WAJIBNYA MEMPERINGATKAN MANUSIA DARI BAHAYA SYIRIK DAN SARANA-SARANANYA


Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam. Wa ba'du.

Perkara yang paling cepat mendatangkan kemurkaan Allah adalah kesyirikan, dia merupakan dosa besar yang paling besar, kemungkaran yang paling mungkar, dzolim yang paling dzolim. Karena itu maka wajib kita mengingkari kesyirikan-kesyirikan yang ada disekitar kita, atau mungkin ditengah keluarga kita, sebab jika pelakunya mati dan belum sempat bertaubat dari dosa syirik tersebut, maka dia pasti masuk neraka berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

عن جابر بن عبد الله قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ((من لقي الله لا يشرك به شيئا دخل الجنة ومن لقيه يشرك به دخل النار)) رواه مسلم

[كتاب الأربعين في مذهب السلف، تأليف الشيخ علي بن يحيى الحدادي، ص : ٧]

"Dari Jabir bin Abdillah berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : ((Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia pasti masuk surga, dan barangsiapa yang berjumpa dengan-Nya dalam keadaan menyekutukan-Nya maka dia pasti masuk neraka))

[Kitaabul Arba'iin fii Madzhabis Salaf, penulis Asy-Syaikh Ali bin Yahya al-Hadaadiy, hal.7]


Faedah yang bisa dambil :

1. Kata «من» pada hadits diatas maknanya umum, mencakup siapa saja, baik manusia ataupun jin, laki-laki ataupun perempuan, tua ataupun muda, besar maupun kecil

2. Kata  «شَيْئًا» adalah kata yang nakiroh (belum jelas menunjukkannya) sebelumnya didahului oleh huruf لَا nafi (peniadaan), menurut qoidah ushul fiqih, kata nakiroh dalam konteks penafian akan memberikan faedah yang umum, mencakup semua yang disembah selain Allah baik malaikat, nabi, orang-orang sholeh, bintang-bintang, bulan, matahari, berhala-berhala dan segala yang ada di alam semesta ini

3. Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia pasti masuk surga

4. Barangsiapa yang berjumpa dengan Allah dalam keadaan dia menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia pasti masuk neraka

5. Kata «دَخَلَ» pada hadits tersebut maknanya pasti. Contoh kalimat pada hadits diatas adalah :

«دَخَلَ الْجَنَةَ/دَخَلَ النَارَ» 

Artinya pasti masuk surga/pasti masuk neraka. 

Kata «دَخَلَ» tidak dimaknakan telah atau akan,  namun dia bermakna pasti, karena diantara makna fiil madhi adalah bermakna pasti, walaupun ada juga fiil mahdi yang bermakna akan

6. Jika menyekutukan Allah merupakan penyebab utama seseorang masuk neraka, maka tauhid adalah sebab utama seseorang masuk surga, karena itu selayaknya kita memperingatkan karib kerabat, orang-orang terdekat dan manusia seluruhnya dari bahaya syirik ini, serta memberikan kabar gembira dengan tauhid serta mendakwahkannya

7. Menyekutukan Allah adalah kedzoliman yang paling dzolim berdasarkan firman Allah :

«وَإِذْ قَالَ لُقْمَـٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ»

Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Lukman : 13)

8. Menyekutukan Allah merupakan dosa besar yang paling besar yang tidak diampuni oleh Allah berdasarkan firman Allah :

«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا»

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (An-Nisaa' : 48)

9. Orang-orang yang menyekutukan Allah adalah orang-orang yang paling tersesat berdasarkan firman Allah :

«إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَـٰلًۢا بَعِيدًا»

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya." (An-Nisaa' : 116)

10. Hendaknya wasiat terakhir orang yang beriman adalah mengingatkan anak anaknya tentang bahaya  syirik sebagaimana firman Allah :

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَـٰهَكَ وَإِلَـٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِـۧمَ وَإِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ» 
«إِلَـٰهًۭا وَٰحِدًۭا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

Artinya : "Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Al-Baqaroh : 133)

11. Hendaknya orang yang beriman takut dari dosa syirik sebagaimana firman Allah :

«وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ. رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلنَّاسِ ۖ فَمَن تَبِعَنِى فَإِنَّهُۥ مِنِّى ۖ وَمَنْ عَصَانِى فَإِنَّكَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ»

Artinya : "Dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ibrahim : 35-36)

12. Untuk menghindari kesyirikan,  belajar ilmu tauhid, jauhi sarana-sarana pendukung yang menyebabkan seseorang terjatuh dalam kesyirikan baik terutama kebodohan, kedua mengikuti pendapat nenek moyang, ketiga karena kesombongan, keempat karena mengkultuskan para Nabi 'alaihimussalam dan orang-orang sholeh, hingga akhirnya mereka pun menyembahnya sebagaimana kaum Nabi Nuh terhadap empat orang sholeh yang mereka sembah sebagaimana firman Allah :

«وَقَالُوا۟ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّۭا وَلَا سُوَاعًۭا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًۭا»

Artinya : Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". (Nuh : 23)

Oleh karena itu, kita jangan terlalu ditakutkan oleh musibah dunia seperti gempa, tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya, tapi bertanyalah pada diri kita masing-masing kapan kita akan muncul perasaan takut terhadap bahaya kesyirikan yang menyebabkan kita menderita di dunia dan akhirat.

Ambil pelajaran dari Ayah dan Ibu Nabi serta pamanya Abu Tholib, mereka semua masuk neraka akibat kesyirikan yang mereka lakukan, waliyaadzubillah. Ambillah  pelajaran wahai saudaraku.

Semoga tulisan ini bermanfaat.



Related Posts:

0 Response to "WAJIBNYA MEMPERINGATKAN MANUSIA DARI BAHAYA SYIRIK DAN SARANA-SARANANYA"

Post a Comment