, dada masih seperti sayatan belati, bahkan pada malam harinya, mata sulit dipejamkan, terlintas bayang-bayang panggung festival, aksi panggung, popularitas, pujian dan rasa kagum para penggemar. Bayang-bayang masa lalu terus menghantui kita setiap saat, terlebih jika anda bertaubat dari musik di usia-usia produktif anda untuk bermain musik, untuk belajar musik, untuk berkembang menjadi gitaris jazz yang handal, untuk meraih cita-cita menjadi musisi jazz yang hebat dan lain sebagainya.

Seperti ini perjuangan meninggalkan musik, berat dan sangat berat, seperti penghuni penjara yang mengurung dirinya dalam penjara, dia bisa saja lari dan melepaskan diri dari penjara itu karena dia memiliki kuncinya, tapi dia takut kepada Allah 'Azza wa Jalla, lalu dia memaksa dirinya untuk tunduk kepada Allah dan taat kepada-Nya walaupun berat dan sangat berat, tapi hal itu harus dilakukan.

Seperti inilah candu musik, entah anda bergenre jazz, blues, rock, heavy metal dan lain sebagainya, semua sama. Namun ingat satu hal sobat, semua yang kita lakukan dunia ini, akan diminta pertanggung jawabannya nanti oleh Allah pada hari kiyamat, termasuk anggota-anggota tubuh yang kita gunakan bertahun-tahun untuk memainkan alat-alat musik. Ya Allah selamatkan kami dari adzab-Mu.

Karena demikian, meninggalkan candu musik harus walaupun berat untuk dilakukan. Terlebih bagi mereka yang mampu memainkan alat-alat musik, bagi para mahasiswa di sekolah-sekolah musik, bagi para musisi, dan lain sebagainya, karena mereka memiliki skill dibidang ini. Namun jika niat kita ikhlas karena Allah dan tekad kita kuat untuk meninggalkanya, maka sehebat apapun skill anda atau sedalam apapun candunya, anda pasti bisa meninggalkannya karena Allah.

Seperti Candu Narkoba

Sebenarnya bukan cuma musik yang memiliki candu, masing-masing maksiat memiliki candu. Seorang penjudi yang menang taruhan, dia akan merasakan ketagihan dan penasaran. Tapi ketika dia kalah dalam taruhan, pikirannya kacau, gelisah bagaimana cara mendapatkan uang untuk bisa berjudi lagi. Kalutnya pikiran kadang-kadang akan membuat mereka buta matanya, cara yang tidak halal-pun akan ditempuh demi tercapainya tujuan. Seperti inilah keadaan mereka, ketika rasa ketagihan dan penasaran bercampur menjadi satu, mereka akan merasakan satu "kenikmatan" semu, dan inilah candunya.

Demikian juga dengan pecandu narkoba yang sakau, dia akan merasakan halusinasi, bertingkah aneh, berbicara tidak jelas, bahkan akan mengalami kejang-kejang, ketika dosis narkoba yang dia konsumsi berbulan-bulan menurun dari pemakaian biasanya. Memakai narkoba dengan porsi tertentu adalah "kenikmatan" bagi mereka dan ketika berkurang dari porsi biasanya akan menimbulkan dampak buruk, dan itulah candunya, demikian juga dengan musik. Ketika seseorang mampu memainkan alat-alat musik, rasa "nikmat" bisa dia dapatkan pada petikan-petikan senar gitar yang sedang dia dimainkan.

Untuk genre-genre musik tertentu seperti bl..s misalnya, satu petikan senar gitarnya adalah sebuah candu yang penuh dengan "kenikmatan" tingkat tinggi yang menyatu dengan qolbu, karena genre musik ini adalah musik ratapan, kesedihan, menggambarkan suasana hati, karena memang genre ini diciptakan oleh para budak dimasa-masa perbudakan, mereka melampiaskan ratapan kesedihannya melalui suara lengkingan gitar yang menyentuh jiwa, rintihan kesedihan yang menyayat hati, dan mereka mengekspresikan itu dengan musik. Maka jangan heran apabila para musisi, para gitaris, hanyut ke "dimensi lain" ketika mereka memainkan gitar-gitar mereka, dan itu tidak bisa dijangkau dan dirasakan oleh orang lain kecuali mereka yang ada di genre ini. Kita bisa melihat pada pejaman mata sang gitaris disetiap sentuhan senar gitarnya adalah candu yang mematikan. Lengkingan gitar, alunan melodi, tappingvibrato, jari-jemari yang menjelajahi fret gitar dari ujung atas sampai ke ujung bawah semua itu adalah candu. Begitu juga hentakkan pada simbal drum adalah candu bagi seorang drummer, petikan slap dan popping pada senar bass adalah candu bagi seorang bassis, demikian seterusnya. Seperti inilah candu musik, sangat berat, bahkan mematikan, seperti tikaman belati yang menyayat hati dan dan jantung.

Penjelasan ini sudah pasti bukan untuk memuji kemaksiatan, sebab musik adalah maksiat, apalagi sampai merasa bangga dengannya, tapi ini tidak lain hanya untuk menyingkap sebuah candu yang sangat berbahaya, yakni candu musik dan cinta kepada para musisi. Jika sudah sampai pada taraf ini, seseorang akan memuja para musisinya, mencintainya, mengagungkannya, merindukannya, mengikuti style-nya, menyebut-nyebutnya disetiap saat ketika berkumpul dengan teman-temannya, menantikan konser-konsernya, bahkan poster sang idola berjejer memenuhi semua ruangan hingga plafon kamarnya. Cinta yang sangat besar, hingga segala sesuatu yang dicintai oleh sang idola dia juga akan mengikutinya meskipun itu haram ; narkoba, khomr, zina selama itu tren sang idola, dia akan ikut. Ini tingkat terparah, layaknya seorang budak kepada tuannya, ia akan taat dan tunduk dalam mengikutinya.

Seorang pecinta memang terhadap yang dia cintai, ia akan tunduk dan mengikuti semua jalan hidup orang yang ia cintai, style, gaya hidup, cara berpakaian, gaya rambut, bahkan tingkah lakunya. Waliyaadzubillah.

Musik dan Wanita

Diantara bahaya candu musik yaitu cinta popularitas, cinta pujian dan dekat dengan para wanita. Apabila seorang musisi sudah dikagumi oleh para penggemar musik karena skill-nya, aksi-aksi panggungnya atau karena teknik-teknik gitarnya, maka tunggulah kebinasaan bagi sang musisi, karena sudah pasti dia akan dipuja oleh para penggemarnya, hal ini bisa menjadi istidraj, sifat sombong kadang muncul, bangga diri-pun nampak, apalagi ketika para penggemar wanita mengelu-elukannya, maka semua ini akan menjadi washilah dan candu yang semakin mengantarkan sang musisi ke jalan kelalaian yang panjang sehingga dia semakin menjauhkan dari jalan Allah Ta'ala.

Bermain musik dengan skill tinggi atau menjadi sebuah grup band terkenal taraf regional atau nasional, akan menyebabkan para penggemar -khususnya para wanita- dengan mudah mengagumi sang musisi di kelompok tersebut, memuji permainannya, mencintainya, dan mendewakannya.

Tiga poin inti yang menjadi candu : (1) wanita, (2) popularitas, (3) pujian, inilah candu yang mematikan dalam dunia musik. Betapa banyak para artis yang mengoleksi lusinan wanita dan memiliki skandal-skandal seks, akibat dia diidolakan oleh jutaan wanita dan dengan mudah memilih wanita-wanita yang dia sukai, karena dia tokoh penting dalam sebuah kelompok musik ternama Indonesia atau dunia. Bahkan ini juga banyak terjadi di kalangan para pemusik amatir.

Muncul pertanyaan, kenapa banyak anak-anak muda berlomba-lomba mempelajari musik? Apa faktor penyebabnya?

Faktor penyebabnya sangat banyak, salah satunya akibat pergaulan. Pergaulan, merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya dalam membentuk karakter seseorang termasuk juga hobi -dalam hal ini musik-, karena dalam pergaulan pasti ada yang namanya musik. Yang paling mudah untuk didapatkan dan harganya juga tersangkau dan sangat murah adalah gitar, dan gitar inilah diantara jenis musik yang paling umum dan simpel untuk digunakan oleh anak-anak muda ketika nongkrong.

Salah satu dari pergaulan orang-orang awam laki-laki dan wanita adalah berbaur menjadi satu alias berkholwat. Ketika sang wanita melihat ada seorang laki-laki yang punya skill musik "bagus" meskipun wajahnya biasa-biasa saja, maka wanita secara umum lebih suka memilih yang memiliki skill musik meskipun tidak terlalu tampan. Dari sini muncullah keinginan dari anak-anak muda lain untuk belajar musik demi untuk mendapatkan cinta dari banyak wanita. Selain itu popularitas dan pujian-pujian semu dari teman-teman musik juga akan menambah "semangat" bagi seseorang untuk mempelajari musik, karena termasuk syahwat manusia adalah senang dengan pujian. Mala siapa laki-laki sejati yang tidak menginginkan hal-hal diatas? Saya rasa tidak ada, terutama masalah wanita.

Karena itu, wanita adalah makhluk yang lemah, baik akal maupun perasaannya. Namun dibalik kelemahan tersebut, para wanita juga menyimpan sejuta potensi merusak dan menghancurkan bagi laki-laki, terlebih ketika mereka terlibat dalam kancah permusikan.

Sebagaimana yang telah disebutkan bahwa musik merupakan candu yang paling mematikan, masuknya wanita dalam dunia musik akan menambah candu hingga menjadikan musik menjadi semakin "bergairah", "indah" dan disenangi oleh para laki-laki. Hingga para biduanitapun tersebar dengan genre musik yang berbeda-beda, dari musik tradisional, pop rock, hip hop, reggae, blues, jazz bahkan heavy metal, semua ini menambah "semangat" para laki-laki, menambah kelemahan bagi wanita dan membuka pintu-pintu baru bagi syaithon untuk menyesatkan manusia.

Sebagai contoh, dalam sebuah vestifal musik, banyak kita jumpai para wanita digandeng untuk wanita menjadi vokalis, bahkan menjadi gitaris, drummer, bassis, dan sering juga kita jumpai semua personalnya bandnya adalah wanita. Kaum laki-laki sangat antusias melihat yang seperti ini, menonton pertunjukan mereka, bahkan tidak jarang terjadi hubungan cinta antara personil band wanita dengan personil band pria di festiflval-festival musik, padahal seharusnya para wanita itu berada rumah-rumahnya, di istana-istana mereka, bukan keluyuran malam-malam mengikuti festival musik. Allah Ta'ala berfirman :

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ

Artinya : "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (QS. Al-Ahzab : 33)

Ketika wanita terlibat dalam kancah permusikan ; baik sebagai musisi atau sekedar sebagai penggemar musik saja, tetap kemaksiatan akan semakin merajalela, apalagi jika mereka menjadi seorang musisi. Peristiwa-peristiwa, kisah-kisah, drama cinta, kasus-kasus perzinaan, bukan hanya cerita kosong dalam dunia musik, tapi sebuah realita yang bisa kita saksikan di televisi, bahkan terkadang banyak dialami sendiri oleh setiap mereka yang terlibat dan bergelut langsung dalam dunia musik.

Demikian juga untuk para penggemar musik dari kalangan wanita, mereka sangat lemah, mudah hanyut, mudah terbawa suasana, mudah baper, lebih-lebih ketika dinyanyikan lagu-lagu bertemakan cinta dan kisah-kisah romantis, dari musisi-musisi lokal maupun mancanegara pujaannya. Ketika para musisi memainkan lagu-lagu yang ada kaitanya dengan kisah cinta seperti diatas, kesetiaan, pengorbanan dan lain sebagainya, para wanita sangat mudah sekali terbawa perasaan, terhanyut, sedih, gembira, menangis, bahkan jatuh cinta. Bila sang musisi memiliki skill yang "handal" dalam memainkan alat-alat musik yang haram itu, sang wanita akan semakin  takluk dan tunduk tak berdaya tanpa perlawanan. Maka dari itu, kekaguman para wanita, memunculkan fans-fans berat bagi para musisi, sehingga membuat sang musisi semakin candu dengan musiknya, demikian juga para musisi wanita dihadapan penggemar-penggemar prianya. Lalu para penggemar itu-pun akan berusaha untuk mengorek informasi tentang sang idola bagaimanapun caranya, mencintainya dalam diam atau terang-terangan, hingga terjadilah hubungan cinta yang haram dengan washilah musik tersebut, perzinaan-pun terjadi, hamil diluar dan aborsi-pun merebak, sehingga syaithon-pun bersorak ria karena telah berhasil menjerumuskan manusia dalam perangkap-perangkapnya yang sangat ampuh, Waliyaadzubillah.

Fanatiknya Pecinta Musik

Memang harus dibahas bagaimana fanatiknya pecinta musik, agar kita tahu bagaimana candu musik mampu membuat hal-hal yang tidak masuk akal bisa terjadi, contohnya dalam konser-konser musik. Sebenarnya tidak perlu terheran-heran jika kita melihat penggemar musik pingsan gara-gara melihat artis idolanya diatas panggung, karena memang demikianlah musik selalu membius dan menghipnotis.

Dahulu ketika kita belum mengenal manhaj salaf yang haq ini, mungkin diantara kita pernah mengalami hal yang serupa, atau mungkin diantara kita sering melihat orang lain dalam sebuah konser musik yang serupa dengan kejadian diatas, atau melihat penggemar-penggemar musik lain yang terlalu mengagumi tokoh musik tertentu, atau terlalu euforia saat melihat sang idola diatas panggung, sehingga penggemar inipun pingsan alias tidak sadarkan diri. Waliyaadzubillah. 

Sebagian  orang mungkin akan bertanya, kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Jawabannya cukup mudah saja, "Inilah efek candu musik sobat". Candu musik dapat membuat orang-orang menjadi gembira berlebihan, berdampak pada munculnya sikap histeris yang berlebihan saat melihat sang idola, akhirnya ujung-ujungnya pingsan. Bagaimana tidak, tokoh yang dia idolakan, yang dia impi-impikan, yang dia khayalkan bertemu dengannya, yang wajahnya dipajang diseluruh ruangan dan sudut kamarnya, bahkan sampai dipajang diatas plafon kamarnya, kemudian sang idola tersebut tiba-tiba muncul dihadapannya, maka wajar saja orang yang seperti ini tiba-tiba pingsan karena terlalu cinta level ekstrim. Waliyaadzubillah.

Peristiwa pingsannya para penggemar musik memang sulit dibayangkan oleh orang-orang yang tidak pernah bergelimang dalam hingar bingarnya dunia musik. Rasa cinta kepada sang tokoh, rasa rindu kepada sang idola, kepada yang dia kagumi, yang selalu dia mainkan lagu-lagunya, yang dia ikuti style dan gaya hidupnya, yang dia tiru segala tingkah laku dan gerak-geriknya, yang poster-posternya memenuhi semua sudut ruangan bahkan memenuhi plafon-plafon kamarnya, yang dia impi-impikan agar bisa bertemu dengannya, lalu sang idola itu-pun mmuncuatiba-tiba dihadapan matanya, solah mimpi, percaya tidak percaya tapi nyata, dia-pun shock lalu pingsan tak sadarkan diri.

Seperti itulah fanatiknya para penggemar musik terhadap sang idola. Di luar negeri, banyak grup musik yang memiliki fans-fans berat diseluruh dunia seperti t.. b.at.ls, t.. r.l.ing st.n.sdr..m t.e.t.r, m.t.l.ca dan lain sebagainya, yang semuanya akan menjauhkan penggemarnya dari agama Allah, setuju atau tidak dengan ungkapan ini tapi itulah realitanya. Adapun di Indonesia, grup-grup musik yang memiliki penggemar fanatik ini salah satunya grup band s..nk, yang pengikutnya disebut sebagai s..n..rs, mereka juga banyak menjauhkan penggemarnya dari jalan Allah, setuju atau tidak dengan pendapat ini tapi itulah realitanya, karena konser grup musik apapun, selalu melalaikan penggemarnya dari sholat lima waktu dan ibadah lainnya.

Hal-hal diatas menjelaskan bagaimana fanatiknya para penggemar kelompok musik ini, termasuk rekan-rekan kita sendiri yang belum bertaubat dari musik, hingga rela meninggalkan sholat, padahal sejatinya semua grup-grup musik yang ada, kelompok-kelompok musik tersebut akan membuat penggemarnya jauh dari agamanya.

Sekitar 11 tahun silam, saya pernah melewati sebuah stadion sepak bola di Yogyakarta namanya Stadion Kridasono. Saya tidak tahu jika malam itu akan ada konser musik dari grup band terkenal di Indonesia tersebut stadion itu. Saya -walaupun tidak terlalu terkejut-, menyaksikan lautan manusia dengan kostum hitam-hitam memenuhi jalan raya dari stasiun kereta api Lempuyangan hingga stadion. Para penggemar berat kelompok musik ini berdatangan ke kota Yogyakarta dari berbagai penjuru negeri, ada yang melalui jalur kereta api, ada yang menumpang bis, ada yang menumpang mobil bak terbuka dan lain sebagainya. Penggemar grup musik ini merata, dari kalangan laki-laki ada, dan dari kalangan wanita banyak, bahkan mereka rela tidur dijalanan demi menunggu konser sang idola medkipun harus meninggalkan sholat 5 waktu.

Inilah realita yang saya saksikan pada waktu itu, fanatiknya para penggemar musik sudah sampai pada taraf cinta berat terhadap sang idola, mereka menangis, histeris, bahkan pingsan saat melihat sang idola. Apakah mereka pernah pingsan ketika melihat masjid atau  ka'bah misalnya? Tentu saja tidak.

Ini realita 11 tahun silam, seperti itu juga realita dari generasi ke generasi hingga saat ini. Semoga Allah membimbing kita dijalan kebenaran, agar kita bertaubat dari dosa musik, bertaubat dari candu musik dan  bertobat dari mengagumi tokoh-tokoh musik.

Jenis Pecinta Musik

Pecinta musik itu ada dua jenis : Petama : pemain musik atau yang sering kita sebut sebagai musisi. Kelompok pertama ini termasuk kelompok yang sangat fanatik, ibarat dalam dunia narkoba, mereka ini pemakai sekaligus bandarnya. Mereka bisa memainkan alat-alat musik, mengaransemen musik, menjual karya-karyanya, memiliki imajinasi yang lebih dalam dari pada penggemarnya. Bahkan mereka mengkomersialkan musik dengan menciptakan lagu-lagu, melakukan konser musik, melakukan aksi-aksi panggung yang "menghibur" para penggemarnya. Orang-orang yang seperti ini sangat sulit untuk meninggalkan musik, karena dibayangi oleh popularitas, uang, penggemar yang banyak, pujian dari para fans, apalagi yang sudah menjadi legenda musik di tanah air, hal-hal tersebut akan menjadi penghalang bagi mereka untuk meninggalkan musik, kecuali yang dirahmati oleh Allah Ta'ala.

Kedua : penggemar musik, atau penikmat musik. Penikmat musik terbagi menjadi dua : Yang bisa memainkan alat musik dan yang tidak bisa memainkan alat musik. Yang bisa memainkan alat musik memiliki fanatik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak bisa memainkan alat musik. Tapi mereka sama-sama memiliki sifat fanatik.

Candu Musik Mempengaruhi  Style dan Gaya Hidup

Apabila candu musik sudah menyatu dengan jiwa seseorang, bahayanya lebih besar dari pada narkoba sebagaimana yang telah kita sebutkan diatas. Musik adalah pintu awal seseorang mengenal banyak keburukan. Dari mengenal wanita, dunia malam, khamr, hingg narkoba dan obat-obatan terlarang. Karena itu dalam sebagian genre musik, lambang daun ganja menjadi ikon yang dianggap biasa. Yang lebih berbahaya lagi yaitu munculnya sikap tasyabbuh kepada para tokoh musik dalam style-nya, gaya hidupnya, hobinya, nama-namanya dan dalam segala aspek kehidupannya, sehingga sadar atau tidak sadar muncul-lah rasa cinta kepada tokoh-tokoh musik tersebut.

Sekelompok anak muda dijalanan yang menyukai genre musik tertentu, sangat ngefans pada tokoh musik tertentu, gaya hidup mereka ini biasanya akan mengikuti sang idola atau tokoh musik tertentu dalam genre tersebut. Genre musik Punk contohnya, dari penampilan dzohir yang paling mudah dikenali yakni cukuran rambut ala feathercut (yakni, potong bulu), kedua, rambut yang diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, menggunakan rantai dan jaket kulit, celana jeans ketat serta baju yang lusuh.

Genre punk ini memiliki banyak sub-genre lain diantaranya punk rock, ska punk rock dan lain sebagainya. Maka tidak heran jika kita sering mejumpai penggemar musik punk ini nongkrong di jalanan, di lampu merah, didepan pertokoan, di taman-taman kota, di gudang-gudang tua dan lain sebagainya.

Lihatlah bagaimana genre musik tertentu mampu mempengaruhi style anak muda sebagai penggemarnya, selain faktor ekonomi, pengaruh terbesarnya adalah karena mereka ini begitu terinspirasi dengan tokoh idola, fanatik buta pada tokoh musik tersebut, serta cinta yang berlebihan kepada tokoh-tokoh musik dan genre pilihannya tersebut. Selain itu, menyukai dan menggemari grup band tertentu, akan membuat sang penggemar mencintai tokohnya dan meniru gaya dan penampilan sang tokoh. Diantara tokoh dan legenda genre punk yang terkenal yang menjadi panutan anak-anak muda hingga saat ini antara lain grup band S.x P.st.lsN.fxR.nc.dGr..n D.y dan masih banyak lagi. Apakah tokoh-tokoh musik itu orang yang akan kita ikuti stylenya dan gaya hidupnya? Padahal dengan mengikuti mereka kita telah melakukan tasyabbuh terhadap mereka orang-orang kafir. Walaiyadzubillah. 

Inilah keadaan para pecandu musik, mereka mencintai sang idola dengan kecintaan yang sangat besar, tidak heran mereka-pun akan mengikuti sang idola dengan segala cara, baik cara berpakaiannya, gaya rambutnya, gaya hidupnya, serta semua hal yang terkait dengan sang idola akan dia ikuti, maka pantas saja mereka sangat antusias, histeris, menangis ketika ada konser musik idolanya tersebut, bahkan karena bahagia yang terlalu berlebihan, akhirnya dia pingsan saat bertemu dengan sang idola. Waliyaadzubillah. Tidak usah jauh-jauh, contoh lain di Indonesia, kita tentu sudah mengenal pelantun lagu T.k G..d.ng yang cukup booming ketika itu bernama Mb.h S.r.p s-emoga Alah mengampuni dosa-dosanya-. Secara dzohir penampilan keseharian beliau rahimahullah jelas style jamaika, yakni sangat mirip dengan tokoh idolanya B.b M.rl.y, baik gaya rambut gimbalnya, topi rastanya dan pernak-pernik lainnya. Karena itu, genre musik seseorang akan mempengaruhi style seseorang, pecinta musik reggae penampilannya identik dengan tokoh dalam genre reggae, ini diantara sekian banyak contoh nyata yang ada disekitar kita.

Musisi-musisi reggae di Indonesia yang lain-pun demikian style-style-nya, yang terkenal diantaranya Abdul Firman Jusuf Saad atau yang lebih dikenal dengan nama panggung I.n.zyang wafat tahun 2004.

Im.n.z memiliki style khas jamaika dengan rambut gimbalnya, bahkan gitanya-pun diberi warna rasta. Sampai seperti ini candu musik itu. Wailyaadzubillah.

Adapun penggemar musik dengan genre rock atau heavy metal, memiliki style tersendiri. Ciri-ciri mereka antara lain : badannya penuh tato, rambut biasanya gondrong, pakaian hitam-hitam, mengenakan aksesoris-aksesoris seperti gelang, kalung. Sekilas dari penampilannya mirip seperti style para preman di era 80-90 an atau bisa jadi para premanlah yang sejatinya meniru gaya mereka.

Di level internasional, pada tahun 60an genre blues-rock atau genre musik rock berkembang sangat pesat, muncullah pp.nw.lft.e b..tl.st.e r.ll.ng st.n.s, era 70an ada bl.ck s..b.thl.d z.pp.l.nd..p p.r.le, era 80an muncul ir.n m.id.nm.t.l..a dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh musik ini menjadi inspirasi dunia termasuk di Indonesia, sehingga menjamur-lah di tanah air era 80an grup band-grup band lokal yang mengusung genre rock atau genre blues-rock ini, sehingga akibat menjamurnya genre ini pada tahun-tahun 80an, banyak diadakan festival-festival musik rock, lalu pada awal tahun 90-an muncul-lah grup band g..bl.ssp.w.r m.t.l, sl..k dan lain sebagainya. Sebelum itu pada tahun 1950-1960an telah muncul musisi-musisi jazz serta genre-genre lainnya di tanah air.

Apa yang disebutkan diatas merupakan realita bahwa candu musik itu tidak akan pernah mati dan akan terus hidup, menjamur, dan terus berkembang. Inilah realita pahit yang ada, kekaguman pada tokoh-tokoh musik-pun sudah semakin menggila. Lalu tokoh-tokoh musik itupun dijadikan sebagai panutan, yang diikuti gaya hidupnya, style-nya, dan lain sebagainya.

Sebagian Genre Musik Merupakan Ideologi di Sebagian Negara

Ingat bahwa banyak juga yang belum mengerti bahwa style tertentu dalam sebagian genre musik adalah sebuah keyakinan beragama atau ideologi suatu kaum di negara tersebut, contoh adalah Rasta atau gerakan Rastafari. Rasta atau gerakan rastafari adalah sebuah gerakan agama bukan sekedar genre musik tertentu. Namun akibat candu dan fanatik buta kepada genre musik tertentu misalnya reggae, akhirnya para penggemar B.b M.rl.y di seluruh dunia khususnya di Indonesia,  membubuhi nama belakang mereka dengan nama Rastafara. Contoh di Indonesia T..ni Q Rastafara, seorang musisi dalam genre reggae serta masih banyak lagi yang lainnya.

Dari kasus-kasus yang disebutkan diatas, pelajaran yang bisa diambil sebagai seorang muslim, jangan latah dan fanatik buta kepada genre musik tertentu, sehingga tanpa sadar kita-pun ikut-ikutan menyebarkan ideologi orang-orang kafir, lalu kita-pun akan mencintai mereka tanpa sadar. Waliyaadzubillah.

basisi semisal dirinya, para gitaris mencintai para gitaris semisal dirinya. Maka muncullah para musisi pujaan bagi para musisi di seluruh dunia. Sebut saja J.m. H.ndril.x, R.b.rt J.hns.n, BB K.ng, Ed.ie Van H.l.n,  St.vie R.y V.ugh.n, Yn.wie M.lmst..n, G.ry M..re, Er.c Cl.pt.n, Joe S.tr.a.i, J.hn P.tr.cci, dan lain sebagainya. Jika kita dahulu kita pernah sangat mengagumi para tokoh musik diatas, mencintai mereka, mendengarkan lagu-lagunya, bahkan memainkan solo gitarnya, mari kita bertaubat kepada Allah. Kita ganti waktu yang kita lalaikan dahulu dengan menghafal al-Qur'an, menghafal hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa salllam, menghafal matan-matan kitab. Sehingga dengan itu semoga dosa-dosa kita Allah ampuni. Belum terlambat bagi kita untuk kembali kepada Allah, masih ada waktu, masih ada kesempatan, masih ada peluang.  Setelah kita bertaubat kepada Allah, maka terapkanlah cinta dan benci kepada musik, sebab dengan itu kita akan bisa melupakan para tokoh musik yang pernah kita idolai.

Pelajarilah agama kita, niscaya itu akan menjadi benteng pertahanan yang kuat untuk menangkis adanya loyalitas terhadap tokoh-tokoh musik dan orang-orang kafir. Hafal-lah ayat-ayat al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya akan hilang kuatnya candu musik dan bekas-bekas lagu-lagu yang pernah kita hafal. Jika kita telah melakukan hal-hal tersebut, semoga dengan itu Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu dan menjauhkan kita dari dikumpulkan bersama tokoh-tokoh musik tersebut nanti pada hari kiyamat. Barangsiapa yang mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta para sahabatnya radhiyallahu 'anhum, niscaya Allah akan mengumplkan kita bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta para sahabatnya nanti pada hari kiyamat. Dan barangsiapa yang mencintai tokoh-tokoh musik dan mencintai para muisi, maka Allah juga akan mengumpulkan mereka dengan tokoh-tokoh musik dan para musisi tersebut pada hari kiyamat. Waliyaadzubillah.

Seseorang itu Bersama Orang yang Dicintainya Pada Hari Kiyamat

Seorang musisi memiliki idola, para penggemar musik-pun memiliki idola. Rasa cinta mereka kepada tokoh-tokoh musik itu sangat besar. Bertemu dengan sang idola atau menghadiri konser mereka adalah kebanggaan dan kebahagiaan walaupun harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk menggapainya. Walaupun demikian mereka tidak perduli, yang penting bahagia bertemu dengan sang idola. Dan itulah candu dan cinta kepada para musisi.

Setiap orang pasti memiliki tokoh-tokoh idola yang mereka idolakan. Ada yang mencintai tokoh-tokoh tertentu dalam dunia Islam, dan ada pula yang menyukai tokoh-tokoh idola dalam dunia musik yang haram ini. Barangsiapa yang mengidolakan tokoh-tokoh dalam dunia musik, para musisi, para gitaris, para artis, maka dia akan dikumpulkan bersama mereka nanti pada hari kiyamat. Barangsiapa yang mengidolakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, maka kelak mereka juga akan dikumpulkan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya nanti pada hari kiyamat.

Jadi, mengidolakan seseorang, tokoh tertentu, para musisi, jelas memiliki konsekuensi dan dampak besar pada jiwa seseorang yakni munculnya rasa cinta. Karena itu, wajar jika kita akan dikumpulkan bersama tokoh-tokoh idola itu pada hari kiyamat, karena konsekuensi cinta akan bersama dengan yang dicintai, entah di Surga atau di Neraka.

Melihat realita ini, harusnya kita tidak akan mau jika harus dikumpulkan bersama tokoh-tokoh musik tersebut, berkumpul bersama mereka pada hari kiyamat, dibangkitan bersama mereka, menunggu hisab bersama mereka. Bayangkan sejenak bagaimana jadinya jika anda harus dibangkitkan bersama J.n L.n.n, M.ck J.gg.r, BB K.ng, J.m. H.ndr.ks, J.e S.tr.a.i, St.v. V.y beserta tokoh-tokoh musik lainnya. Waliyaadzubillah.

Jika kita mau pikir jernih, apa kita tidak memiliki rasa takut jika harus dibangkitkan bersama mereka pada hari kiyamat? Padahal mereka ini hanya tokok-tokoh idola yang akan mengantarkan kita pada kesengasaraan dunia dan akhirat. Selain itu,

Jh.n L.n.n, M.ck J.gg.r, BB K.ng, J.m. H.ndr.ks, dan tokoh-tokoh idola lainnya, mereka hanya orang-orang kafir yang seharusnya kita terapkan cinta dan benci kepada merekabukan malah mencintainya. Jika dahulu kita pernah mencintai dan mengidolakan mereka dengan kecintaan yang besar, sekarang mari kita tinggalkan mereka demi kebaikan duniacdan akhirat kita, sebab rasa cinta didalam hati akan menimbulkan penyerupaan secarsla dhohir, dan penyerupaan secara dhohir merupakan bentuk tasyabbuh kepada mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

من تشبه بقوم فهو منهم

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk kaum tersebut." [Iqtidho' as-Shiraathil Mustaqiim, 1/269. Cet. Maktabah ar-Rusyd].

Orang yang menyerupai suatu kaum, dia termasuk kaum tersebut, bahkan dia akan mencintai orang tersebut sadar atau tidak.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah mengatakan :

أن المشابهة في الظاهر تورث نوع  مودة ومحبة وموالاة في الباطن، كما أنّ المحبة في الباطن تورث المشابهة في الظاهر

"Bahwa penyerupaan secara dhohir akan mewariskan bermacam-macam rasa kasih dan rasa cinta serta loyalitas didalam batin, sebagaimana rasa cinta didalam batin akan mewariskan penyerupaan secara dzohir." [Iqtidho' as-Shiraathil Mustaqiim, 1/488. Cet. Maktabah ar-Rusyd].

Sebab munculnya penyerupaan kepada para musisi dan tokoh-tokoh musik dan orang-orang kafir karena sebab mencintai mereka dan mengidolakannya. Jika cinta telah merasuk kedalam hati, hal ini akan menjadi sebab dikumpulkannya ia bersama tokoh-tokoh musik dan para musisi serta orang-orang kafir tersebut nanti pada hari kiyamat.

Imam al-Bukhari pernah menyebutkan sebuah hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan tentang bahayanya mencintai tokoh-tokoh idola tersebut :

عن أبي وائل قال : قال عبد الله بن مسعود رضي الله عنه  : جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله، كيف تقُل في رجل أحب قُوما ولم يلحق بهم؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((المرء مع من أحب 

"Dari Abu Wa'il, ia mengatakan : Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata : 'Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata, bagaimana pendapatmu tentang seorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum bertemu dengan kaum tersebut? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda  : "Seseorang itu bersama orang yang dicintainya (pada hari kiyamat)”. [HR.Bukhari, no.6169. Cet.Baitul Afkar ad-Dauliyyah].

Meskipun mereka tidak pernah berjumpa dengan tokoh idolanya, seseorang akan bersama orang yang dia cintai pada hari kiyamat. Bagaimana jika yang di idolai berada Neraka Allah? Walaiyadzubillah.

Obat Candu Musik dan Cinta Kepada Para Musisi

1. Bertaubat kepada Allah

Untuk mengobati penyakit candu musik adalah dengan jalan bertaubat kepada Allah. Allah "Azza wa Jalla berfirman :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَـٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS.At-Tahrim : 8)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman :

قُلْ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيم

Artinya : "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.Az zumar : 53)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman dalam ayat yang lain :

 إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya : "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS.Al-Baqaroh : 222)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman dalam surat Yusuf :

وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَـٰفِرُونَ

Artinya : "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS.Yusuf : 87)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman dalam surat Az-Zumar :

قُلْ يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Artinya : "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.Az-Zumar : 53)

2. Bertakwa Kepada Allah

Setelah bertaubat kepada Allah dari musik, langkah selanjutnya bertakwa kepada Allah. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : "Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". (QS. Al-Maidah : 100)

Allah Ta'ala berfirman :

قُل لَّا يَسْتَوِى ٱلْخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ ٱلْخَبِيثِ ۚ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : "Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan". (QS. Al-Maidah : 100)

Allah Ta'ala juga berfirman:

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ

Artinya : "Berbekallah kalian, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah : 197)

Allah Ta'ala juga berfirman:

«وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ»

Artinya : "Berbekallah kalian, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah : 197)

3. Menjauhi Teman-teman yang Masih Bermain Musik

Faktor terbesar yang menyebabkan seseorang tidak bisa meninggalkan musik adalah pengaruh teman. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kita dalam sabdanya :

الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

"Seseorang itu tergantung agama temannya, oleh karena itu salah seorang diantara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman." (HR. Abu Dawud)

Dalam hadits yang lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari dalam kitab shohihnya :

،مثل الجليس الصالح والجليس السوء كحامل صاحب المسك وكير الحداد، لا يعدمك من صاحب المسك : إما تشتريه أو تجد ريحه وكير الحداد : يحرق بدنك أو ثوبك، أو تجد منه ريحا خبيثة

"Perumpamaan teman duduk yang sholeh dan teman duduk yang jelek seperti pemilik minyak misk dan pandai besi, jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal akan mendapatkan bau harumnya. Sedangkan pandai besi, dia akan membakar badanmu atau pakaianmu atau minimal engkau akan mendapatkan darinya bau yang tidak sedap." [Shohih al-Bukhari, 2101. Cet. Baitul Afkaar ad-Dauliyyah].

Dalam riwayat Imam Muslim :

عن أبي موسى عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إنما مثل الجليس الصالح والسوء كحامل المسك ونافخ الكير. فحامل المسك إما أن يحذيك وإما أن تبتاع منه، وإما أن تجد منه ريحا طيبة، ونافخ الكير إما أن يحرق ثيابك وإما أن تجد ريحا خبيثة

Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'aalaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang sholeh dan teman duduk yang jelek seperti perumpamaan penjual minyak misk dan pandai besi. Dan penjual minyak misk bisa jadi dia akan menghadiahkan kepadamu atau engkau akan membeli darinya atau minimal engkau akan mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi dia akan membakar badanmu atau pakaianmu atau minimal engkau akan mendapatkan bau yang tidak sedap." [Shohih Muslim, 2628. Cet. Baitul Afkaar ad-Dauliyyah].

Dan masih banyak lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi teman-teman yang masih bergelut di dunia musik dan hiburan. Wallahu a'lam.

***

Dompu, 29 Jumadil Awwal 1441 H/24 Januari 2020

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.co

Related Posts:

IMAM ASY-SYAFI'I TERMASUK AHLI BAHASA ARAB














Imam Asy-Syafi'i termasuk orang yang alim dalam ilmu bahasa arab, hingga banyak para ulama yang memujinya.

:قول السلف عن الشافعي

(١. حدث الربيع بن سليمان قال : سمعت عبد الملك بن هسام صاحب المغازي يقول : (الشافعي ممن تأخذ منه اللغة

(٢. وقال أحمد بن حنبل : كان الشافعي (من أفصح الناس، وكان مالك تعجبه قراءته لأنه كان فصيحا

(٣. وحدث أبو عبيد القاسم بن سلام قال : كان الشافعي ممن يؤخذ عنه اللغة (أو من أهل اللغة

((٤. وقال الربيع بن سليمان : ((كان الشافعي عربي النفس عربي اللسان

((٥. وقال أحمد بن أبي سريج ((ما رأيت أحدا افوه، ولا أنطق من الشافعي

[ديوان الشافعي، ص : ٣]


UCAPAN SALAF TENTANG IMAM ASY-SYAFI'I :


1. Menceritakan kepada kami Rabii' bin Sulaiman berkata : Saya mendengar Abdul Malik bin Hisyam Pemilik kitab Al-Maghoziy berkata :

((Asy-Syafi'i termasuk orang yang diambil darinya al-lughoh (ilmu bahasa arab)

2. Berkata Ahmad bin Hambal :

((Asy-Syafi'i termasuk diantara orang yang paling fasih, dan Imam Malik merasa takjub dengan bacaannya, karena sesungguhnya dia sangat fasih))

3. Abu 'Ubaidil Qaasim bin Salam menceritakan dan berkata :

Asy-Syafi'i termasuk orang yang diambil darinya ilmu  bahasa arab ((atau termasuk pakar bahasa arab))

4. Berkata Rabii' bin Sulaiman :

((Asy-Syafii orang arab asli dan arab pula lisannya (fasih)))

5.  Berkata Ahmad bin Abi Sariij :

((Aku tidak pernah melihat seorangpun yang paling (fasih) bicaranya dan paling (fasih) perkataannya daripada Asy-Syafi'i)) [Diiwaan Asy-Syafi'i, hal : 3]

Namun yang perlu diingat, Imam Asy-Syafi'i tidak mempelajari bahasa arab hanya sekedar ingin berbicara dengan bahasa arab semata, atau hanya ingin fokus belajar ilmu nahwu, shorof atau balaghoh saja, tapi beliau mempelajari bahasa arab sebagai sarana untuk memahami al-Qur'an dan as-Sunnah, mempelajari kitab-kitab para ulama, lalu mengajarkan ilmu tersebut kepada manusia. Dengan ilmu bahasa arab yang ia kuasai, Imam Asy-Syafi'i mampu menjawab banyak permasalahan-permasalahan fiqih yang ditanyakan kepadanya sebagaimana ucapan beliau rahimahullah

لا أُسأَل عَن مسألة مِن مسائل الفِقه إلاَّ أجبتُ عنها من قواعد النحو.

"Tidaklah aku ditanya tentang suatu permasalahan fiqih kecuali aku menjawabnya dengan kaidah-kaidah Nahwu." [Syadzarat adz-Dzahab,2/407. Daar Ibni Katsir].

Karena demikian, ilmu bahasa arab benar-benar sangat membantu penuntut ilmu dalam memahami segala cabang ilmu lainnya, namun pelajari sekedarnya. Untuk seseorang yang ingin menjadi da'i, pelajari sampai kitab Alfiyah Ibnu Malik dan balaghoh, setelah itu fokuslah mempelajari ilmu-ilmu lain. 

Ketahuilah ilmu bahasa arab hanya sebagai washilah agar penuntut ilmu bisa menaikkan level keilmuan supaya lebih mudah mempelajari kitab-kitab para ulama diatasnya, sebab disana masih banyak kitab yang harus dipelajari semisal ; kitabut tauhid, ushul fiqih, al-qowaid al-fiqhiyyah, ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu waris, ilmu fiqih dan segala tingkatan-tingkatannya. Inilah makna ucapan Imam Asy-Syafi'i :

من تبحر في النحو اهتدى إلى جميع العلوم

"Barangsiapa yang menguasai ilmu nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu". [Syadzaraat Adz-Dzahab, 2/407. Cet. Daar Ibni Katsir].

Wallahu a'lam.

***

Dompu, 23 Jumadal Awwal 1441 H/19 Januari 2020

Penulis : Abu Dawud ad-Dompuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts: