MEMPERBAIKI AKHLAK #2

Sebagian orang menganggap remeh mempelajari adab dan akhlak, memperbaikinya, dan berhias dengannya, padahal perkara adab akhlak merupakan perkara yang paling banyak memasukkan manusia kedalam surga.

Perhatikan hadits yang mulia dibawah ini :

عن أبي هريرة قال : سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن أكثر ما يدخل الناس الجنة؟ فقال : تقوى الله وحسن الخلق، وسأل عن أكثر ما يدخل الناس النار. فقال : الفم والفرج.

"Dari Abu Hurairoh, ia berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk surga. Beliau bersabda : ((Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik)). Dan ketika ditanya tentang kebanyakan yang memasukkan manusia kedalam neraka, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ((Lisan dan kemaluan)). [HR. Tirmidzi, no.2004 (hal.334). Cet. Baitul Afkar ad-Dauliyyah].

Faedah yang bisa diambil :

1. Bertanya merupakan kunci ilmu

2. Takwa dan akhlak yang baik merupakan perkara yang paling banyak memasukkan seseorang kedalam surga

3. Digandengkannya takwa dan akhlak yang baik menunjukkan tingginya kedudukan akhlak yang baik dihadapan Allah 'Azza wa Jalla.

4. Penyebab terbanyak seseorang masuk neraka adalah lisan dan kemaluan.

5. Disebutkan lisan, karena syahwat manusia senang berbicara, senang menggunjing, senang menggibah, senang menyindir, bahkan senang berceramah, berdakwah tanpa ilmu, berdakwah tapi tidak mengamalkan ilmu. Dan ini semua akibat pengaruh syahwat senang berbicara, sehingga muncul sifat senang tampil meskipun minim ilmu.

6. Disebutkan farji, karena kemaksiatan yang terbanyak disebabkan oleh kemaluan alias fitnah syahwat.

7. Wajibnya menjaga kehormatan diri dengan bertakwa.

8. Wajibnya menjaga lisan dari perkara keji.

9. Tingginya kedudukan takwa disisi Allah 'Azza wa Jalla.

10. Tingginya kedudukan akhlak yang baik di sisi Allah 'Azza wa Jalla.

11. Pentingnya belajar adab dan akhlak

Serta masih banyak faedah lainnya.

Yuk, terus belajar agama agar kita menjadi orang beradab, berilmu, dan mengamalkan ilmunya. 

Baca juga : Memperbaiki Akhlak


***

Gresik, Jawa Timur : 15 Rabiul Awwal 1444 H/11 Oktober 2022

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts:

PERHATIKAN DARI MANA KITA MENGAMBIL ILMU AGAMA INI


Bismillah. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam. Wa ba'du.

Mencari guru yang benar itu penting saudaraku, sebab itulah jalan keselamatan. Para ulama salaf-pun telah memperingatkan kita untuk mencari guru yang benar, karena salah guru, maka salah pula pemahaman yang akan diterima oleh seorang penuntut ilmu, karena seorang guru biasanya akan menanamkan ideologi-ideologi dan keyakinannya kepada murid-muridnya melalui ceramahnya dan tulisan-tulisannya, demikian juga seorang dosen kepada mahasiswanya dan lain sebagainya.

Karena itu, hati-hati saudaraku, lihat baik-baik kepada siapa anda mengambil ilmu. Bahkan sebuah pemahaman yang menyimpang, itu lebih berbahaya dari pada tikaman pedang. 

Seorang musafir pernah mengatakan :

"Bukan tikaman pedang yang membunuhku perlahan, tapi aqidahku yang menyelisihi ahlus sunnah waljama'ah."

Seorang penyair juga pernah menghikayatkan :

"Menderitanya jasad di dunia karena sakit, akan berakhir dengan kematian. Namun  menderitanya akal akibat pemahaman yang menyimpang, tidak akan berakhir dengan kematian, tapi akan berlanjut pada adzab kubur, bahkan berlanjut pada adzab yang menghinakan di neraka Allah 'Azza wa Jalla."

Imam Muslim pernah menyebutkan sebuah ucapan yang indah dari Muhammad bin Sirin rahimahullah:

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari mana kalian mengambil agama kalian." [Shahih Muslim, hal.24]

Jika seorang muslim mengambil ilmu agama dari orang yang rusak agamanya serta amalannya penuh dengan kebid'ahan dan akalnya penuh dengan menta'wil sifat-sifat Allah, maka akan rusaklah agama seseorang.

Karena itu, perhatikan dari mana kita mengambil ilmu.

Para salaf dahulu, telah memperingatkan kita dengan sebuah ucapan yang sangat indah sejak dini, sebagai bentuk peringatan dan kewaspadaan dari bahaya penyimpangan dalam beragama.

Abu Ishak al-Jibyaaniy mengatakan :

لا تعلموا أولادكم إلا عند الرجل الحسن الدين, فدين السبي على دين معلمه

“Janganlah kalian mendidik anak-anak kalian kecuali kepada orang yang baik agamanya, karena agama anak kecil, tergantung agama pendidiknya.” [Al-Ihtifaal bi Ahkaam wa Aadaabil Athfaal, halaman 32].

Faedah yang bisa diambil :

1. Pentingnya mencari guru yang benar, karena lurusnya agama sang guru, akan menjadi washilah lurusnya agama seorang penuntut ilmu.

2. Hendaknya para penuntut ilmu terus belajar kepada ahlus sunnah, jika ada kerancuan, ia bisa bertanya kepada gurunya ; mana ahlus sunnah dan mana ahlul bid'ah, mana ceramah asatidzah yang ahlus sunnah mana yang bukan ahlus sunnah, mana tulisan yang mengandung ilmu, mana tulisan yang mengandung kerancuan yang harus di lempar jauh-jauh.

3. Dengan belajar kepada guru yang ahlus sunnah, kita akan menyadari bahwa pada diri kita selama ini ternyata ada penyimpangan dalam beragama, saking samarnya, kitapun tidak menyadari hal itu. Waliyaadzubillah.

4. Pentingnya memperhatikan pendidikan agama anak-anak kita sejak kecil, karena anak kecil pada hari ini adalah pemuda dimasa mendatang.

5. Memilih pendidik untuk anak-anak kita harus dari kalangan ahlus sunnah wal jama'ah,  yaitu orang-orang yang aqidah dan manhajnya sesuai dengan pemahaman generasi awal umat ini, para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'iin atau yang dikenal dengan istilah shalafush sholeh.

6. Agama anak kecil tergantung agama pendidiknya, jika pendidiknya ahlus sunnah dia akan menjadi ahlus sunnah, jika pendidiknya selain ahlus sunnah, besar kemungkinan anak itu akan menjadi penentang sunnah, menyimpang dari al-haq, karena sifat anak kecil akan merekam apa yang dia pelajari.

7. Wajib menyekolahkan anak-anak ke sekolah yang melandaskan pendidikannya berdasarkan pemahaman salafus sholeh, karena dengan itu, diharapkan anak-anak kita akan menjadi ahlus sunnah wal jama'ah kelak insya Allah.

Wallahu a'lam.

***

Gresik, Jawa Timur : 3 Oktober 2022/7 Rabiul Awwal 1444 H

Penulis : Abu Dawud ad-Dombuwiyy

Artikel : Meciangi-d.blogspot.com

Related Posts: